Assalamualaikum sahabat solih dan soliha yang dirahmati Allah SWT. Neng Ukhty datang laagiii. Kali ini Neng mau bahas mengenai demo save babi di Sumatera Utara niiy.

Beritanya gak booming amat siih, cuman tertarik aja buat ngulik beritanya.

Bagi umat muslim babi itu haram hukumnya, baik disentuh, dipelihara apalagi dikonsumsi. Kenapa haram? Karena memang jelas di dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 173 menjelaskan bahwa, "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih tanpa menyebut nama selain Allah. Tetapi barang siapa yang memakannya sedang dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tidak dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Beberapa bulan yang lalu, di kota Medan heboh dengan bangkai babi yang dibuang ke sungai sembarangan. Ribuan bangkai babi mengambang bebas sekaligus mencemari sungai dan danau di kota Medan.



Akibatnya para nelayan kehilangan mata pencahariannya. Ikan-ikan yang mereka tangkap tidak laku di pasaran. Kejadian itu tidak hanya berlaku sebulan saja. Setelah dilakukan pembersihan bangkai babi di sungai ternyata masih saja ada babi yang ngambang satu per satu. Jumlahnya tidak sebanyak saat awal kejadian. Tapi itu terjadi setiap hari, satu bangkai babi.




Bahkan ada juga yang buang bangkai babi ke pusat pembuangan sampah di kota Medan loh. Maksudnya apa coba?




Lagi-lagi pemerintah kota Medan berusaha bernegosiasi dengan para peternak babi. Pemkot Medan mau membeli babi yang terkena virus kolera agar dimusnahkan.

Menurut Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Ketut Diarmita, "Ini penyakit yang eksotik, artinya penyakit yang baru masuk ke Indonesia, pada babi. Dan penyakit ini tidak ada vaksinnya atau obatnya di dunia. Nah, ketika babi sakit, berarti tinggal menunggu mati. Daripada menunggu mati lebih baik dilakukan calling saja. Agar peternak tidak membuang bangkai babi sembarangan. Karena jika dibuang sembarang, penanganannya akan semakin sulit karena virus akan menyebar kemana-mana."

Nah, udah tau kan kenapa babi kudu dimusnahkan? Berpikir lah positif, semua itu dilakukan untuk kesehatan kita bersama. Bukan untuk menghilangkan stok babi di kota Medan.

Babi dengan sengaja dimusnahkan tidak cuma terjadi di Sumatera Utara sahabat. Faktanya, malah banyak Negara non muslim juga melakukan hal yang sama, semata-mata untuk melindungi warganya dari virus flu babi yang bisa menular ke manusia.

Sejatinya gak cuma babi, namun ayam, sapi, kambing, unta, domba dan hewan ternak yang lain juga begitu. Kalau terindikasi membawa virus berbahaya, masak mau dimakan juga?

Menurut Neng Ukhty, ada baiknya sebelum berdemo atau melambungkan sebuah tagar, perbanyak membaca artikel berita dalam dan luar negeri. Jangan mau dikompori atau dipanas-panasi oknum tertentu ya

Don't worry too much. Sebagai hewan yang diternakkan, kecil kemungkinan babi akan punah. Daripada save babi, kenapa tidak kita launching tagar save Harimau Sumatera? Akibat pembukaan lahan sawit secara massive, spesies endemik asli Indonesia itu kini tinggal beberapa ekor saja. Babi? Jangan khawatir sobat, masih banyaaaakkk!



Sumber:

Opini pribadi

klik di sini

klik di sini

klik di sini