hugomaranAvatar border
TS
hugomaran
Perempuan Dalam Rantai Kesucian
Perempuan Dalam Rantai Kesucian



Segala puji bagi Tuhan atas kasih-Nya yang memilih perempuan sebagai sandaran cinta yang abadi. Sebagai tempat benih-benih cinta itu tumbuh dan mewarnai bingkai cerita perjalanan hidup dan cinta. Terpujilah dikau perempuan, ibu dan saudari dalam tubuh dan cintaku.


Sentuhan pertanyaan yang sering kali menyadarkan kepada diriku, bahwa sesungguhnya perempuan adalah sosok terpenting dalam hidup kita. Tetapi mengapa orang selalu menghanyutkan sisi mulia dari perasaan perempuan.


Ketika pertanyaan selalu bermuara pada persoalan kesucian atas tubuh perempuan. Dengan pertanyaan "Apakah Dirimu Masih Suci (perawan)?"


Perlu dipertegas. Bahwa cinta tidak seburuk itu, dengan mengedepankan persoalan pribadi begitu dalam. Jika kesempurnaan yang di cari, mengapa mesti bersusah-susah hidup dalam dunia yang hanya berputar pada kehidupan yang sementara.


Bukankah kita sama-sama tahu, hidup di bumi tidak akan abadi, sama halnya dengan sebuah pribadi. Apakah dituntut untuk harus suci atau kemuliaan yang pantas diagungkan? Sangat miskin moral sebagai manusia, ketika kita hidup di atas tanah tetapi berpikir layaknya hidup dalam surga keabadian.






Satu kesalahan terbesar, ketika martabat perempuan selalu disisihkan, dijatuhkan martabatnya. Ketika seorang laki-laki menanyakan hal seperti itu.


Coba saja posisi tersebut kita balikan menjadi laki-laki yang ada dalam bagian tersebut. Pasti sama merasakan keterpurukan. Lalu, apakah ketika perempuan menanyakan hal serupa kepadamu yang laki-laki. "Apakah hadirmu, masih sama mulianya sejak awal kau dihadirkan di bumi?"


Perempuan tidak pernah menyesali sedikit pun atau bertanya, apakah dirimu masih perjaka? Jika tidak, apa yang mesti kau jawab?


Realita kehidupan di zaman sekarang semua orang hidup dalam kebebasan berpendapat apa saja. Seenaknya mereka pikirkan. Tetapi untuk hal semacam ini mengapa mesti dipersoalkan? Apakah ini sebuah persyaratan yang mutlak ketika masuk pada tahap memilih pasangan untuk hidup bersama. Menikah dan dipercayakan memiliki keturunan.


Saya benci dengan kemunafikan dalam hidup manusia. Mengeluarkan pendapat yang tidak pernah berpikir bagaimana dampak setelah kita berpendapat demikian.


Saya terpancing untuk menulis artikel ini. Karena setahu saya, hal moral sesungguhnya dalam diri manusia adalah; bagaimana dia diperlakukan. Menerima diri penuh kekurangan sangat bernilai di mata sang pemberi kehidupan. Ketimbang hal-hal duniawi yang sejatinya bisa saling dipahami akan kekurangan.


Baca Juga:Sulitnya Melupakanmu


KESUCIAN ? Semua laki-laki, bahkan tidak bisa dipungkiri lagi bahwa laki-laki menuntut bahwa pasangannya harus memberikan kesucian kepada dirinya, ketika dia memilih untuk menikah dengan perempuan pilihannya.


Dan, jelas. Semua perempuan di dunia ini pun akan menginginkan hal yang sama demikian. Bahwa, harus mempersembahkan kesucian mereka kepada pasangan hidupnya. Dan saya meyakini lebih banyak manusia di dunia ini tidak sedikit pun ikut mempersoalkan hal demikian.


Karena kita menyadari bahwa cinta sesungguhnya tidak menginginkan pertanyaan demikian. Hidup saling melengkapi, berbuat baik. Adalah kesempurnaan dalam kehidupan manusia atas cintanya sendiri.


Laki-laki akan menjadi lebih bermartabat ketika mampu menerima segala kekurangan yang ada pada diri perempuan. Sebaliknya, perempuan yang menerima kekurangan dari laki-laki akan menjadi pribadi yang bernilai di keabadian kelak.


Saya bukan orang yang sempurna, bahkan saya hanya orang yang penuh dengan dosa, karena sejatinya manusia adalah makhluk Tuhan dan pasti memiliki banyak kekurangan.


Tetapi dalam keseharian hidup bersama masyarakat. Saya tidak terlalu sibuk mempersoalkan peristiwa kehidupan yang seperti ini.


Beberapa orang yang saya temui selalu saja berbicara demikian. Mempersoalkan hal-hal yang demikian. Mereka duduk pada posisi paling penting. Dengan seenaknya menilai kekurangan pada diri orang lain. Tanpa kembali melihat sejauh mana kesempurnaan yang melekat pada pundak pribadi mereka.


Dalam keseharian, tentunya kita menemukan persoalan serupa. Entah, itu sahabat, kenalan, ataupun keluarga. Segala macam penilaian beterbangan di mana-mana. Ada pula orang yang selalu menganggap bahwa perempuan itu paling hina ketika tidak mampu menjaga kesuciannya. Menganggap remeh martabat perempuan yang dalam keseharian hidupnya sangat bebas. Mulai berpikir yang diluar dugaan.


Begitulah kekurangan terbesar dalam diri manusia ketika hidupnya hanya mampu mengukur kekurangan orang lain dengan cara melihat. Tetapi tidak berpikir dengan hati sebagai sejatinya seorang manusia.


Daripada segala kekurangan itu kemudian menjadi alasan nomor pertama kehidupan dan menimbulkan banyak persoalan. Maka tidak salah ketika kita semua mampu untuk memberikan pencerahan dalam hidup. Dengan orang yang ada dalam lingkungan sekitar kita.


Berperan penting membangun pendidikan kepada anak-anak dibawa umur. Agar kedepannya pergaulan bebas lebih diperhatikan. Pendidikan moral yang mendasar dimulainya dari kelompok paling kecil. Yaitu keluarga.


Mari saling menciptakan kedamaian, kehormatan kepada diri kita masing-masing dan menjadi contoh terbaik dalam universitas kehidupan kita.



@hugomaran
Diubah oleh hugomaran 19-05-2020 22:26
anastasia917
anasabila
sebelahblog
sebelahblog dan 31 lainnya memberi reputasi
32
5.3K
144
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.