luko.belita
TS
luko.belita
Warga Keluhkan Soal Jukir Liar, Begini Tanggapan Kadishub Kota Medan














Masalah juru parkir liar yang menjadi sorotan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, memang bukan pepesan kosong.

Banyak masyarkat yang mengeluhkan keberadaan para juru parkir liar bermodalkan tanda pengenal yang tak diketahui keabsahannya.

Cindy F Lestari, warga asal Berastagi yang berdomisili di Medan, menceritakan pengalamannya saat berhadapan dengan jukir yang hanya bermodalkan tanda pengenal dan dapat mengutip retribusi.

Saat menghadiri sebuah kegiatan di Lapangan Benteng pagi hari, Cindy dipaksa membayar parkir sebesar Rp 5.000.

"Waktu itu ada kegiatan jalan sehat gitu di Lapangan Benteng, aku sama saudara bawa motor. Terus tukang parkir di sana yang enggak pakai baju parkir dan hanya bermodalkan tanda pengenal yang kurang jelas, langsung minta uang parkir Rp 5 ribu, langsung harus dibayar pula," katanya.

Awalnya Cindy mengaku menolak membayar dikarenakan tidak adanya karcis resmi yang diberikan sang jukir. Ia hanya diberi kertas dengan catatan nomor pelat kendaraan, sementara uang parkir harus dibayar langsung.

"Ya aneh aja, udah bayarnya mahal kali, terus karcisnya enggak jelas, harus pula dibayar langsung. Lha terus kalau dia pergi, motorku hilang, siapa yang mau tanggu jawab? Kan enggak jelas," katanya.

Meski ada penolakan, sang jukir tetap memaksa Cindy dan rekannya untuk langsung membayar uang parkir.

"Dia maksa, katanya semua orang juga kayak gitu. Katanya kalau enggak bayar mereka enggak bisa tanggung jawab kalau motor ku kenapa-kenapa. Jadi terkesan ngancam gitu, kayak preman, mau enggak mau yaudah lah kami kasi aja daripada nanti jadi panjang," katanya.

Ia menyayangkan selama enam tahun tinggal di Medan, permasalahan jukir liar tetap ada di Medan. Ia berharap pemerintah dan dinas terkait bisa menangani jukir liar.

"Harapannya meski enggak secara keseluruhan, maunya adalah yang diselesaikan permasalahan jukir liar ini. Karena takut juga berurusan sama mereka, pemko dan dinas terkaitlah yang harusnya bertindak," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar Lubis mengaku Dishub setiap hari melakukan kontrol.

"Kalau ada masukan-masukan seperti itu, kami sangat berterimakasih ya. Memang itu tugas kita rutin setiap hari mengontrol itu dan selalu menertibkan," katanya, saat ditemui di Kantor Dinas Perhubungan Kota Medan, Jalan Pinang Baris Lalang, Rabu (15/1/2020).

Menanggapi soal Jukir yang berperilaku seperti preman, Iswar mengatakan itu hanya penampilan.

"Saya pikir mungkin penampilan kali ya, memang penampilan kita-kita ini ya jangankan mereka, kadang-kadang banyak orang bilang saya preman, itu hanya penampilan. Hatinya baik, jadi jangan tertipu dengan penampilan, masyarakat Medan ini gak ada yang preman semua baik-baik," katanya.


Meski demikian ia mengimbau agar masyarakat punya inisiatif untuk parkir dengan tertib.

"Kita imbau juga kepada masyarakat, seyogianya tidak perlu menunggu petugaslah baru tertib. Tertib itu jauh akan lebih baik kalau datang dari itikad baik masyarakat," ujarnya.

"Cintailah angkutan umum, jangan terlalu memaksakan diri menggunakan kendaraan pribadi, pahami bahwa jalan ini barang publik yang semua masyarakat mempunyai hak yang sama. Jadi, jangan menggunakan ego sendiri dengan melakukan pelanggaran," pungkasnya.

https://medan.tribunnews.com/2020/01...medan?page=all
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Alhamdullillah siraman rohani dari abang ustad Lubis, bahwa sebenarnya walaupun anda dipukulin oleh preman parkir pakai batang besi di jalan katamso, walaupun di matiin oleh preman parkir anak buah abang lubis, sebenarnya mereka tidak jahat, wajahnya saja jahat, tapi hati nya muliaaa, muliaaaa sepolos bayi abang lubis yang brojol dari rahim pramuriak sucik kampung badur/aur emoticon-Angel

Jadi sebagai warga negara lubis yang baik, kalian musti sadar semua punya hak sama atas jalan, jadi naiklah angkot bersama jambret/penodong, berhubung sebagian jalanan dijadikan lahan parkir putera fefek kampung taik deli dan dagangan makanan kakilima oleh mamak2 mereka yang berjilbab dan bermata kekuningan (hepatitis A) emoticon-Shakehand2

Karena kepolisian sumut sangat kagum dan sering mendapati siraman rohani dari abang lubis, maka kehilangan ribuan surat setoran speksi bersama uang nya, diaminin dan dianggap sebagai musibah, alias kehendak Allah SWT emoticon-Angel

Bahkan kasus Dzulmi Eldin, abang lubis juga hanya hadir sebagai saksi, bukan kaki tangan emoticon-Angel

Just forgive and forget, alias maafkan dan ikhlasin saja, jangan jadi pendendam seperti para pemakan babi anjeng yah ?! emoticon-Shakehand2

Di medan kota saja, banyak keluhan di chat group,populasi preman kampung badur dan aur bertambah banyak di jalan pegadaian, grup preman alex, hafitz, wandi, lingo,andre, tony dibantu polsek, lurah pasar baru dan ulama kali setempat gema takbir parkir "anjing kau chinese, mana duit parkir ?" emoticon-2 Jempol

Dan yang disebut "para pemuka agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda" justru biang kerok nya kerawanan bersama para jenderal mukakpetak

Ciri utama pertanda Jenderal Petak di suatu wilayah:

Semakin banyak berita penangkapan/penggrebekan, semakin banyak penjahat yang berkeliaran bebas beraksi di jalan emoticon-Sundul Up

Contoh :

Semakin banyak berita penangkapan preman, semakin banyak preman yang beraksi di jalanan

Semakin banyak berita penggrebekan narkoba, semakin banyak preman tampang sabu yang make di tepi jalan/gubuk tepi kali emoticon-2 Jempol



Berbeda beda tapi PETAK JUGAK
baniparkirsebelahblog4iinch
4iinch dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.4K
39
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.