i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Momen Anies Umumkan Formula E di Monas yang Akhirnya Ditolak


Momen Anies Umumkan Formula E di Monas yang Akhirnya Ditolak

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah mengumumkan rencana penyelenggaraan Formula E di Monas. Namun, pada akhirnya, rencana Anies itu tak disetujui oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Mulanya, Anies mengumumkan bahwa Jakarta sudah siap menjadi tuan rumah Formula E pada September tahun lalu. Anies mengumumkannya dalam momen konferensi pers Jakarta E-Prix, di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2019).

Di atas panggung yang di belakangnya tampak jelas tugu Monas, Anies menyebut balapan Formula E dilangsungkan di Monas. Untuk menggelar balapan itu, akan ada rekayasa lalu lintas berupa penutupan jalan. Tapi, Anies ketika itu belum dapat memastikan detail titik yang akan mengalami penutupan karena rancangan sirkuit belum rampung.

"Intinya akan dibuat di sini, penutupan diperkirakan satu minggu," kata Anies.

"Final (jalur)-nya akan diumumkan nanti, apakah ada penutupan atau tidak, insyaallah tidak akan mengganggu lalu lintas. Pertama, kami sesedikit mungkin mengganggu tanaman yang ada jadi tidak ada pemotongan pohon. Kedua, sesedikit mungkin mengubah rute lalu lintas. Ketiga, sesedikit mungkin mengeluarkan biaya tambahan pembangunan trek," kata dia.

Anies juga menjamin keamanan bagi peserta dan penonton saat balapan Formula E bergulir. Seperti apa?

"Kami harus bangun barikade sepanjang trek, seperti pembatas jalur busway tentu dengan desain berbeda," Anies menambahkan.



Hampir lima bulan berlalu, rencana menggelar ajang olahraga bergengsi itu menemui kendala. Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) tidak menyetujui rencana Anies menggelar Formula E di kawasan Monas. Sekretaris Kemensetneg Setya Utama menyebut ada berbagai pertimbangan, salah satunya soal cagar budaya.

"Formula E nanti saya sampaikan rapat komrah (komisi pengarah), bahwa komrah tidak menyetujui apabila dilaksanakan di dalam area Monas, dengan banyak pertimbangan, di sana ada cagar budaya, ada pengaspalan," kata Setya di kantornya, Jl Majapahit, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).

Setya menyebut rencana balap Formula E di Jakarta akan diizinkan jika digelar di luar kawasan Monas. Hingga kini, izin tersebut belum dikeluarkan.

"Secara tertulis belum, kan baru selesai dibicarakan sore ini," katanya.

Diketahui, sebelumnya Kemensetneg mengatakan sudah ada pengajuan izin ke Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka terkait gelaran Formula E 2020. Izin diajukan lantaran lintasan yang dipakai masuk ke kawasan Monas, Jakarta Pusat.
sumber

☆☆☆☆☆

Catat. Tak akan ada penebangan pohon. Tak akan mengganggu lalu lintas. Dodol!

Nyatanya? Pohon-pohon besar hilang begitu saja dimakan jin dan kawanannya. Hilang tanpa meninggalkan jejak, bahkan CCTV yang bertebaran disekitar Monas tak bisa mendeteksi perwujudan dan pergerakan mereka.

Tak mengganggu lalu lintas? Konyol. Mana mungkin penutupan jalan raya utama tidak mengganggu lalu lintas? Pasti ada rekayasa dan itu jelas mengganggu aktivitas masyarakat. Seminggu!

Sekarang, setelah rencana trek ditolak, mau mensiasati apa lagi? Pindah ke Semanggi? JORR?

Oh ya, biaya pembuatan trek katanya pihak Pemprov tidak keluar uang sedikitpun ya? Yaiyalah. Ratusan milyar sudah dibayar koq. Dan disana, uang untuk gelaran Tamiya itu adalah uang masyarakat Jakarta yang harus gigit jari karena anggaran yang justru penting bagi hidup mereka dipangkas dan dihilangkan!

Jangan banyak nyengir Nies. Urusan Jakarta tak akan selesai hanya dengan nyengir. Jangan cuma memoles sana moles sini yang tidak penting. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Jangan meninggalkan beban pada gubernur yang akan datang. Dan untuk hal ini, jangan terlalu pede akan terpilih kembali. Tentunya masyarakat Jakarta sudah belajar banyak, bahwa memberi amanat kepada orang yang tak punya kapasitas sebagai pemimpin adalah sebuah kesalahan besar. Sangat besar.

Normalisasi butuh tindakan nyata penggusuran. Sekolah-sekolah butuh tindakan nyata renovasi. Polusi udara tak akan bisa hanya dengan menanam tanaman lidah lu, eh lidah mertua yang sampai sekarang tak jelas sejauh mana keberadaannya. Padahal anggaran mungkin sudah turun ya.
Kesemrawutan di jalan juga butuh solusi nyata.
Para PKL makin ngelunjak mengokupasi trotoar yang kini makin lebar memanjakan mereka.
Dan keberadaan pesepeda yang sudah dibuatkan jalur khusus seharga puluhan milyar juga tak kelihatan batang hidungnya. Adapun hanya bisa dihitung dengan jari.

Jangan pernah menggampangkan masalah dan mempermasalahkan yang gampang.

Jika tidak mampu, lempar handuk putih.
Cukup sudah panggung yang disediakan untuk standup comedy.

Mau lanjut periode selanjutnya?
Ampun dije!
octrisany
zexalbeast
4iinch
4iinch dan 54 lainnya memberi reputasi
49
12.7K
129
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.