Perkenalkan Agan dan Sista..
Ini adalah thread pertama gw..

Gw seorang pria yang sudah menjalin hubungan dengan seorang wanita selama kurang lebih 10 Tahun, dan akan mengikat janji tahun depan (2021). Kami tinggal dikota yang sama (Sibolga, Sumut)

Tetapi takdir berkata lain, wanita yang seharusnya menjadi pendamping gw, meninggal dunia (25 Januari 2020) bertepatan dengan hari Imlek (dimana dia sangat menyenangi imlek walau bkn tionghoa/buddhism, tp dia mendalami sedikit soal buddhism)

Sedikit kilas balik.

Pertemuan kami berawal 10 tahun yang lalu saat masih SMA (2010) disebuat kursus.
Untuk pertemuan pertama gw dan dia (sebut saja [Almarhumah] S), ada chemistry diantara kami berdua.

Tetapi sampai beberapa bulan kedepannya tidak ada yang berani saling menyapa sampai kami bertemu kembali di warnet (ternyata sesama gamer).

Dari situ sdh ada sedikit ikatan, berupa sekedar sapa menyapa dan berlanjut lbh dekat (dan masih tetap ketemu di kursus, dan pernah antar pulang [Almarhumah] S beberapa kali)

Setelah kursus usai (6 bulan maybe karena kursus utk persiapan UAN) kami lost contact.

.......


Setelah lulus SMA, gw memfokuskan diri untuk bekerja selama 1 tahun di warnet gw dan S sering bertemu untuk mengumpulkan uang kuliah.

Gw berfikir S sudah melanjutkan kuliahnya, karena dalam jangka 1 tahun gw kerja, dia tdk pernah main ke warnet tmpt gw kerja lagi, dan dalam tahun2 itu gw sering mikirin dia. (Dan ternyata dia jg tdk kuliah 1 tahun setelah almarhumah S cerita ke gw setelah kita jadian).

Skip2...

Tahun 2011 gw masuk kuliah (di Medan), dan msh lost contact sampai tahun 2012.

Tahun 2013 gw mulai mencari kontak (almh) S lewat facebook. Sesaat setelah menemukan kontak, gw langsung chat tanpa basa basi dan menumpahkan semua perasaan gw dan (almh) S ternyata mempunyai perasaan yang sama, bahkan lebih dalam ke gw (gw mengetahui dari sikap [almh] S setelah jadian bbrp tahun)

Skip2..

Kita jadian kurang lebih 7 tahun. Melalui hari2 indah, sedih, bertengkar, bersama. Membuat hubungan makin erat dan kuat. Gw begitu dalam menyayanginya sangat2 dalam.


Penyesalan akan diri dimulai saat gw mulai bekerja di pulau seberang (tepatnya jakarta) dari 2016-2019 akhir yang berakhir LDR.

Selama 3 tahun, gw lbh memfokuskan ke bekerja 10 jam sehari dan hanya memberikan (almh) S beberapa jam sehari saja (sekitar 1 sampai 3 jam by telp) kecuali sabtu dan minggu, bsa sampai 5 jam lbh telponan.

Tidak jarang pertengkaran terjadi di telpon akibat keterbatasan waktu, yang dimana dia merasakan kesepian, kangen dan selalu ingin bertemu (gw paham setelah kepergiannya

)

Skip2..

Selama bulan agustus 2019 sampai desember 2019, (almh) S mengalami sakit yang susah gw jelasin (bisa diobati). Dan di bulan januari 2020 (tepatnya tgl 17 januari 2020) gw memutuskan untuk pulang dan menemui kekasih hati gw, sekalian mencari kerja di Medan. Yang dimana gw bermaksud untuk sembari merawat (almh) S.

Gw naik pesawat dari jkt ke sibolga pd tgl 17 januari 2020, rentang tgl 17-23 saya mengurus berkas utk keperluan lamaran kerja nantinya.

