Guru Biologi Setubuhi Murid SD di Ruang Kelas Selama Dua Tahun

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - AY (35), wali kelas sebuah SD negeri di Kabupaten Probolinggo, menyetubuhi muridnya empat kali.

Korban berinisi Z (13), yang kini duduk di bangku kelas VI, disetubuhi AY empat kali selama dua tahun.

Polisi menangkap dan resmi menahan AY di Mapolres Probolinggo, Kamis (16/1/2020).

Kepada Kompas.com, AY yang juga guru biologi dan olahraga di sekolahnya mengaku menyetubuhi Z empat kali.

Perbuatan pertama dilakukan pada dua tahun lalu, perbuatan terakhir pada 7 Januari 2020.

"Saya melakukannya empat kali di ruang kelas saat jam istirahat, saat Z kelas IV hingga duduk di kelas VI SD. Tidak saya iming-imingi, saya rayu mau saja," kata AY, sambil tertunduk, Kamis.

Setelah memberi penjelasan itu, AY selalu diam dan tak mau menjawab sejumlah pertanyaan wartawan.

Kepala Unit PPA Polres Probolinggo Bripka Reni Antasari mengatakan, orangtua melaporkan ke polisi setelah mengetahui anaknya menjadi korban persetubuhan.

Orangtuanya tahu dari laporan seorang guru.

"Jadi, ada guru yang curiga dengan perubahan sikap Z karena sering terlihat murung dan menyendiri. Setelah diajak bicara secara intens, Z menceritakan apa yang dialaminya. Guru itu kemudian menceritakan kepada orangtua korban," ujar Reni.

Menurut Reni, korban selalu menurut dan patuh atas perintah AY. Sikap penurut itu dimanfaatkan AY.

"AY sudah beristri dan memiliki satu anak. Dia menjadi guru sukwan di sekolahnya sudah 15 tahun. Keluarganya menyebut AY suka berpacaran dengan muridnya di SD," ujar dia.

Reni menduga, korban dari AY tidak hanya satu orang. Berdasarkan informasi yang dia terima, ada korban lain dari perbuatan AY, tapi sengaja ditutup-tutupi pihak sekolah.

Sehingga, sejauh ini hanya orangtua Z yang berani melapor ke polisi.

Atas perbuatannya, AY dijerat Pasal 76 UU RI No 35/2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman minimal 5 tahun penjara.

"Karena dia pendidik, hukumannya ditambah sepertiga. Kemungkinan dia akan dipenjara 12 tahun," pungkas Reni.
sumber

☆☆☆☆☆☆

Tidak ada tempat yang benar-benar aman dijaman sekarang ini bagi anak-anak kita, terutama anak wanita. Mau itu pesantren, sekolah, kegiatan ekstra kurikuler, belajar bersama, bahkan didalam rumah sendiri jika tinggal bersama kerabat. Predator anak ada dimana saja. Ini harus menjadi warning serius bagi para penegak hukum agar dapat memberi hukuman berat bagi para predator anak tersebut.

Kepada orangtua juga disarankan agar lebih banyak memberi waktu luang bagi anak untuk bisa berinteraksi agar tak ada yang ditutup-tutupi dari seluruh kegiatan anak-anaknya. Banyak berdiskusi atau sekedar mendengar keluh kesah mereka. Dengan begitu sang anak dapat merasa bahwa perhatian orangtuanya benar-benar tercurah bagi mereka.

Biasanya predator anak mencari kesempatan terhadap mereka-mereka (anak-anak) yang kurang dapat perhatian orangtuanya, tidak terbuka pada keluarga baik itu ayah atau ibu, sehingga sang predator belagak memposisikan diri sebagai orang yang melindungi mereka untuk menjalankan aksi bejat mereka.

Dibawah ini adalah cerita real sebagai contoh yang dialami oleh mantan adik didik-adik didik TS dulu, sekitar tahun 90an akhir. Mereka jelas sekarang telah bersuami dan mempunyai anak. Tapiini cerita asli mereka yang mereka ceritakan secara terbuka dan rahasia kepada TS, karena dulu TS selalu membuka konseling bagi mereka yang menjadi anggota organisasi yang didirikan TS.

