ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Matinya Komunikasi Orang Tua vs Anak. Lha, Kok Bisa?


Orang tua dan anak adalah satu kesatuan yang saling melengkapi. Meski masing-masing mempunyai peran tersendiri.




Hubungan yang sangat spesial, tidak hanya karena rasa dan cinta. Juga pengungkapan kesemua rerasa yang terlihat secara lahir dalam arus komunikasi, baik secara bahasa kata atau pun bahasa gerak saja.


Komunikasi ini harus berlaku dua arah. Bukan satu arah dengan meniadakan aliran arah lainnya.

Matinya komunikasi, akan menjadi hambatan besar bagi hubungan antara orang tua dan anak.

Beberapa, prilaku buruk yang harus dihindari agar komunikasi itu dapat berlangsung dengan baik dan bermutu.

Adapun prilaku buruk itu antara lain :



1. Bicara Tergesa-gesa

Jangan bicara dengan tergesa-gesa kepada anak.

Bicara tergesa-gesa menunjukan bahwa Anda kurang mempunyai kematangan dalam berkomunikasi.

Bicaralah dengan perlahan, jelas, memakai intonasi dan artikulasi yang tepat.

Sehingga apa pun, " emosi atau rasa " dari kata-kata mudah disampaikan dan akan tepat sasaran.


Anak pun dengan mudah menangkap apa yang ingin Anda sampaikan dan harapkan.



2. Tidak Mengenal Diri

Ada dua poin mengenai hal ini. Anda sebagai orang tua harus mengenal diri sendiri dan anak Anda.

Kekurangan dan kelebihan Anda harus mampu diracik sedemikian rupa, agar Anda dapat tampil maksimal di depan anak. Walaupun tidak sempurna, namun anak akan belajar memahami semua kelebihan dan kekurangan Anda, yang nanti akan dielemtasikan dalam.kehidupannya sendiri.

Kekurangan bukanlah hal tabu, karena tidaklah ada manusia yang sempurna, bukan?

Demikian juga sebaliknya, Anda harus bisa mengenali kepribadian anak, kekurangan, kelebihan, passionnya, keinginan dan cita-citanya. Apa yang disukai dan apa-apa yang ia tidak sukai.

Dengan terjalinnya kesepahaman di atas, diharapkan Anda dan anak Anda bisa berkerjasama untuk memperbaiki semuanya.

Menyiapkan masa dwpan anak lebih baik dan juga menjadi Anda sebagai role model terbaik untuk mereka.




3. Lupa, setiap Individu itu unik

Jika Anda mempunyai anak lebih dari satu. Jangan pernah melintas dalam pikiran Anda bahwa mereka itu sama.

Meskipun dari benih yang sama mereka adalah tetap pribadi-pribadi berbeda. Bahkan kembar identitik pun, mereka tetap berbeda.

Anak Anda adalah pribadi-pribadi unik, yang mempunyai karateristik spesial yang tidak mungkin ada di dalam anak yang lain.

Maka, untuk membantu perkembangan Anak, Anda harus melakukan komunikasi dengan cara-cara yang berbeda dari masing-masing mereka.

Tidak boleh memukul sama rata dalam mendidik mereka.

Jangan lagi membanding-bandingkan di antara mereka.

Ingan sekali lagi, mereka itu SPESIAL.



4. Bingung membedakan antara Kebutuhan dan Keinginan

Anda harus bijak dalam bersikap. Anda harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan anak.

Mana yang harus Anda dahulukan, komunikasikan dengan baik dengan penjelasan yang menyejukan kepada anak.

Sampaikan dan ajari anak Anda sedini mungkin untuk mampu membedaka apa itu kebutuhan dan apa itu keinginan.

Sehingga anak diharapkan, mampu memegang prinsip ini untuk bekal dirinya di kemudian hari.





5. Tidak membaca bahasa tubuh

Anak bisa diajak berkomunikasi dengan baik, jika ia dalam keadaan mood yang baik, tidak sedang menghadapi masalah atau pun hal-hal yang menganggu pikirannya.

