efapanduAvatar border
TS
efapandu
Bunga Buat Renternir? Mending Buat Orang Tua Saja
NgeRI BAnget!



Kalian tentu tidak asing dengan istilah riba?

Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. Riba secara bahasa bermakna ziyadah. Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar. (Wikipedia)

Alih-alih tidak ingin keluarga atau orang tua tahu kesulitan kita, lalu membuat keputusan meminjam uang dengan riba. Meminjam satu juta, membayar kembali 1,3 juta. Berarti bunganya 300ribu. Ada yang berdalih kepepet, karena tak ada saudara yang mau meminjamkan uang, akhirnya terjeratlah bank keliling atau rentenir. Jika terlambat pembayarannya bunga akan terus bertambah. Bulan pertama 1,3, bulan berikutnya menjadi 1,6. Begitu seterusnya.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, bahwa pinjaman berbunga tidak akan menyelesaikan masalah. Justru yang sebenarnya terjadi malah menambah masalah. Gali lubang, tutup lubang istilahnya. Dengan metode pembayaran tempo satu bulan, ditambah dengan bunganya. Terasa berat bukan? Apalagi yang memiliki penghasilan kurang atau hanya UMR.

Baiklah, Gan, Sis, mari kita mencoba mengubah pola pikir. Bunga sebesar 300 ribu itu, apakah tidak sebaiknya kita berikan kepada orang tua agar lebih berkah? Jangan sampai dengan dalih tidak ingin merepotkan orang tua, lalu, pinjam ke rentenir malah membuat kita tidak bisa memberi kepada orang tua. Sebab jatah untuk orang tua, diberikan kepada rentenir.

Pun pada akhirnya, ketika mengalami kesulitan ekonomi, orang tua menjadi orang pertama yang membantu kita. Situasi menjadi terbalik. Niat tidak ingin merepotkan malah jadi merepotkan, karena kondisi gali lubang tutup lubang.

Bagaimana agar kita tidak terjerat riba? .... Sedangkan kita butuh dana urgent.

1. Niat

Berusaha menghindari hutang riba. InsyaAllah jika kita sudah niat, maka Allah akan membantu. Allah Maha kaya. Lalu, kenapa masih ragu? Bukankah segala sesuatu tergantung dari niatnya, dan seseorang akan mendapat dari apa yang diniatkannya. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berdoa

Ya, doa adalah senjata. Jadi, jangan bosan berdoa agar diberikan rezeki berlimpah, sehingga kita terlindung dari hutang riba.

3. Perbaiki Menajemen Keuangan

Seorang teman pernah mengatakan, besar tidaknya penghasilan, tergantung dari cara kita me-manage keuangan. Gaji besar akan terasa kecil jika tidak bisa me-manage, begitu juga gaji kecil akan terasa besar, jika kita pandai me-managenya. (Sumber: Mae)

4. Mulai Membeli Barang yang Diperlukan

Setiap orang pasti ingin memiliki barang-barang bagus. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah manfaat. Apakah barang yang akan kita beli benar-benar bermanfaat dan dibutuhkan, atau hanya sekadar ingin memiliki saja. Biar seperti yang lainnya.

5. Jangan Terlalu Banyak Cicilan

Setiap orang punya keinginan memiliki barang. Biasanya dimulai dengan pola pikir--kalau enggak nyicil, enggak akan punya--akhirnya terjebak dengan beberapa cicilan. Cicilan pertama belum lunas, cicilan berikut dimulai. Sah-sah saja kalau memang tidak berpengaruh terhadap penghasilan kita. Minimal jangan sampai minus tiap bulannya. Namun, sebesar apapun penghasilan, kalau terlalu banyak cicilan, maka manajemen keuangan pasti rusak.

Cara mengatasinya:

Selesaikan lebih dulu satu cicilan barang. Baru memulai cicilan barang lainnya. Namun, tetap harus dilihat manfaat barang tersebut. Masa, iya, hanya karena ingin punya barang seperti yang lain, kita terus buka cicilan baru. Ingat! Harta benda tidak dibawa mati.


6. Menabung

Point terbaik dalam me-manage keuangan adalah menabung. Beberapa di antara kita ada yang memilih menabung lebih dulu untuk membeli satu jenis barang.

Intinya, sayangilah bunga ratusan ribu yang kita berikan kepada rentenir. Akan lebih baik bunga itu diberikan untuk orang tua. Jangan sampai kita bisa memberi ratusan ribu kepada rentenir, tapi melalaikan orang tua. Miris, Gan, Sis. Dalam agama pun jelas dilarang bermain riba. Dan sebaik-baiknya aturan, adalah aturan agama.


Sumber:
Opini pribadi (Pandu Eva)
Sumber:
Mae, Wikipedia, dan HR. Bukhari dan Muslim
Sumber gambar:
https://images.app.goo.gl/s6m7CNa8M6mQKm7V9
Diubah oleh efapandu 06-06-2023 07:53
sebelahblog
4iinch
nona212
nona212 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.6K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.