Satu adik didik TS, sebut saja namanya Indah. Bosan kalau mawar melulu. Dulu, waktu masih bersekolah di bilangan Kelurahan Petogogan (sekolah swasta), dia tanpa sadar masuk dalam perangkap jebakan gurunya sendiri. Berhubung adik didik ane ini memang terbilang montok tubuhnya meskipun masih berusia 11an tahun, namun bentuk tubuhnya sudah seperti anak SMP 14an tahun.

Dengan alasan ada pelajaran tambahan, Indah selalu pulang belakangan. Dan dia cerita kalau gurunya selalu menyentuh bagian-bagian sensitifnya setiap kali Indah salah menjawab soal. Itu katanya hukuman. Bayangkan. Gila kan?

Lebih gila lagi, sang guru belakangan malah selalu memangku dia dalam 'pelajaran tambahan' tersebut. Tak perlu dijelaskan disini apa yang dilakukan oleh sang guru bejat tersebut. Hingga pada akhirnya sang guru meminta jadwal menstruasi Indah. Aneh kan? Tapi bagi laki-laki yang sudah beristri pasti paham mengenai hal ini. Dan kebetulan Indah ini memang sudah datang menstruasi, jadi sudah matang sebagai seorang gadis.

Sebelum Indah memberi jadwal tersebut, TS mengultimatum agar Indah tak memberi apapun yang diminta oleh sang guru bejat tersebut, dan segera menjauhinya agar tak menyesal. Akhirnya Indahpun menuruti saran TS. Kenapa justru TS yang dituruti? Karena Indah tak terbuka kepada orangtuanya. Mereka asyik sibuk dengan urusan masing-masing.

Selesai? Belum!
Karena Indah terlanjur mengenal rangsangan-rangsangan yang intens selama lebih dari 1 tahun, akhirnya sikapnya berubah. Tubuhnya jadi nagih karena terbiasa disentuh. Akhirnya dia mencari penyaluran sendiri. Dan puncaknya adalah tepat pada hari ulang tahun yang ke 12, keperawanannya hilang oleh pacarnya yang usianya lebih tua 10 tahun yang berprofesi sebagai badut panggilan. Dan begitulah hingga masuk SMP. Sampai suatu ketika, dia menyerahkan buku hariannya untuk TS baca. Entah apa maksudnya. Disana tertulis jelas kronologis kehidupannya, termasuk siapa-siapa yang telah menyentuhnya lebih jauh.

Satu yang membuat ane miris membacanya. Ada sepenggal tulisan tertulis jelas :

"Aku membutuhkan kepuasan. Siapa yang bisa membuat aku puas?"

Itu sepenggal kisah Indah akibat perlakuan cabul gurunya sendiri. Tak perlu ane ceritakan masa-masa dia SMK hingga menikah. Saru!

Kedua, ini juga cerita adik didik TS. Namanya Diana. Diana ini juga punya tubuh yang bahenol. Dia bersekolah SMP dikawasan Kebayoran Baru. Ada seorang gurunya yang selalu mencubit bagian dada setiap murid wanitanya kalau dianggap salah atau lalai. Begitu terus sampai perbuatan guru cabul tersebut dianggap lumrah oleh murid-muridnya, bahkan mereka sebagian tidak menolak. Aneh kan? Heran? Jangan heran. Meskipun hati menolak, terkadang tubuh bereaksi lain. Itu yang diceritakan Diana kepada TS. Dan pada akhirnya Diana mencari pelampiasan lain dengan menstimulasi bagian-bagian tubuhnya sendiri.

Sama dengan Indah, keluarga Diana sibuk dengan urusan sendiri. Ayahnya orang terpandang diwilayahnya. Juragan tanah. Mubaligh juga.

Belajar dari cerita-cerita nyata diatas, awasi anak-anak kita. Luangkan waktu untuk ngobrol dengan mereka. Terbuka dengan mereka. Dengan begitu kita sedikit banyak membuka ruang bagi mereka untuk menceritakan apa-apa yang mereka alami dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ini yang TS terapkan pada anak-anak TS yang kebetulan cewek semua.

Itu.