Tak jarang mereka akan diam saja, jika ditanya.

Orang tua yang pintar, akan bisa mengenali tamda-tanda, atau pun " sesuatu hal yang ingin disembunyikan" maka Anda harus memahami bahasa anak, tidak hanya bahasa lisan juga bahasa verbal atau bahasa tubuh tentunya.

Apa pun kebuntuan komunikasi yang terjadi dengan menguasai bahasa ini, Anda akan dapat dengan mudah " membujuk " menghibur atau memberikan rasa aman dan percaya sehingga diharapkan komunikasi nantinya akan cair.





6. Tidak memahami perasaan

Anak adalah pribadi yang mempunyai rasa, emosi dan segudang keping perangkat manusia yang unik.

Jika kebuntuan komunikasi dengan cara memaparkan dan menjelaskan secara logika gagal. Anda dapat " menyentuh " perasaan anak Anda. Syaratnya Anda harus peka, penuh perasaan, punya empati dan simpati tinggi.

Dengan memahami perasaan anak, Anda bisa memosisikan diri Anda " menjadi " anak Anda. Sehingga akan bisa memahami, keinginan, dan kebutuhan anak.

Sehingga Anda akan dengan mudah menemukan solusi bersama demi kebaikan anak.



7. Kurang aktif mendengar

Jika anak Anda mempunyai masalah atau melakukan kesalahan, biasanya Anda akan melakukan tindakan reaktif, di mana Anda akan lebih banyak mengungkapkan pendapat, nasehat, dengan cara bicara menggebu-nggebu sehingga Anda lupa, mendengarkan anak.

Anak butuh didengarkan dan dipahami. Mengapa ia melakukan itu?
Mangapa ia melakukan kesalahan?

Anda adalah orang tuanya, jangan menjadi hakimyang memvonis dan memberikan hukuman kepada anak. Meski pun yang Anda lakukan adalah pembelajaraan yang menimbulkan efek jera.

Dengarkan anak, turunkan emosi. Hadapi dengan logika dan cinta.




8. Parentogenik



Ini adalah penyakit parah yang secara tidak sadar diidap oleh orang tua. Yang sering dilakukan adalah pernyataan mainstream yang seharusnya TIDAK Anda lakukan apa pun yang terjadi.

" Kamu, itu bagaimana, sih? Ayah atau Ibu, dulu tidak pernah melakukan hal seperti itu!"

Anda dalam posisi menyalahkan dan memojokkan.

Harusnya Anda merengkuh, menghibur, bicara dari hati ke hati.

Dan goalnya adalah ditemukan jalan keluar terbaik tentunya.




9. Tidak memisahkan masalah

Jika Anda ingin komunikasi Anda dengan anak Anda berjalan lancar dan mesra. Dimulai dari diri Anda sendiri. Anda harus mampu memisahkan dengan tepat dari setiap masalah yang terjadi.

Masalah itu tidak mungkin muncul secara tiba-tiba kecuali jika itu namanya musibah, kecelakaan, dsb.

Pasti ada runtutan persoalan, sehingga mencapai istilahnya gunung es atau gunung api.

Saat meletus atau mencair, itu adalah kejadian yang luar biasa.

Jika Anda tidak mampu memilah dan memilih, latar belakang kejadian itu. Anda tidak akan pernah bisa menemukan akar masalah sebenarnya.

Dapat dipastikan Anda akan GAGAL mengambil atau membuat solusi pemecahannya.


Woke, bagaimana?

Anda tidak mau kan membuat rumah Anda yang mungil yang digadang-gadang menjadi syurga bagi Anda Istri dan anak berubah menjadi NERAKA, karena kesalahan mendasar dari Anda sendiri.

Anda mematikan komunikasi dua arah, yang harusnya saling mengisi, saling mengingatkan, saling menasehati.

Selamat Siang

JAGAT ALIT
aldysadi
Gimi96
tien212700
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
4.5K
77
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.