Kasus yang kini tengah dialami Zakria Dzatil sedang bergulir ditangani polisi. Pasalnya perempuan tersebut melakukan penghinaan terhadap walikota surabaya dengan sebutan 'kodok'.

Karena ulahnya tersebut banyak pendukung Risma beramai-ramai menghujat Zakria, bahkan membuat orang yang mengolok-olok Risma langsung menutup akun facebook dengan alasan terancam.

Namun, ibaratnya nasi sudah menjadi bubur, dengan bergulirnya kasus tersebut ke meja hijau, maka mau tidak mau proses hukum akan terus terjadi apalagi sudah disiarkan ke publik.

Dengan hinaan sebagai 'kodok', Risma mengaku dirinya sakit hati, jika secara fikik diolok-olok sebagai kodok otomatis ujaran tersebut juga menyangkut kepada orang tuanya juga.

Di sisi lain, Zakria si penghujat Risma merasa menyesal dengan apa yang telah ditulisnya. Perbuatan tersebut terjadi akibat banyaknya profokasi di media sosial dengan banyaknya orang-orang menjelekkan Anis Baswedan.

Secara perlahan-lahan rasa kurang suka terhadap Risma yang digadang-gadang akan mencalonkan menjadi gubnur DKI Jakarta mulai muncul, hingga akhirnya terpiculah dia untuk menuliskan kekesalannya melalui facebook, dan kebetulan ada seseorang men-screenshot, sehingga meski postingannya sudah tiada, tapi bukti masih muncul.

Jika ditanya apakah Risma memaafkan, dirinya berkata sudah memaafkan perbuatan penghujatnya, namun proses hukum masih harus tetap bertahan.

Sang walikota juga berusaha meredam suasana panas dengan meminta warganya memaafkan perbuatan penghinanya.

Langkah yang diambil Risma tersebut bukannya mulus, sebab ada yang pro dan kontra dengan keputusannya, seperti halnya pelaporan yang ditujukan kepada pelaporan ke Ombudsman Perwakilan Jawa Timur, dengan anggapan bahwa Risma menyalah gunakan kewenangannya sebagai walikota karena menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.