davinof
TS
davinof
Harap Maklum, Namanya Juga Negara Kelas Tiga


Beberapa indikator fisik sebuah negara maju bisa dilihat dari pembangunan infrastrukturnya yang sangat baik.

Tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap dengan perawatan yang berkesinambungan.
Termasuk ruang hijau atau ruang publik terbuka yang nyaman, aman, indah dan rapih.......

Beberapa hal tersebut di atas hanya contoh kecil saja dari sekian banyak ciri-ciri negara yang maju dan modern.

Lalu seperti apa ciri khas atau situasi di sebuah negara berkembang atau negara kelas tiga?

Berikut ini adalah beberapa ciri khas yang biasa terjadi di negara yang boleh dibilang berantakan, kumuh, dan bau......

Lantas apakah Indonesia masuk ke dalam kategori ini? Mari kita lihat faktanya!


1. Transportasi



Hampir di seluruh negara berkembang selalu saja ada angkutan umum yang buruk.

Termasuk di Indonesia. Dengan mudah kita bisa menemukan yang namanya angkot. Sebuah angkutan umum yang identik dengan segala kebrengsekannya.

Angkot yang selama ini dikenal sebagai salah satu biang kerok kemacetan dimana-mana.

Angkot, sebuah mobil ajaib yang bisa berhenti atau belok seenak jidatnya tanpa harus menggunakan lampu rem dan sein. Sangat ahli mengambil penumpang di tengah jalan dengan cara ngerem mendadak. Tak peduli membahayakan kendaraan lain di belakangnya.....Itulah angkot!

Bahkan sekelas Jakarta yang katanya kota metropolitan saja masih berseliweran Metromini, Kopaja hingga angkot dengan segala kebobrokannya. Dan itu sudah terjadi selama puluhan tahun.

Di Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Medan, semua sama saja... Sama sama semrawutnya.

Sesuatu yang mustahil bisa ditemukan di banyak negara maju.


2. Pasar dan rumah kumuh



Sudah jadi rahasia umum, bahwa kebanyakan negara kelas tiga kondisi pasarnya biasanya sangat memprihatinkan. Termasuk juga rumah kumuhnya.......

Becek, kotor, semrawut, dan bau adalah ciri paling mainstream sebuah pasar di negara berkembang. Tak cuma di Indonesia, dibanyak negara berkembang lainnya kondisinya relatif sama saja. Sebut saja seperti kebanyakan pasar di India, Bangladesh, Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan lain-lain.

Ada ketimpangan fisik antara ratusan bahkan ribuan rumah kumuh dengan gedung-gedung mewah pencakar langit di sekitarnya.....

Coba lihat di India, Pakistan, Bangladesh, dan tentu saja Jakarta..... emoticon-Wowcantik


3. Sarang preman dan Ormas



Di Amerika, di Jepang atau di negara-negara di Eropa, banyak juga yang namanya preman atau gangster. Tapi perilaku dan gayanya beda sekali dengan preman atau gangster yang ada di negara berkembang.

Karena ormas atau preman di negara maju tidak ngemis minta sumbangan ke toko-toko, apalagi memaksa minta jatah mingguan dengan dalih untuk uang keamanan.

Begitu juga dengan tukang parkir, di negara maju mustahil rasanya kita bisa menemukan tukang parkir tatoan yang mukanya kusem dan sangar

Tapi di banyak negara berkembang atau di negara kelas tiga, dengan mudah kita bisa menemukan kumpulan ormas atau preman-preman kelas cunguk hampir dimana mana.....


4. Sampah dimana-mana



Tidak salah juga jika ada yang mengatakan bahwa negara berkembang adalah negara sampah.

Masyarakat di negara berkembang senantiasa hidup berdampingan dengan sampah. Keluar rumah ada sampah, ke pasar banyak sampah, ke terminal juga ada sampah, ke sekolah juga nyampah, ke kali sampah juga, ke laut masih ada sampah.....bahkan ke tempat wisata masih juga terlihat sampah.

Pokoknya selamat datang di negara sampah!

5. Jalan rusak itu biasa



Namanya juga di negara berkembang jadi ya jangan kaget kalo sering menemui jalanan rusak. Dari yang ringan hingga yang rusak berat.

Tak cuma di Indonesia, hampir di semua negara kelas tiga kondisinya sama saja.

Jangankan di jalan desa, atau di jalan Kabupaten, sekelas jalan provinsi dan jalan tol saja masih banyak yang rusak atau bergelombang.

Tapi ya memang begitulah keadaan di negara berkembang......


6. Fasilitas publik hancur lebur



Dibuatkan taman tapi bunganya di injak injak, kursinya dicorat coret, kolamnya di isi sampah, dikencingi hingga dihias 'emas batangan'.

Disediakan telepon umum tapi tak bisa dipakai karena kabelnya putus atau slot koinnya rusak...

Dibuatkan halte untuk berteduh malah dicorat coret. Dipakai buat kencing hingga dijadikan markas para copet dan calo

Dibuatkan JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) malah dipakai untuk jualan. Dijadikan sarang pengemis hingga copet.

Disediakan tempat sampah malah dibongkar dan ditendangin. Pokoknya tak ada satupun fasilitas umum yang bebas dari tangan jahil.......

Diberi pedestrian malah dipakai jualan. Malah banyak yang mendirikan warung semi permanen di atas trotoar.

Dan yang paling miris ketika baut rel kereta hingga baut jembatan antar pulau pun diembat juga.....Tapi yang ini bukan terjadi di Indonesia. Tapi di sebelah sononya dikit..... emoticon-Bingung


Itulah beberapa ciri fisik yang secara umum bisa kita temukan di banyak negara berkembang atau di negara kelas tiga (miskin, norak, dan kampungan).

Jika merawat infrastruktur dan fasilitas publik saja terasa mustahil. Apalagi dengan kondisi mental dan prilaku warganya?

Harap maklum namanya juga negara kelas tiga.... emoticon-Ngacir




Oleh : davinof 2020 @kaskus


Source of Pictures : Google Images

Diubah oleh davinof 15-01-2020 09:28
sebelahblog4iincheddiesangadjie
eddiesangadjie dan 46 lainnya memberi reputasi
47
13.8K
187
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.