Berbicara ideal, coba kita tengok dalam KBBI apa itu arti ideal
Mungkin kita mengira bahwa ideal adalah tentang memiliki pekerjaan dengan lingkungan yang positif dan sesuai passion, atau tinggal di rumah besar dan megah dengan semua kemudahan dan kenyamanan di dalamnya, atau bisa menghasilkan karya istimewa yang dikenal banyak orang sedemikian rupa, atau berprestasi di akademis dan mendapat gelar pendidikan yang diinginkan banyak orang, atau cepat bertemu dengan pasangan idaman lalu menikah dan memiliki anak yang lucu, atau … dapatkah kamu menyebutkan lagi yang lainnya?
Quote:
Ada sebuah cerita menarik, tentang sebuah idealisme, dan tentang sebuah mimpi,
Spoiler for :
Setiap orang boleh bermimpi tinggi dan bebas mau sebanyak apapun itu. Resikonya, ketika ada yang menjatuhkan mimpi harus siap bangun dan menyusun mimpi yang baru. Sebab, tidak semua mimpi harus kamu bagi, mereka yang peduli akan mengamini, mereka yang sedekat nadi malah mencaci.
Akhir bulan Juni lalu salah satu mimpi besarku seketika hancur lebur, dikandaskan oleh mereka yang darahnya mengalir di tubuhku. Padahal sebelumnya masih sangat terngiang kalau mereka akan jauh lebih bahagia kalau aku bisa menuntaskan salah satu mimpi ini yang juga bagian dari mimpi mereka.
Setelah menjadi pegawai tetap di perusahaan, sudah seharusnya aku menepati janji pada mereka untuk melanjutkan sekolah lagi, ya, mengambil master adalah salah satu mimpi besarku yang harus aku capai setelah punya penghasilan sendiri. Untuk menebus janji, yang aku lakukan adalah konsultasi dengan HRD perusahaan perihal izin, kemudian banyak survey dan bertanya sana sini tentang kampus yang sesuai dengan bidangku dan waktunya tidak mengganggu jam kerja. Kurang lebih 3 bulan setelah diangkat menjadi pegawai tetap, akhirnya aku mendapatkan kampus rekomendasi dari rekan kerja, dengan kualitas bagus, harga terjangkau, dan waktu yang sesuai.
Ditemani semilir angin dan semburat senja, sore itu aku pulang ke rumah dengan setumpuk harapan dan kebahagiaan. Setelah menghitung tabungan yang dirasa cukup, aku menghubungi narahubung pihak kampus untuk bertanya soal biaya dan tata cara pendaftaran. Info yang didapat dirasa cukup, aku menyiapkan berkas sebagai syarat pendaftaran. Hari itu nilai bahagia ku mencapai poin 10, alias sempurna. Ingin sekali segera aku sampaikan rencana bahagia ini pada mereka, tapi urung aku lakukan karena aku ingin menunggu hari esok saat semua berkumpul.
Hari esok tiba, sore hari aku dan mereka berada dalam satu ruangan yang sama. Tanpa basa basi aku langsung membuka obrolan dan mengutarakan semua bahagiaku. Belum satu kalimat aku sampaikan, baru aku menyebutkan nama kampusnya, salah satu dari mereka dengan tegas melarang aku untuk melanjutkan pendidikan disana, dengan satu alasan “itu kampus swasta”, satunya lagi memperkuat “kita pengennya kamu lanjut ke sekolah negeri”.
Aku berusaha memanjangkan argumen dengan tujuan bisa mengubah pola pikir mereka tentang sekolah swasta yang menurut mereka itu tidak bagus. Tapi, semuanya percuma ketika salah satu dari mereka yang harusnya menjadi penawar luka malah mencibir “umurmu sekarang 26, katanya pengen nikah, nanti ketuaan kalo sekolah lagi”
Seolah ada bangunan kokoh runtuh yang menimpa tubuhku, sakit. Aku beranjak dari ruangan itu dan memilih untuk mengasingkan diri sejenak. Entah sudah berapa mili air mata yang jatuh hari itu, tidak ada satu hal yang bisa menguatkanku. Mereka yang jadi bagian hidupku dengan lantang menentang mimpiku, mereka yang aku yakini sebagai kekuatan malah mencoret nilai bahagia ku sampai di poin 0. Ternyata patah hati tidak melulu soal laki-laki, ditentang soal mimpi jauh lebih membuat perih.
