Selamat Datang GANSIS!

sumber gambar Instagram/@getzke.official

Tau kah kalian kalo bikin sepatu itu seharusnya serius dan gak sembarangan? Jadi ketika suatu brandmau bikin sepatu itu perlu ada riset dulu. Risetnya juga gak harus yang kayak brand-brand gede, yang sampe bikin teknologi ini itu. Buset yang kayak gitu levelnya mah wes nduwur rek. Paling nggak ya bikin senyaman mungkin buat kaki penggunanya. Kalo hal ini diperhatiin, nanti bisa meminimalisir keluhan dari konsumen soal sepatunya. Kalo udah lewat tahap yang pantes buat dipake dan gak ada masalah, baru mikirin variasi desainnya. Makanya biasanya brand itu bikin sampel terus dinilai, kalo masih kurang bikin sampel lagi lalu dinilai, yaudah gitu terus sampe hasilnya sesuai tujuan. Jadi brand yang memproduksi suatu produk biasanya punya tim RnD (Research and Development). Sekilas soal RnD yaitu kegiatan penelitian dan riset yang dilakukan untuk keperluan komersial. So, kalo suatu brand mau nerapin pake bahan atau teknologi tertentu di sepatunya ya perlu penelitian dan riset dulu. Soalnya bahan buat sepatu gak cuma untuk penampilan aja, tapi ada tujuan lain dan maksud tertentu yang bisa dihasilkan dari penggunaan bahan tersebut.


sumber gambar Instagram/@hope.originals

Agak susah sih untuk brand awal-awal atau buat yang masih nitip produksi. Kan nitip produksi gak bisa bikin sendiri, hasilnya ya tergantung si pengrajin sepatu atau produsen sepatu. Solusinya sih milih produsen sepatu yang tepat aja, yang cocok bagi si brand. Hal yang paling penting sih komunikasi biar produsen bisa produksi sepatu sesuai dengan rancangan yang udah dibuat oleh brand. Termasuk pemilihan bahan yang mau dipake jenisnya apa, tentunya jangan asal milih juga dong. Gak mungkin kan milih sarung gitu buat dijadiin sepatu cuy, kalo bisa ya jadinya unik banget tuh konsepnya out of the box.


sumber gambar Instagram/@pijakbumi

Apa sih bahan yang biasanya dipake buat sepatu? Paling kita taunya yang umum kayak kanvas, kulit sintetis, suede, mesh, denim, dan bisa juga karet. Bahan-bahan itu udah biasa banget dipake buat bikin sepatu. Kebanyakan sepatu emang menggunakan bahan-bahan tersebut. Jadi sepatu yang kita punya pasti bahannya terdiri dari itu deh. Begitu juga dengan sepatu lokal di Indonesia, yang saat ini lagi ngetren sepatu kanvas dan suede. Banyak sepatu lokal yang bahannya kalo gak kanvas ya suede. Sebenernya kalo mau berpikir secara out of the box, bahan apa aja bisa dijadiin sepatu. Kalian gak percaya? Nyatanya beberapa brand lokal udah ada yang mempunyai konsep out of the box banget cuy. Gua udah list, ada 5 brand lokal yang punya ide cerdas dalam memilih bahan buat dijadiin karya sepatu. Kelima brand lokal ini kalo diliat dari sisi ide buat berani nyoba-nyoba bahan yang baru, kreatif banget dan patut sih buat diapresiasi. Perlu diinget, dalam tulisan ini Gua mengapresiasi ide penggunaan bahan yang unik ya. Semisal model bentuknya ada yang mirip brand lain ya bodo amat, dalam tulisan ini yang dibahas bahannya kok. Penasaran? Berikut sepatu dari 5 brand lokal dengan bahan yang out of the box.

