emlysofiana
TS
emlysofiana
Bilur Cinta



18+


Bila kalian merasa tidak suka dengan adegan-adegan erotis yang ada di cerita ini, tidak perlu kalian baca.



Seorang gadis berbibir ranum masih bergumul dengan selimut. Badannya seakan-akan menolak untuk bangkit. Kasur memang lebih menggoda daripada apa pun, kecuali uang dan cinta.

Pintu berwarna cokelat kehitaman dibuka perlahan. Muncul wanita paruh baya yang menggelengkan kepada pelan. Mungkin sudah hafal betul dengan anak gadisnya. Wanita yang membuka pintu melangkah ke gadis yang memejamkan mata, menepuk bahu si gadis untuk menyadarkan.

"Al, bangun. Sudah pagi, Sayang. Sekarang hari kelulusan, cepat mandi dan bersiaplah!"

"Iya, Bunda," jawabnya tanpa membuka kelopak mata.

"Lekas mandi, ya. Bunda mau siapkan sarapan. Anak-anak yang lain sudah bangun."

Selepas wanita itu pergi, gadis itu pun bangun dan mengguyur tubuhnya di kamar mandi. Senandung lagu-lagu IKON mulai terdengar, meski tidak bisa didengarkan oleh orang-orang di luar kamar. Gadis itu suka sekali bernyanyi, tetapi hanya di kamar mandi.

Tidak lama semuanya berkumpul di ruang makan, secara lesehan. Ada sepuluh anak-anak ditambah satu gadis yang makan bersama wanita paruh baya. Rutinitas Panti asuhan kasih sebelum memulai aktivitas.

"Bunda, Al pamit."

"Iya, Sayang. Nanti Bunda menyusul kalau pekerjaan di sini sudah selesai."

Panggung mewah yang berdiri di aula dan suara musik meramaikan suasana. Siswa dan siswi kelas dua belas telah rapi, duduk di kursi khusus paling depan. Albert melangkah tanpa ragu, tanpa senyum, dan duduk di kursi tanpa salam. Teman-teman di sampingnya hanya menoleh, tidak ada yang menyapa sama sekali.

Resepsi kelulusan pun dimulai, tiba pada saatnya pembagian juara.

"Juara satu paralel jurusan MIPA, diraih oleh Albertina Lituhayu. Dipersilakan untuk naik ke atas panggung."

Gadis pemilik rambut sebahu langsung naik. Bibir ranumnya masih terkatup rapat dengan pandangan tajam ke arah penonton.

"Apa yang Kakak rasakan setelah menjadi juara satu paralel selama tiga tahun berturut-turut?" tanya pembawa acara.

"Biasa saja," jawabnya membuat kerut heran di dahi pembaca acara.

Selesai hadiah dibagikan, acara pun usai. Senyum kebahagiaan terlukis jelas di wanita yang memeluk Albert dengan erat.

Gadis pemilik mata tajam itu tidak peduli ke hasil ijazah atau prestasinya di sekolah. Sekarang dia ingin bekerja dan harus mencarinya segera.

Malam itu dia membongkar celengan untuk keperluan besok. Selepas membongkar celengan dan bersiap-siap untuk tidur, gadis itu tidak bisa memejamkan mata, gelisah. Diambilnya telepon pintar di samping tempat tidurnya.

Jemari tangannya yang lentik dengan lincah membuka Twitter. Diketiknya kata kunci 'moan'. Di sana terpampang sebuah akun yang diikutinya sejak lama, akun favoritnya sekaligus akun yang menjadi pengantar tidurnya bila susah.

Dia memutar video yang diunggah oleh akun tersebut. Kemudian terdengarlah suara desahan cowok dengan suara serak-serak basah. Sungguh, gadis yang mendengar itu tidak tahan untuk memanjakan dirinya.

Albert mulai menyusuri area dada, memilin tonjolan cokelat muda di sana. Gadis yang memanjakan tubuhnya itu tidak tahan, menggigit bibirnya untuk menahan suara nikmat yang hendak dikeluarkan.

Pada akhirnya suara desahan gadis itu jebol juga. Desahannya beradu dengan video cowok yang di akun Twitter. Paha kuning langsatnya mengangkang lebar, jari-jarinya mengusap daging tebal yang begitu sensitif. Alat vitalnya terus mengeluarkan cairan dan desahan panjang menjadi penutup aktivitasnya meraih kenikmatan.

Keesokan harinya, tidak ada lagi gadis yang bergumul dengan selimut. Hari ini dia tampak rapi dengan celana hitam dan blus abu-abu. Rambut basahnya digerai begitu saja. Wajahnya tanpa polesan apa-apa, kecuali lipstik merah jambu yang membuatnya tampak menggairahkan. Bibir tebal dan kecil miliknya menjadi perhatian ketika menatap.

Albert berjalan kaki ke jalan raya untuk naik angkutan umum. Meskipun sudah secantik bidadari, tidak ada sedikit pun rasa malu di dirinya untuk berdesak-desakan. Gadis itu memilih turun di dekat pusat perbelanjaan untuk mencari lowongan pekerjaan. Sialnya sudah satu sampai siang dia berkeliling, tetapi belum juga menemukan lowongan pekerjaan.

Rasa perih yang muncul tiba-tiba di perut gadis cantik itu membuat fokusnya berkurang. Mau tidak mau harus mencari tempat makan terdekat. Di seberang jalan ada restoran sederhana. Akan tetapi, ramai pengunjungnya. Tidak peduli seberapa mahal makanan di sana, dia langsung masuk dan memesan makanan.

Pelayan di sana hanya ada satu, gadis yang mungkin beberapa tahun lebih tua daripada gadis yang mencari lowongan pekerjaan. Saat menunggu makanan tiba, bola mata bolaknya menangkap informasi lowongan pekerjaan. Tanpa berlama-lama menunggu, dia bangkit untuk membaca informasi itu lebih jelas. Senyum tipis segera menghiasi bibir tebal dan kecil miliknya. Rupanya Dewi Fortuna sedang berpihak kepadanya hari ini.

"Selamat menikmati, Mbak."

"Iya. Itu info lowongan pekerjaan masih ada?" tanyanya dengan wajah datar.

"Silakan bisa ditanyakan langsung kepada pemilik restoran yang berada di kasir."

"Oke."
lina.whNadarNadznona212
nona212 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
2.7K
68
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThreadā€¢40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.