Mereka, orangtua ku, yang secepat itu mengkandaskan mimpiku. Tapi, selalu aku yakini ridho mereka adalah ridho Allah. Aku selalu berusaha percaya bahwa keputusan orangtua tidak pernah salah. Hanya saja harus kembali menyusun mimpi dan mencoba bangun untuk mewujudkannya itu cukup sulit disaat hati masih teriris.
Idealnya seperti apa sih sekolah atau perguruan tinggi itu?
Bagi sebagian orang sekolah atau perguruan tinggi berstatus negeri adalah yang paling ideal, dan swasta itu tidak ideal, selesai sampai di sini, tanpa ada pertimbangan lebih lanjut, akhirnya yang terjadi seperti kisah itu, konflik dan frustasi.
Kenapa bisa terjadi konflik?
Menurut Kurt lewin, terkadang individu menghadapi beberapa macam faktor-faktor yang saling bertentangan dan tarik menarik. Individu berada dalam keadaan konflik (pertentangan batin), yaitu suatu pertentangan batin, suatu kebimbangan, yang bila tidak segera diselesaikan, mengakibatkan frustasi dan ketidak seimbangan kejiwaan.
Apabila di suatu kelompok terdapat pola-pola pemikiran tertentu sehingga banyak yang terpengaruh dan pada akhirnya terjadilah konflik diantara perbedaan tersebut karena kurangnya komunikasi diantara mereka.
Ketika orang mengalami frustasi yang belum terselesaikan dalam menjalankan proses kehidupan, maka ia tidak mungkin dapat terlepas dari konflik. Namun, konflik dapat membuat seseorang mengalami perubahan-perubahan perilaku, yang sering kali mengganggu dan bahkan membuat seseorang mengalami stres. Tetapi, di sisi lain konflik membuat orang menjadi tertantang untuk mengatasinya.
Dalam ruang lingkup psikologi, maka kasus di atas masuk dalam kategori konflik di dalam individu dalam kelompok yang sama
Apabila di dalam sebuah komunikasi terdapat individu yang saling mempengaruhi satu sama lainnya melalui proses belajar, dari proses yang di sampaikan dan juga penerimaan yang di dapat terdapat mekanisme penyesuaian diri misalnya saja di dalam sosialisasi, permainan peranan, identifikasi, proyeksi, agresi dan lain sebagainya. Dalam membentuk sebuah kepribadian pun sangat dibutuhkan yang dinamakan psikologi komunikasi agar tercipta kualitas hidup, miasalnya saja kita harus dapat menyampaikan suatu pesan terhadap orang lain dengan cara yang tepat, dan apabila penyampaian pesan yang kita lakukan tidak dipahami oleh orang lain, hal ini berarti komunikasi yang kita lakukan mengalami kegagalan atau juga tidak efektif.
Wah jadi kemana-mana nih
Sebenarnya yang ideal itu seperti apa?
Terus-menerus berperasaan negatif terhadap semua hal yang dirasa tidak ideal tentu sangat melelahkan dan mengecewakan. Tapi, dunia memang bukan tempat dimana segala hal ideal itu terjadi. Seperti orang pernah bilang, “Tentu saja banyak hal terasa tidak ideal, yang ideal hanyalah di surga atau yang ideal memang hanyalah mimpi?
Diubah oleh heane 13-07-2018 09:51
nnaura dan 5 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas
Thread Digembok
Yuk bergabung agar dapat lebih banyak informasi yang dibagikan di Komunitas The Lounge