Tgl 24 januari 2020 pagi gw berangkat dari kota asal gw (sibolga) ke medan (memakan waktu 8 jam).
Dan diperjalanan masih kontak2an sma doi, dan doi dalam keadaan lumayan membaik.

(Jeda sebentar, meluapkan tangisan)

Gw sampai jam 19:00 dan membersihkan kost yang saya dpt dari aplikasi dan berencana ke rumah (almh) S keesokan harinya (doi sdh tinggal di medan karena bokapnya sdh pindah tugas dari sibolga ke medan).

Keesokan paginya (imlek 25 januari 2020) gw msih melakukan telpon ke doi sblm berangkat ke rumahnya (sekitar pukul 10 pagi).

Gw dengan semangat dan hati bahagia berangkat sembari membawa buah kesukaan doi yang dibeli disepanjang jalan (naik G**ek).

Sesampainya di gang rumah doi, gw melakukan panggilan untuk memberi kabar kalau sdh sampai.

Telpon pertama tidak diangkat. Sdh mulai was2.

Telpon ke 2 diangkat oleh adiknya sambil nangis2..

Tiba2 jantung gw sperti berdegup kencang banget mau keluar. Pikiran gw kemana2

(Sorry jeda lagi, tdk bisa menahan tangis)

Di telpon adiknya berkata sambil ter isak2 "bang, sdh tdk bernafas lg kak S bang..gmn ini bang"

Seketika pikiran gw berkecamuk, hati gw hancur, remuk, semua perasaan sedih yg tak tergambarkan.

Gw menyusul doi ke rumah sakit yg ditunjukkan.

Disana gw mendapati doi yg sdh tdk bernyawa.

Gw nangis sejadi2nya, sekuat2nya..
Gw nangis sampai mata gw perih, sampai lemas.
(Gw nangis terus gan/sista sampai saat ini)


Gw gk terima kenyataan, gk terima permainan takdir yang dimana gw yg tdk berjumpa selama 3 tahun dan akhirnya akan bertemu, malah doi tdk sempat lihat gw selisih beberapa menit.

Sakit banget gan/sista hati dan perasaan gw..
Gw bahkan sempat (maaf) mengecam Tuhan dikarenakan tidak adilnya takdir yang gw dan doi alami.

Bisa agan/sista bayangkan gmn menit2 pertemuan, tetapi tdk sempat, malah berpisah lebih lama lagi.

Sakit, terlalu sakit..
Hati gw gk akan sembuh sampai gw mati (maaf jika agan/sista berfikir lebay, tp begitulah kenyataan pahitnya)


Sampai saat ini gw msh tetap nangis kalau teringat.
Support yang diberikan jg sedikit dan terkesan aneh (dia sdh tenang, dia sdh gk merasakan sakit)

Di pikiran gw bertanya, gmn bisa dia tenang? Sedangkan dia sangat ingin bertemu gw dan dirawat oleh gw?

Gw gk bisa tidur nyenyak, terbangun terus. Sampai2 gw megang tangan doi yg sdh dingin sambil tidur dan nangis tp hanya utk 1 hari doang karena tgl 26 sdh dikubur, sedih gan/sis.
Dan sampai sekarang juga tidur gk tenang.
Dikit2 nangis..

Makan gk selera hampir gk ad niat utk hidup kalau bkn karena ortu.

Disini gw sekedar ingin berbagi pengalaman pahit.
Kiranya agan2 ad yg memiliki pengalaman yang sama (atau tdk) yang dapat memberikan sedikit arahan, nasehat, support, apapun itu yang membantu menenangkan sedikit kesedihan hati.

Mohon kiranya memaafkan jika ada kata2 gw yang terkesan salah.

Dan mohon bantu di UP ya gan dan di rate 5.






Edited :

Sekalian gw mau beri motivasi dan pesan kepada agan/sista yg masih memiliki pasangan.
Jangan disia2kan..
Jika bertengkar, berbaikanlah segera selagi doi masih di dunia ini..
Jangan sia2kan mereka..

(Judika - hanya air mata, lagu yang cocok menampar kita yang menyia2kan pasangan)