Indonesia nampaknya akan terus berbenah dan memberikan yang terbaik untuk para turis asing hingga mereka ekspaktriat, serta orang kaya lokal yang gemar menghamburkan uangnya di negara orang.

Sudah tahukan Labuan Bajo akan dijadikan wisata premium, untuk menunjang hal itu semua pemerintah pun mempersiapkan beberapa perombakan. Nampaknya wilayah NTT akan mengalami kemajuan yang pesat di masa mendatang, wisata yang ditawarkan tidak hanya alamnya tapi semua yang berkaitan untuk menjaring mereka yang suka shoping ke Singapura dan senang dengan interior Bandara Changi ketika sedang menunggu pesawat take off.





Maka Labuan Bajo pun selama 25 tahun kedepan untuk bandaranya yang saat ini menjadi Bandara Komodo akan di pegang pengelolaannya oleh Changi Airport, dahulunya nama bandara ini adalah Bandara Mutiara namun setelah revitalisasi Bandara ini pun berubah nama menjadi bandara komodo.

Memang negara ini dalam membangun fasulitas publik terlebih lagi berkaitan dengan hal yang premium, butuh investasi asing. Maka Bandara Komodo pun akan di kelola swasta dengan proses lelang pemenangnya pun bukan perusahaan kecil tapi PT Cardig Aero Service (CAS) dan Changi Airports International Pte Ltd. (CAI),dan Changi Airports MENA Pte Ltd.





Bila mendengar nama Changi maka kita akan teringat Bandara di Singapura bagaimana mewah dan ekslusifnya bandara itu, bayangkan bila konsorsium ini merancang bandara, dari membangun gedung Bandara hingga membiayai pembangunan fasilitas bandara hingga sisi penerbangan udara yang meliputi perpanjangan dan perkerasan landas pacu, penambahan apron, stopway dan RESA.

Dan juga mereka yang merancang serta membangun hal yang utama seperti perluasan terminal penumpang domestik, dan juga pembangunan terminal penumpang internasional, lalu kantor dan gedung, serta fasilitas pendukung lainnya. Apakah Bandara Komodo akan menjadi Bandara seperti di Singapura? 25 tahun kontrak pengelolaan bukan masa yang sedikit, berapa banyak wisatawan asing dan domestik yang akan singgah di Bandara ini.





Setidaknya bila ini sudah berjalan NTT akan menjadi kawasan kota provinsi yang akan sulit dikalahkan oleh negara tetangga yaitu Timor Leste. Atau bisa saja menyalip negara Singapura dan Malaysia, pembangunan Mandalika di NTB pun dikejar untuk perhelatan MotoGP jadi kedua provinsi baik NTT maupun NTB mempunyai destinasi wisata premium yang akan mengundang banyak orang untuk datang.

Terlebih lagi wacana Kalimantan Timur menjadi Ibukota baru bukan omong kosong, sudah pasti negara Asean semua mata mereka tertuju pada Indonesia. Mereka akan berinvestasi di kota-kota Baru yang diciptakan oleh Indonesia, sudah pasti pertumbuhan ekonomi dan pemerataan lapangan kerja pun membuat SDM kita harus siap.

Jangan sampai pembangunan disana sini pekerjanya orang asing, sedangkan warga sendiri gigit jari kelaparan.

Salam lur, saya c4punk see u next thread.