Puspita1973
TS
Puspita1973
DUNIA LAIN DI BALIK SENJA

Pict: Canva


Prolog

Kami menemukan dia setelah empat jam lebih mencari. Belum pernah aku melihat dia semengenaskan itu. Wajahnya hampir serupa kapas. Pasi. Air mata tak berhenti keluar dari bola matanya yang menatap hampa. Telapak tangannya dingin. Napasnya tersengal-sengal menahan isak. Dia seperti tuli. Tak menjawab meski hampir semua orang bertanya padanya. Mulutnya bagai terkunci.

Anehnya, dia ditemukan di tempat yang telah berkali-kali aku datangi bersama Mas An--sepupuku. Jelas-jelas tak ada siapa pun di tempat itu. Tahu-tahu setelah lewat tengah malam, di saat aku dan orang-orang dengan peralatan obor, lentera, tampah, dan senter telah letih dan menyerah mencari, dia seperti dimunculkan dari dunia lain ke tempat itu begitu saja. Rasanya tak percaya. Benar-benar tak percaya. Bagaimana mungkin? Saat itu, aku orang yang sama sekali tak percaya, jika setan itu, ada.

"Itu dia di sanaa! Aku lihat diaa!" teriak Mas An di malam kejadian itu. Dia Yatik, teman kecilku.

Mengingat kejadian Yatik puluhan tahun silam membuatku selalu teringat 'senja'. Iya, senja. Mungkin kata ini di dalam kepala seorang pujangga akan menjelma menjadi puisi. Sebuah untaian kata yang mampu membuat para pembacanya melayang ke langit ke tujuh. Begitu pula di dalam kepala seorang penulis, senja bisa berubah menjadi setting waktu yang sangat indah lagipula romantis. Sebuah rangkaian kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana yang bisa membuat para pembacanya seolah bisa melayang terbang tanpa sayap. Namun, tak demikian di dalam pemikiran Kakek dan Ibuku. Senja bagi mereka berarti harus menjalankan dua pantangan. Pertama, dilarang berada di luar rumah kemudian segera tutup pintu dan jendela. Makhluk tak kasat mata sedang berkeliaran di luar sana. Kedua, dilarang rebahan apalagi tidur. Jika kalian sakit maka tidak akan ada obatnya.

Yatik dan beberapa orang telah melanggar pantangan ini. Dan benar adanya. Mereka memang harus berurusan dengan mahkluk dunia lain. Setelah hilang dan ditemukan kala itu, Yatik bersama keluarganya bagaikan raib ditelan bumi. Ah, tidak. Maksudku karena mereka berpindah domisili. Padahal aku sangat ingin tahu, di mana dan apa yang dialaminya saat dia hilang selama lebih dari enam jam itu.

Setelah menunggu sekian lama. Ya, setelah menunggu lebih dari tiga dasa warsa, akhirnya hari ini aku yang telah berdomisili di luar Jawa dan Yatik yang telah meninggalkan kampung kami dulu, membuat janji bertemu. Aku ingin mengetahui dunia lain di balik senja yang dia alami, tiga puluh lima tahun yang lalu. Orang-orang mengatakan Yatik pernah berada di sana. Seperti apakah dunia lain itu? Apa bedanya dengan dunia ini? Apakah ada matahari, tanaman, air, manusia lain, dan binatang? Yatik disiksa atau diperlakukan baik-baik? Sebentar lagi aku akan mengetahui jawaban semua pertanyaan itu, dari dia, Yatik. Dan sebaliknya, dia datang padaku karena ingin mengetahui nasib orang-orang yang melanggar 'pantangan senja' di kampung kami yang tak sempat dia ketahui. Aku siap bercerita untuknya.

(Inspired by true story)


Klik link Bab 1 dan seterusnya di kolom komentar pertama, untuk membaca selanjutnya emoticon-Angel
Diubah oleh Puspita1973 09-03-2020 13:23
dulukenabannedzainalservernona212
nona212 dan 64 lainnya memberi reputasi
63
15.7K
362
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.