i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Ada Nama Andre Rosiade di Struk Kamar Hotel Tempat PSK NN Digerebek


Ada Nama Andre Rosiade di Struk Kamar Hotel Tempat PSK NN Digerebek

Suara.com - Jagat media sosial dibuat heboh dengan kemunculan fakta terbaru mengenai skandal penggerebekan PSK yang dilakukan oleh anggota DPR RI Andre Rosiade. Beredar bukti struk reservasi hotel penggerebekan PSK atas nama Andre Rosiade.

Struk reservasi tersebut diunggah oleh akun Twitter @tempemendoang. Dalam foto yang diunggah tampak hotel yang dipesan adalah Kyriad Hotel Bumi Minang.

"Ketika Andre melakukan observasi untuk memastikan, maaf PSK, betul atau tidak, tidak cukup hanya pesan, bayar. Tapi harus terun dan bergelut langsung pada obyek observasi tersebut biar sahih hasilnya hehe," tulis akun tersebut seperti diketik Suara.com, Rabu (5/2/2020).

Pada kolom teratas tertulis nomor kamar 606. Nomor tersebut sama persis dengan nomor kamar tempat penggerebekan PSK yang dilakukan oleh Andre.

Pada kolom nama pemesan, tertulis nama Andre Rosiade menggunakan ketikan komputer. Lalu disamping nama Andre tertulis nama Bimo dengan tulisan manual menggunakan pena.



Unggahan struk reservasi tersebut mendadak viral di media sosial. Banyak warganet terkejut dengan struk tersebut.



Andre Rosiade Membantah

Andre Rosiade membantah ikut terlibat dan merencanakan penggerebekan terhadap NN, perempuan berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai PSK di Kota Padang, Sumatera Barat.

Andre, berdasarkan keterangan Polda Sumbar, menyuruh orang, mulai dari memesan NN melalui aplikasi MiChat, hingga memesan kamar di hotel.

Namun, Andre kepada Suara.com, Selasa (4/2/2020), menegaskan bukan dirinya yang memesan NN maupun kamar hotel tersebut.

"Saya dalam proses menyurati (hotel Kyriad) Bumi Minang menanyakan kenapa ada (struk reservasi) yang beredar atas nama saya," ujar Andre.

"Kan udah gua jelasin di situ, bahwa pertama gua gak pernah mesen, tidak pernah nama gua mesen. Kan bisa dicek di resepsionis, ada gak nama gua datang ke resepsionis, datang bayar, enggak ada," kata Andre, Selasa sore.

Andre mengklaim, hanya menyerap aspirasi masyarakat yang merasa diresahkan praktik prostitusi online melalui apkikasi MiChat.

"Jadi begini, prostitusi online itu fakta dan nyata, yang selama ini coba untuk ditutup-tutupi. Jadi gua hanya mendengarkan aspirasi masyarakat di Sumatra Barat yang sudah resah. Prostitusi ini merajalela di Sumatra Barat, karaoke ilegal banyak, orang jual miras ilegal banyak, lalu prostitusi online banyak."

Makanya, kata dia, “Karena laporan masyarakat, gua mengajak polisi, gua laporkan ke polisi, pak ini aplikasi MiChat dipakai untuk prostitusi online, ya sudah kita buktikan bersama-sama. Polisi yang gerebek di dalam dan memang terbukti ditahan oleh polisi. Coba tanya dong sama polisi, udah berapa kali yang bersangkutan transaksi," kata Andre.

Namun belakangan, Andre menegaskan kepada Suara.com, dirinya mengetahui orang yang memesan kamar 606 itu adalah Bimo, ajudan pribadinya.

“Iya, saya tahu nama itu memang Bimo. Tapi yang diributin namanya Andre Rosiade. Saya tak pernah pesan. Berarti ini kan kebohongan publik?” tegasnya.

Andre tidak menegaskan pemesanan kamar atas perintahnya. Namun, dia kembali menyoal tindakan itu adalah langkah pembuktian praktik prostitusi daring ada di Kota Padang.

“Ya, Bimo itu memang memesan, membayar kamar. Itu kan kita ingin membuktikan. Tapi sekali lagi bukan Andre Rosiade yang memesan,” kata dia.

Andre lantas menolak disebut sebagai “otak” yang merencakan penggerebekan, meskipun dia tidak menampik, orang yang memesan kamar 606—tempat terjadinya penggerebekan—adalah ajudannya sendiri.

“Loh, kita mendengarkan aspirasi masyarakat. Rakyat menyampaikan bahwasanya ini ada praktik maksiat. Nah, kita ingin buktikan, kita sampaikan ke pak polisi, kata pak polisi ‘ayo kita buktikan,’ ya sudah,” tukasnya.

