i.am.legend.
TS
i.am.legend.
Tengku Zul Sebut Subsidi Era Soeharto dan SBY Meringankan Beban Rakyat


Tengku Zul Sebut Subsidi Era Soeharto dan SBY Meringankan Beban Rakyat

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menyebut subsidi di era Presiden Soeharto dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meringankan beban rakyat.

Ia membandingkan subsidi di era pemerintahan sekarang. Menurutnya negara tidak bangkrut karena subsisdi.

Hal ini disampaikan Tengku Zulkarnain dalam cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya @ustadtengkuzul pada Senin (20/1/2020).

"Negara tidak bangkrut karena subsidi. Zaman Pak Harto subsidi meringankan beban rakyat. Zaman Pak SBY subsidi meringankan beban rakyat. Dan, negara tidak bangkrut," tulis Tengku Zulkarnain.

Ia berpendapat bahwa di era pemerintahan sekarang meskipun subsidi dicabut tapi hutang dan korupsi meningkat.





"Sekarang subsidi dicabut, hutang menggunung korupsi mengerikan. Negara bangkrut karena korupsi dan hutang tidak tepat guna," imbuh Tengku Zul.

Pantauan Suara.com, cuitan Tengku Zulkarnain ini telah mendapatkan lebih dari 1.800 like dan 470 retweet.

Namun rata-rata warganet yang berkomentar di cuitan itu, tidak setuju dengan pendapat Tengku Zulkarnain.

Seperti komentar dari @kangrof, "Zaman Pak Harto subsidi memang meringankan beban rakyat. Tapi itu hanya berjalan sementara, setelah itu colaps. Goyang".

"Zaman Pak Harto disubsidi, tapi Ibuk ku gak kuat beli beras, padahal katanya swasembada," tulis @azka_arifudin_z.



sumber

☆☆☆☆☆

Jika ustadz yang menjadi panutan adalah ustadz yang selalu bertentangan dengan pemerintah, lantas saat dia berdekatan dengan pemerintah apakah dia saat itu menjadi panutan?

Jika seorang ustadz bicara tentang korupsi, sadarkah dia pada seseorang yang dihormatinya yang sebenarnya adalah koruptor terbesar di dunia?

Subsidi.
Negara memang punya kewajiban untuk membantu dan meringankan beban hidup rakyatnya, tentunya rakyat kecil. Dan salah satu bantuan langsung pemerintah terhadap rakyatnya adalah subsidi. Subsidi ini bisa berupa kebutuhan mendasar rakyat pada kehidupan sehari-hari seperti BBM dan listrik. Bisa juga memberi subsidi pada bidang pertanian seperti mensubsidi pupuk.

Tapi ternyata banyak subsidi yang diberikan kepada rakyat, menyimpan dari tujuan semula. Seperti halnya subsidi BBM. Justru para masyarakat ekonomi menengah keatas mengambil hak rakyat kecil. Mereka yang berduit, bermobil mewah, tanpa malu ikut antri masuk SPBU dan berjajar di barisan BBM yang disubsidi pemerintah. 5 liter dibeli rakyat kecil, 50 liter dibeli mereka. Peduli anjing pada semua mata yang melihat. Yang penting mereka juga merasa sebagai rakyat.

Untuk hal ini, TS pernah melihat sebuah mobil Toyota Fortuner warna putih berlogo DPR-RI tengah mengisi bensin premium. Pengemudinya? Laki-laki usia 30an. Entah supir, entah pemilik. Perawakannya tegap. Dengan santainya dia meminta petugas SPBU untuk mengisi penuh tangki BBM Fortuner yang dikendarainya.

Belum lagi ratusan armada taksi yang mengisi BBM bersubsidi sepanjang hari dari menjelang tengah malam hingga dini hari.

Itu jaman SBY. Itukah yang dimaksud berkeadilan?

Belum lagi solar bagi nelayan, pupuk bagi petani, semua diselewengkan. Lantas apa yang didapat rakyat kecil? Hanya sisa.

Subsidi jelas membebani keuangan negara. Apalagi jika tujuannya hanya untuk pencitraan, agar bisa terpilih lagi. BBM dipaksa turun hingga 2 kali saat sebelum pilpres, lantas melesat naik setelah pilpres. Itukah subsidi yang dimaksud Tengku Zul?

Bicara subsidi tentunya harus ada pengawasan yang melekat. Pengawasan dari hulu hingga hilir. Jika tidak, maka manusia-manusia serakah akan mengambil alih subsidi tersebut.

Bicara korupsi, Orde Baru adalah rezim terkorup di dunia. Faktanya jelas, datanya ada. Pantaskah rezim ini dijadikan acuan untuk subsidi? Padahal ketika mereka memberi seribu rupiah kepada rakyat, mereka merampok seratus ribu dari rakyat dengan cara diam-diam dan dibelakang meja.

Faktanya yang teriak-teriak Tolak korupsi, petinggi partainya melakukan korupsi berjamaah.

Ah, Tengku Zul ini mungkin matanya ketutup tai.
Diubah oleh i.am.legend. 20-01-2020 08:50
sebelahblog4iinchriansantoso4776
riansantoso4776 dan 56 lainnya memberi reputasi
57
13.3K
158
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.