Dinas Kejaksaan Kerajaan Inggris (Crown Prosecution Service) meminta jaksa agung untuk meninjau ulang masa hukuman minimal 30 tahun bagi siswa yang merudapaksa hingga 195 orang

Seorang pria yang digambarkan sebagai pemerkosa paling produktif di Inggris bisa mendapatkan pemberatan hukuman setelah Dinas Kejaksaan Kerajaan Inggris mengirim surat resmi kepada jaksa agung yg menyatakan bahwa Reynhard Sinaga seharusnya menjalani hukuman lebih dari 30 tahun penjara.

Sinaga, seorang pelajar dewasa berusia 36 tahun dari Indonesia, dijatuhi hukuman seumur hidup dengan masa tahanan minimum 30 tahun oleh seorang hakim di pengadilan kerajaan kota Manchester pekan lalu.


Hakim Suzanne Goddard QC mengatakan kepada Sinaga bahwa kasus dia sebenarnya sudah termasuk kriteria untuk dihukum seumur hidup penuh tetapi hasil rapat memutuskan bahwa dia tidak boleh menerima keringanan hukuman sebelum dia berusia 66 tahun, didukung dengan suara bulat oleh empat juri atas kejahatan membius dan memerkosa 48 pria saat mereka terbaring tak berdaya di flat Manchester-nya.

Mabes Polisi Manchester mengatakan memiliki bukti yang menunjukkan bahwa dia mungkin telah merudapaksa 195 orang antara tahun 2005 dan 2017, ketika dia ditangkap.

Kantor jaksa agung, Geoffrey Cox QC, membenarkan bahwa Jaksa Agung telah menerima surat yang meminta untuk meninjau kembali hukuman tersebut.

The Guardian memahami bahwa surat itu berasal dari CPS, yang menganggap masa tahanan minimum yang lebih tinggi atau bahkan hukuman seumur hidup penuh akan lebih tepat.

Di bawah skema hukuman yang terlalu lunak , jaksa agung memiliki waktu 28 hari setelah vonis untuk meninjau ulang vonis tsb.

Setelah menjatuhkan vonis pada 6 Januari, dan melewati empat persidangan yang melelahkan selama satu setengah tahun, Hakim Goddard mengatakan dia mempertimbangkan apakah dia memiliki wewenang untuk memastikan Sinaga tidak pernah dibebaskan.

"Hukuman seumur hidup penuh sangat jarang dan saya mengerti bahwa hukuman ini tidak pernah diambil dalam kasus selain kasus yang melibatkan pembunuhan," kata Hakim Goddard

Hakim Goddard mengatakan dia menerima bukti dari ahli obat forensik, Dr Simon Elliott, yang mengatakan akan mudah untuk membunuh seseorang dengan GHB, obat bius pemerkosaan yang diduga digunakan Sinaga untuk membius para korbannya.

“Sementara pelanggaran-pelanggaran ini secara kolektif dan individual adalah yang paling serius, dan dalam pandangan saya memang melibatkan risiko kematian, mengingat bukti dari Dr. Elliot, bukti2 penyiksaan dan kekerasan tidak ada, dan tidak ada kematian maupun cedera fisik yang berakibat cacat

Sinaga jelas berpengalaman dalam menakar dosis yang sesuai dan untungnya tidak ada korban yang menderita efek fisik serius permanen.

"Satu-satunya alasan yang memungkinkan pengadilan untuk merenungkan vonis hukuman seumur hidup penuh adalah skala besarnya pelanggaran Sinaga, yang sekarang melibatkan 48 korban - sekitar 23 yg hadir dalam dua persidangan ini.

Dalam pandangan saya ini adalah kasus ambang batas, seperti yang dijelaskan dalam SOP, dan karena itu saya harus menghindari memberi vonis seumur hidup penuh

Dalam penilaian saya, Sinaga adalah individu yang sangat berbahaya, licik dan pandai berbohong, yang tidak akan pernah aman untuk dibebaskan tetapi itu adalah wewenang Dewan Pembebasan Bersyarat.


Hakim mengatakan kepada Sinaga bahwa masa minimum tahanan bukanlah masa yang tetap, yang mana setelah itu, ia akan secara otomatis dibebaskan, tetapi waktu minimum yang musti ia habiskan dipenjara sebelum ia layak dipertimbangkan untuk menerima pembebasan bersyarat.

Hakim berkata, "Dewan Pembebasan Bersyarat akan mengatakan pada saat itu apakah anda pantas dan jika pantas, dengan syarat dan ketentuan apa Anda akan dibebaskan.

Jika dan ketika Anda dibebaskan, Anda akan dikenakan persyaratan wajib selama sisa hidup Anda.

Jika Anda melanggar butir2 persyaratan, maka Anda akan dipanggil kembali ke penjara untuk terus menjalani hukuman seumur hidup Anda dalam tahanan. "

Sinaga dihukum karena 159 pelanggaran seksual: 136 dakwaan pemerkosaan, delapan dakwaan percobaan pemerkosaan, 13 dakwaan penyerangan seksual dan dua dakwaan penyerangan seksual dengan penetrasi.

Juru bicara Crown Prosecutation Service mengatakan: “Kasus Reynhard Sinaga belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah CPS dan kami mempertimbangkan berbagai faktor ketika membawa setiap persidangan ke pengadilan.

"Pertimbangan utama adalah kemungkinan dampak pada vonis utk membawa dakwaan lebih lanjut, dan kami yakin kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan pengadilan memiliki kekuatan hukum yang memadai untuk menegakkan keadilan dalam kasus ini."

https://amp.theguardian.com/uk-news/...eynhard-sinaga
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ane percaya the guardian, karena mereka yang sebarkan video Tentara Indon Ormas Ceria bagikan senjata ke anggota ormas buat tembakin para pengungsi papua yang berada di atas kapal, dan sungai2 penuh mayat papuans yang mengambang, sayangnya sesudah keabsahan video dipastikan valid, tiba2 secara misterius video itu removed, entah oleh siapa , gosipnya oleh mamarika atas lobi jenderal mukakpetak

Zaman berubah, telepon berubah, hape berubah, laptop berubah, teknologi berubah, tapi ada satu pepatah yang tidak pernah lekang oleh waktu

Perikemanusiaan untuk manusia, perikebinatangan untuk binatang

Kalau perikemanusiaan diberlakukan ke binatang, maka hasilnya Sinaga ini alias mukakpetaks in general

Kalau perikebinatangan diberlakukan ke manusia, maka hasilnya WARGA BAIK2 SUMUT

Remember guys, do not apply humanitarianism to animals and vice versa

Ane juga tidak setuju sinaga dikasih hukuman seumur hidup penuh, harusnya sinaga dikasih hukuman 10 kali seumur hidup penuh (mayatnya bisa disemen di tembok penjara sebagai mural)

The Face of Evil