Waleza Knaf dari serat knaf

sumber gambar Instagram/@walezastories

Di thread sebelumnya, sepatu ini udah dibahas secara singkat. Waleza yang merilis sepatu berbahan dasar unik yaitu serat knaf. Serat knaf yang diambil dan dihasilkan dari pohon knaf. Berdasarkan infonya @walezastories, katanya serat knaf ini diolah secara tradisional. Teknik tradisional yang dikenal dengan sebutan handspun. Pengolaan ini untuk mendapatkan kain knaf yang nantinya bisa buat dijadiin bahan sepatu. Hebatnya lagi, khusus produk ini telah masuk ke dalam list 100 besar top produk Blibli The Big Start Indonesia. Sebuah pencapaian yang keren banget cuy. Pastinya proses rancangan sepatu ini melalui riset dulu, ada peran RnD dalam hal tersebut. Kalo kalian baca thread sebelumnya tuh disinggung bahwa sepatu ini hasil kolaborasi dan melalui konsultasi dengan Bapak Tomo, seorang ahli serat. Jadi menurut Gua sepatu Waleza Knaf ini udah melalui proses yang mateng dan direncanain. Selain ada bahan kain knafnya, sepatu ini juga ada bahan tambahan seperti suede di bagian uppernya. Tertarik buat beli? Untungnya sepatu ini bisa dibeli dengan harga 390.000 rupiah, silakan cek di Instagram aja.

Getzke for Cipeng dari kulit biawak

sumber gambar Instagram/@getzke.official

Sepatu berikutnya ini garapannya Getzke, brand yang lumayan udah terkenal sih. Berawal dari produksi insole sepatu, sampe sekarang dan udah bikin sepatu juga. Sepatunya ya terkenal dengan insolenya yang bagus, karena setau Gua ya brand ini produsen insole terbaik. Udah banyak juga produk sepatunya, terakhir yang seri Koyoanu. Nah sepatu itu kan agak mirip Puma, banyak juga netizen yang bilang mirip Puma stripenya. Setelah itu brand ini mendapatkan tuduhan dibilang gak kreatif dan plagiat. Akhirnya @mr.getzke selaku owner dari @getzke.official bikin sepatu yang unik banget. Baru beberapa hari yang lalu Getzke ngeluarin sepatu edisi khusus influencer, yaitu Getzke for Cipeng. Sepatu ini sebagai jawaban sekaligus balesan atas penilaian netizen tadi cuy. Gila emang, sepatu ini beberapa bagiannya terbuat dari kulit biawak. Bayangin aja kulit biawak, gak ada sih brand lain yang bikin sepatu dari kulit biawak gini. Mungkin kalo kulit ular atau buaya sih udah ada lah yang buat. Ide ini kelewat kreatif, sepatunya keren banget. Sayangnya sepatu ini belom ada rencana buat diproduksi secara massal. So, udah lah jangan berharap punya sepatunya.

Hope Blaze Yellow dari kulit babi

sumber gambar Instagram/@hope.originals

Sepatu ini juga dari kulit hewan dan gak kalah uniknya. Gua sendiri tau brand ini belum lama kok. Hope, brand asal Bandung yang ngeluarin 3 seri sepatu dengan warna berbeda. Ada hitam, abu-abu, dan kuning yang sebenernya lebih mirip mustard ya. Cuma yang mau dibahas itu khusus warnanya mustard. Bahan yang dipake sepatu lainnya itu terbuat dari suede dasarnya dari kulit sapi. Nah kalo yang mustard nama artikelnya Blaze Yellow, tau gak bahannya dari apa? Teksturnya juga suede dan yang jadi spesial serta unik adalah bahan dasarnya, yaitu kulit babi. Ternyata kulit babi juga bisa kepake buat dijadiin upper sepatu cuy. Hal ini berarti brand Hope udah mikir secara mateng banget kenapa milih kulit babi sebagai bahan utama sepatunya. Secara penampilan keren sih, gak keliatan kalo itu kulit babi juga. Jujur Gua gak tau kelebihan dari kulit babi apa, kalo kalian ada yang tau tolong komen ya. Sepatu ini dijual seharga 400.000, bisa dibeli lewat akun Instagram @hope.originals. Kalo kalian suka ya beli, tapi kalo gak suka ya pilih yang lain aja.

