Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa menulis pekerjaan yang membosankan. Menulis adalah hal yang kuno. Dari pemikiran tersebut akhirnya menimbulkan sebuah mindset bahwa menulis itu sulit dan akan merasa kesulitan saat hendak menulis. Manakala kita berpikiran negatif terhadap suatu hal, maka itulah yang akan terjadi. Sama halnya dengan menulis. Apabila kita beranggapan menulis itu sulit dan membosankan, maka kita akan kesulitan. Begitu pula sebaliknya, apabila beranggapan bahwa menulis itu mudah dan mengasyikkan, maka menulis begitu mengasyikkan. Hal ini menunjukkan, bahwa motivasi diri untuk menulis menimbulkan kepercayaan dan mindset positif terhadap menulis.
Beberapa faktor yang membuat seseorang merasa sulit menulis dan solusinya sebagai berikut :
Quote:
1. Saya tidak berbakat menulis
Menulis itu tidak ada kaitannya dengan berbakat atau tidak. Jika menulis dieratkan dengan bakat, bagaimana seorang anak TK pandai menulis beberapa huruf dalam beberapa hari? Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan untuk menulis dimiliki setiap orang.
Quote:
2. Saya tidak tahu apapun tentang menulis
Menulis adalah salah satu proses belajar. Seseorang belajar karena ketidak tahuannya pada suatu hal. Hal ini pula yang terjadi dalam menulis. Saat kita tidak mau menulis karena tidak tahu tentang menulis, maka menulislah agar tahu dan mengerti apapun tentang menulis. Dengan itu, kita akan mengerti apa dan bagaimana menulis itu.
Quote:
3. Saya tidak ada imajinasi untuk menulis
Menulis memang sebagian dari seni. Dan seni identik dengan imajinasi. Namun, apabila seseorang hendak menulis dan menundanya hanya karena tidak dapat berimajinasi, lalu sampai kapan akan menunggu imajinasi datang? Seperti halnya sebuah pengalaman, kita tidak akan tahu suatu pelajaran berharga apabila kita tidak melakukan suatu hal dan mendapatkan pengalaman. Maka dari itu, imajinasi itu perlu dijemput, dan dijemput dengan memulai untuk menulis.
Saat seseorang menulis, maka secara spontan, imajinasi akan berderetan muncul dan mengantre untuk dicurahkan dalam tulisan-tulisan kita. Tak perlu khawatir dengan tulisan yang berantakan, tulis saja apa yang muncul dalam otak. Tulisan adalah seni, dan seni itu tidak ada yang jelek, itu merupakan sebuah mahakarya. Sedangkan menulis adalah belajar, kesalahan dalam belajar adalah hal yang wajar. Inilah proses untuk menjadi penulis yang baik.
Quote:
4. Saya menulis di keheningan dan ketenangan
Dalam menulis dan berkarya, seseorang memang memiliki suatu kekhasan dan tingkat konsentrasi sendiri. Ada yang senang menulis dalam suasana yang tenang, ada juga yang senang menulis dalam suasana yang ramai. Namun hal ini bukan berarti menjadi sebuah halangan. Dengan memanfaatkan suasana lingkungan, biasanya akan lebih memudahkan seseorang untuk menulis. Dengan merasakan dan melihat lingkungan disekitar, maka seseorang hanya tinggal menyalinnya kedalam tulisan. Dengan memanfaatkan suasana lingkungan disekitar inilah lebih memudahkan seseorang dalam berkarya tanpa harus mencari-cari imajinasi. Karena apa yang akan ditulis, sudah tersedia dihadapan mata.
Quote:
5. Apa yang harus saya tulis?
Pertanyaan tersebut sering terjadi pada siapapun yang hendak memulai menulis. Dalam segala hal, memulai memang sesuatu yang sangat sulit. Namun akan lebih mudah jika kita langsung mengungkapkan apa yang dirasakan. Karena itu banyak orang yang biasanya menuliskan kisah lika-liku kehidupannya ke dalam buku harian (buku diary). Selain memberikan rasa lega, menulis mengasah kreativitas dan menghindarkan dari gosip yang tidak bermanfaat. Manfaat lain berupa pembelajaran kepada pembaca atas hikmah dari apa yang kita alami dan tulis. Menulis sarana berbagi pengalaman dan ilmu.
Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak menulis. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap orang bisa menulis dan setiap orang adalah penulis.
Selamat menulis.
Quote:
Thread ditulis oleh heane dipublikasikan di Kaskus untuk meramaikan event Kompetisi Menulis #AslinyaLo