totongJKWAvatar border
TS
totongJKW
Bak Zombieland, Pengakuan WNI di Wuhan saat Virus Corona Merebak
/Nasional/Metropolitan/Internasiona


Bak Zombieland, Pengakuan WNI di Wuhan saat Virus Corona Merebak



Reza Gunadha
3 jam yang lalu




Suara.com - Wuhan, salah satu kota ramai di China, kekinian mendadak sepi, seiring kemunculan wabah virus Corona secara global. Virus itu diketahui kali pertama muncul di Wuhan. Bahkan, banyak orang menyebut Wuhan kekinian seperti Zombieland akibat sepi.

© suara.com Pramesti Ardita Cahyani Cs yang kekinian berada di Wuhan China. [Suara.com/dokumentasi pribadi]

Sejumlah mahasiswa Indonesia berada di Wuhan. Kepada Suara.com via telepon, Senin (27/1/2020), mereka mengungkapkan seluruh aktivitas termasuk perkuliahan terhenti.

Pramesti Ardita Cahyani, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang sedang mengikuti program belajar di Wuhan mengatakan, Wuhan menjadi sepi pascamenyebarnya virus corona.



“Toko-toko tutup. Warga lebih memilih berdiam diri di dalam ruangan masing-masing,” kata Pramesti.

Para pendatang di Wuhan kebanyakan memilih pergi, pulang ke kampung halamannya masing-masing. Apalagi bertepatan dengan libur Imlek 2020, persisnya sebelum kota tersebut “dikunci” pemerintah.

“Kondisi di Wuhan juga sedang di-lockdown sebagai bentuk upaya preventif pemerinta. Supaya virusnya tidak menyebar ke mana-mana. Jadi keadaannya sepi banget," kata dia.

Pramesti sendiri mengakui, awal mengetahui virus itu menyebar setelah pemerintah setempat memberikan imauan resmi.

"Segala macam transportasi seperti MRT, bus, pesawat, kereta semuanya diberhentikan sementara. Tidak ada kendaraan dari maupun menuju Wuhan," ungkapnya.

Penduduk yang tinggal di Wuhan, kata Pramesti, dianjurkan untuk tetap berada dalam asrama atau rumah.

Mereka tak diperkenankan pihak otoritas untuk keluar kecuali untuk hal-hal tertentu seperti membeli kebutuhan logisik.

"Kami tak diperkenankan keluar rumah apabila bukan untuk hal-hal yang penting seperti itu. Jadi harus ada di kamar terus," kata dia.

Hampir setiap saat, kata Pramesti, terdapat inspeksi pihak otoritas ke kamar-kamar maupun rumah warga.

“Untuk memastikan logistik, pihak otoritatif juga beberapa hari sekali mengetuk untuk mempertanyakan hal itu,” kata dia.

Pramesti sendiri mengakui, sudah menimbun makanan untuk tiga sampai empat hari ke depan.

“Ada beras, mi instan, wortel, kentang.  Alhamdulillah kondisi saya sama teman-teman di sini baik," ucapnya.

Setiap kamar para mahasiswa diberi termometer untuk mengatur suhu badan. Setiap hari, mereka diharuskan melaporkan suhu badan masing-masing.

"Dari pihak kampus juga memberikan masker dan sabun cair untuk terus menjaga kami supaya baik-baik saja.”

Pramesti beserta kawan-kawannya tengah mengikuti program pertukaran pelajar dengan Central China Normal University .

Program itu sebenarnya sudah terselesaikan. Pramesti Cs dijadwalkan pulang ke Tanah Air tanggal 2 Februari 2020, sebelum akses ke maupun dari Wuhan ditutup sementara.



sembur

Diubah oleh totongJKW 27-01-2020 14:43
FIRE12345
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.6K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.