Ada Penolakan dari Warga, Wagub Sumbar Minta Kepulangan Turis China Dipercepat

Beranda

...

Berita dan Politik
Ada Penolakan dari Warga, Wagub Sumbar Minta Kepulangan Turis China Dipercepat

.r4hma.

27-01-2020 07:08

Ada Penolakan dari Warga, Wagub Sumbar Minta Kepulangan Turis China Dipercepat

Quote:

Isi Berita

PADANG, KOMPAS.com- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meminta kunjungan 150 wisatawan asal China di provinsinya dipercepat.

Permintaan itu dilontarkan karena Nasrul merasakan adanya penolakan dari masyarakat soal keberadaan turis asal negara yang jadi tempat pertama kali munculnya virus corona.

"Ini kan menyangkut hubungan luar negeri. Jadi kita sedang bernegosiasi dengan pihak China dan travel agen agar kunjungannya di Sumbar dipersingkat saja," kata Nasrul Abit yang dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020) malam.

Wisatawan yang tiba di Bandara Internasional Minangkabau pada Minggu (26/1/2020) 06.24 WIB, rencananya akan melawat ke sejumlah destinasi wisata di Sumatera Barat selama lima hari.

Mereka akan mengunjungi Pariaman, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang dan Kawasan Mandeh.

Selain itu, Nasrul juga ingin menunda kunjungan dua kelompok wisatawan China lainnya yang dijadwalkan ke Sumatera Barat.

"Ini kan sudah ada penolakan dari masyarakat. Jadi untuk kunjungan berikutnya kita tunda dulu," kata Nasrul Abit.

Sebelumnya diberitakan sebanyak 150 wisatawan asal China masuk ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau.

Kedatangan para turis itu sempat mendapat sambutan langsung dari Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Humas Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra mengatakan, seluruh turis tersebut telah melewati alat pemeriksa suhu tubuh (thermal scanners) sebelum diperbolehkan keluar bandara.

PT Marawa Coporate yang bekerja sama dengan Cocos Tour selaku biro perjalanan yang mendatangkan wisatawan China memastikan mereka yang akan berkunjung tidak terjangkit virus corona.

PT Marawa Corporate Darmawi mengatakan seluruh WN China berangkat dari Bandara Kunming di Provinsi Yunnan yang berada di kawasan pegunungan China melalui penerbangan langsung dalam waktu empat jam perjalanan.

Menurut dia, lokasi tersebut jauh dari Wuhan yang berjarak sekitar 19 jam perjalanan.

Para turis yang akan berangkat ke Sumatera Barat juga harus melalui pemeriksaan di Bandara Kunming.

Darmawi menerangkan hingga saat ini Bandara Kunming masih membuka penerbangan luar negeri dan artinya lokasi itu tidak terpapar virus corona.

sumber berita

Opini TS

Waduhhh, sudah kubilang jangan kau pergi ke Sumbar malah kau pergi juga ke sana sekarang rasakan sendiri di tolak sama masyarakat ketakutan virus dari negaramu menyebar.

Bukan karena rasmu ya sobat, tapi virus yang menyebar di negaramu belum ada obatnya. Bisa-bisa punah nanti warga Sumbar gara-gara turis dari negara penyebab virus corona. Kalau sudah begitu siapa yang mau di salahkan lagi Jokowi, Anies apa Kadrun?

Jadi berkurang lah nanti warga kami yang saling adu mulut di medsos, maklum saja politik kami itu devide et impera kalau bisa berpecah belah untuk apa bersatu? Cari makan di bumi ini susah, kalau tak senggol kanan kiri mana bisa jadi viral, kalau sudah jadi viral dalam bully membully ujung2nya cuan akan bertambah.

Mau kelompok kanan, kiri, depan, belakang yang menang atau menangis kami sebenarnya tak perduli yang penting cuan datang masuk kantong para buzzer yang sudah berjuang hingga titik darah penghabisan demi sebuah kursi di singgasana.

O makk... ngeri kali lah kalau wisatawan dari tanah menlen lama-lama, bisa-bisa kau berdagang disini habislah sudah masyarakat tersingkir dengan kejelianmu membaca strategi pasar. Walau di sumbar pandai berdagang tapi tetap masih kalah dengan leluhurmu yang berdagang hingga jalur sutra pun menjadi legenda.

Sedangkan bangsa kami sibuk berperang dan minta bantuan voc, ujungnya malah di kerjai pihak londo. Mbok ya kalau mau jalan-jalan ke negara kami, tolong itu virusnya di basmi dahulu. Jangan tau-tau datang berkunjung, ehhh habis deh nanti tetua adat di kampung mati terserang virus dengan nama khas mobil dari Toyota yang sibuk bikin dunia ga jadi perang antara Iran vs AS.

Apa jangan-jangan ini cara merebut Natuna dari NKRI, wadaw bisa repot nanti junjungan yang ada di tanah timur tengah kalau semua sudah kau kuasai. Bisa tak pulang-pulang nanti sampai tujuh turunan, maklum dengan satu orang rasmu saja sudah meriang apalagi buanyakkk... bisa-bisa panas dalam terjangkit virus Mercedes Benz lagi yang lebih gaswat dari Corona.

Weslah, lebih baik kalian pulang kandang daripada lama-lama di negeri kami bisa bikin dunia medsos jadi panas dan gerah melebihi virus di negerimu..

emoticon-Leh Uga