Saba Veloz dari serbet warteg

sumber gambar Instagram/@thewangandonly_id

Nah ini brand lawas nih yang pernah dibahas dalam thread sebelumnya. Brand asli Tangerang, yang keliatan namanya baru belakangan ini berkat media sosial. Melalui artikel sepatu andalannya Veloz, Saba makin ditaksir anak-anak zaman sekarang yang doyan sneakers. Lewat akun @thewangandonly_id, yang jadi kreator Saba. Gua gak tau jabatan orang tersebut apa, tapi di akun Instagramnya sering update feed tentang proses produksi sepatu-sepatu Saba. Di situ orangnya posting variasi Saba Veloz spesial cuy. Bahan uppernya dari serbet atau kain lap yang biasa ada di warteg. Gila kreatif banget bikin sepatu dari serbet loh dan hasilnya keren. Jadi orangnya tuh bikin jasa pembuatan sepatu Saba Veloz limited 1 of 1. Untuk yang kepengen bikin bisa bebas milih bahan apa aja yang mau dijadiin buat upper sepatunya. Tinggal kirim bahan yang mau dijadiin sepatu ke alamatnya yang ditentuin. So ini bisa aja kesempatan kalian yang mau mencoba ide out of the box dalam memilih bahan dasar sepatu, kulit kodok misalnya kan banyak tuh dan mudah didapat. Harganya sekitar 200’an, terima jadi.

Pijak Bumi Sakka Skeleton dari organic cotton dan material daur ulang

sumber gambar Instagram/@pijakbumi

Terakhir di list tulisan ini ada sepatu dari Pijak Bumi, artikel Sakka Skeleton. Sepatu yang sempet ngehits dari tahun lalu. Sampe sekarang pun kayaknya kalo restok cepet abisnya. Sebenernya brand ini sukses loh, Cuma pamornya emang agak ketutup sama yang lain tuh. Ada beberapa penghargaan yang diraih berkat inovatif desain dan rancangan sepatunya, seperti juara 3 di The Big Start Indonesia dari Blibli dan menjadi salah satu partisipan event Micam Milano di Milan, Italia. Kurang keren apalagi cuy? Projectnya gak sembarangan nih, pastinya melalui riset yang panjang dulu. Jadi Pijak Bumi itu berani buat melakukan inovasi untuk menghasilkan produk sepatu dari bahan daur ulang dan organik yang ramah lingkungan. Kampanye utamanya ya menjaga lingkungan. Sepatunya udah pasti berbahan dari organic cotton, coconut leather, dan vegetable leather. Jadi bahan kulit sepatu buatan brand ini ada campuran ekstrak tumbuh-tumbuhannya gitu. Terus organic cotton yang jadi bahan upper dari Sakka Skeleton, pengelolaannya secara organik tanpa campuran kimia cuy. Gak cuma uppernya aja, solnya pun merupakan hasil dari daur ulang karet ban. Kalo merasa tertarik, sepatunya bisa didapetin lewat websitenya atau Instagramnya @pijakbumi. Harga untuk artikel Sakka, yaitu 374.000 rupiah.

Begitu lah kelima sepatu lokal yang bahannya unik dan out of the box. Mungkin masih banyak ya di luar sana yang belom Gua ketahui. Untuk kali ini ya segini dulu. Kalo kalian tau sepatu lokal lainnya yang bahannya unik-unik bisa komen ya. Menurut kalian gimana nih, kalo sepatu bahannya unik-unik gini keren gak sih?

GIF

Mampir juga ya di konten kece lainnyaDISINI
atau konten sebelumnya

klik gambar
----------+++++++++---------

SAMPAI JUMPA