Dia menambahkan, “Untuk membuktikan kan kita harus mengundang (dalam tanda kutip) kan harus membuktikan. Kita tes dong dan itu kan polisi mengetahui. Coba saya tanya semuanya yang ditangkap itu gak ada proses? Gitu loh.”

Pengakuan NN

Sudah lebih dari sepekan, perempuan berusia 26 tahun berinisial NN yang berprofesi sebagai PSK di Padang, Sumatera Barat, meringkuk di sel tahanan Polda Sumbar.

NN digerebek di salah satu hotel berbintang Kota Padang. NN saat ini ditahan oleh penyidik Polda Sumbar.

Meski demikian, pertanyaan tentang siapa lelaki yang berada di Ruang 606 bersama NN masih samar.

Berbeda dengan AS (24), pria diduga muncikari yang ditangkap di Lantai 1 di hotel itu—ketika digerebek, NN berada di dalam Ruang 606 bersama seorang pria.

Saat dihubungi Covesia—jaringan Suara.com, via telepon pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020), Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan, penggerebekan itu dilakukan berkat informasi anggota DPR RI Andre Rosiade.

Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.

"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Iapun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp 800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," kata Bayu seperti diberitakan Covesia, Selasa (4/2/2020).

Setelah itu, beredar informasi pria bersama NN adalah "orang suruhan" Andre Rosiade.

Orang tersebut diduga dibayar Andre untuk menjebak NN, dengan tujuan membuktikan prostitusi daring nyata di Kota Padang.
sumber

☆☆☆☆☆

Jika kita ingin mengetahui enak tidaknya makanan sebuah restoran atau warung, pasti kita harus kesana, memesan tempat, membeli makanannya, mencoba, lalu barulah kita bisa menilai makanan itu enak atau tidak.

Dan katanya, kalau kita mendengar ada PSK yang enak pelayanannya, maka kita harus memesan tempat, memesan obyeknya, membayar, mencoba, baru bisa menilai pelayanannya.

Keduanya sama-sama perlu pembuktian. Yang 1 si pembeli memakan pesanan. Yang 1 nya si pembeli dimakan pesanan. emoticon-Shutup

Ini sebenarnya kasus simpel, cuma dibuat rumit.
Jelas di kwitansi tertera nama AR. Artinya yang memesan memang atas nama AR. Karena tertera permanen diketik, artinya jelas itu dipesan melalui online dan dibayar via transfer bank. Lalu di kwitansi tertulis nama Bimo yang diakui oleh AR adalah ajudannya, jelas itu atas persetujuan AR melalui telphone. AR yang memesan, Bimo yang mengunakan kamar.

Soal NN sang PKS, eh PSK yang dipesan pelayanannya, jelas uangnya sudah diberi oleh AR kepada Bimo, tapi kurang ajarnya Bimo nilep uang buat membayar pelayanan NN. Bayangin, udah kamar dibayarin, PSK dibayarin, masih ditilep aja uangnya.

Lalu sekarang ribut soal si pemakai yang sudah merasakan goyangan si NN? Yang sudah merasakan sensasi alat hisap NN? Lucu bin aneh.

AR juga berkelit soal pemesanan kamar tersebut? Ya sudah. Tinggal dilihat saja rekening pembayaran kamar hotel itu atas nama siapa. Tinggal dikroscek suara AR sama tidak dengan suara pemesan kamar. Terakhir, pertemukan si Bimo ini dengan NN. Masa iya NN tidak kenal muka yang telah menggoyang dan disedotnya. Biarpun si Bimo ini merem melek, tetap saja wajahnya ketahuan.

Simpel. Tapi dibuat ribet.

Terakhir. Urusan lendir, dimanapun pasti ada. Bahkan di wilayah yang katanya menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Yang masyarakatnya selalu meneriakan surga akherat. Pasti surga dunia ada disana. Ini sama halnya dengan wilayah yang katanya serambi kota suci di Arab sana, yang masyarakatnya akrab dengan tumbuhan terlarang. Bahkan kader partai pekok menyarankan untuk mengekspor narkoba demi meningkatkan ekonomi wilayah tersebut. Koplak sekoplak koplaknya.

Lha, Afghanistan yang diacak-acak Taliban saja yang menginginkan sebuah negara berdasar agama, untuk menjalankan misinya dan membeli senjata, opium dipakai untuk transaksi. Padahal jelas-jelas narkoba haram hukumnya.

Lalu siapa yang harus malu? Siapa yang kehilangan muka?

Tak akan ada. Sebab kita semua terbiasa munafik.
Membongkar prostitusi di wilayah yang menjunjung tinggi norma agama tapi dengan praktek menjijikan dan penuh kebohongan, nilainya sama. Sama-sama busuk.

Begitulah.
Diubah oleh i.am.legend. 05-02-2020 10:05
ekatse
sitilestari2019
4iinch
4iinch dan 92 lainnya memberi reputasi
89
28.8K
254
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.