Jika suatu permintaan barang sedang merosot, maka harga barang tersebut akan turun karena daya belinya rendah. Sebaliknya, jika suatu permintaan barang sedang tinggi-tingginya, ya harga barang bakalan naik. Begitulah hukum ekonomi yang berlaku, kadang bikin kita bahagia karena harga barang jadi murah, namun juga sering bikin kesel karena harga barang melambung naik. Apalagi kalau kenaikan harganya berkali-kali lipat, rasanya yang dagang seperti gak punya empati aja deh mikirnya. Iya gak?

Sama nih kasusnya seperti yang baru-baru ini terjadi di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Pusat. Pasar tersebut menjual sekotak masker N95 dengan harga yang bisa dibilang gak masuk akal, yakni 150 Dollar Singapura atau sekitar 1,5 juta rupiah. Harga yang cukup fantastis untuk sekotak masker berisi 20 item dengan merek N95 3M.




Alasan masker N95 bisa semahal itu dijual di Pasar Pramuka ya karena mewabahnya virus corona yang melanda dunia. Agar masyarakat terhindar dari virus tersebut ya perlu menggunakan masker. Karena jumlah permintaan masker yang membludak itulah membuat harga masker jadi meroket.

Situasi seperti ini memang memungkinkan penjual masker untuk mendulang banyak cuan Gan. Bahkan lebih epic-nya lagi pegadang grosiran sekarang ini mulai membatasi jatah masker untuk dipasok ke pengecer. Menurut pemilik Toko Aini yang berlokasi di Pasar Pramuka, pemasok masker untuk dijual ditokoknya hanya diberikan jatah mengambil sebanyak lima hingga sepuluh karton masker. Alasannya sih karena pedagang grosir mau memenuhi pemesanan dari luar negeri dulu, misalnya China dan Jepang.




Fenomena ini tentunya cukup mengejutkan banyak pihak. Karena untuk pertama kalinya, harga sekotak masker mampu mengalahkan harga satu gram emas di Indonesia. Perbedannya pun hampir setengah harga. Jika satu gram emas dijual sekitar 800 ribu rupiah, maka satu kotak masker N95 lebih mahal 700 ribu rupiah dari harga emas tersebut. Gokil.




Seperti biasa, kalau suatu produk yang dijual ke konsumen harganya udah gak masuk akal begini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bakal unjuk gigi. Menanggapi fenomena ini, YLKI menyerukan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan polisi untuk bersikap tegas agar menghentikan pihak-pihak yang gak bertanggung jawab terkait hal ini. Lembaga tersebut juga meminta para stakeholder yang berwenang untuk menyelidiki harga masker N95 yang melonjak naik tersebut.

Dagang masker yuk?