AGAN, Sist dan sobat Kaskus!, pertama-tama aku ucapkan selamat tahun baru 2020. Semoga, Agan dan sist semua dimanapun berada selalu bahagia, damai, tentram dan sentosa. Koq, kaya visi misi pemerintah, ya? He..he...

Tapi, tak apa, yang utama adalah, agan dan sist senantiasa berada dalam lindunganNya. Aaminn.

Oh, ya. Agan dan sist tentunya di tahun yang baru ini sudah punya resolusi, kan? Aku doakan apapun resolusi yang dibuat agan dan sist bisa mencapai titik sasaran sesuai harapan. Dan, tentunya, semata-mata demi kebaikan agan dan sist, semua.

Ya, memang seperti sudah mengakar dan membudaya. Setiap pergantian tahun, kata "Resolusi" mendadak populer. Hampir dalam setiap percakapan, baik itu di dunia maya ataupun kopi darat, setiap orang pasti bicara resolusi.

"Hai, sist! Resolusimu apa di tahun depan? Pertanyaan-pertanyaan ini hampir penulis dapatkan setiap kali berinteraksi dengan kawan dekat, maupun sobat-sobat di media sosial.

Dan, pertanyaaan-pertanyaan semacam ini hampir selalu berulang setiap pergantian tahun. Seolah, tiap tahun baru, resolusi pun harus baru.

Pertanyaannya, emang bener resolusi itu harus ganti tiap tahun? Ga mesti, kan. Karena resolusi tidak mengenal batasan waktu. Resolusi hanyalah pengikraran diri agar mampu mencapai target sesuai yang diinginkan.

Nah, bicara target. Kan, tidak mesti harus diselesaikan dalam waktu satu tahun. Bisa jadi membutuhkan waktu lebih lama.

Sebagai contoh! Misalkan kita ingin mengembangkan satu perusahaan agar bisa terkenal dan go public. Tentunya, resolusi semacam ini tidak bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Butuh proses, kerja keras dan perencanaan yang matang.

Jadi, intinya adalah, resolusi itu sangat baik sebagai motivasi diri untuk mampu menjadi lebih baik lagi. Tapi, masalahnya kalau bisa jangan hanya diikrarkan setiap akhir atau awal tahun. Maksudnya, alangkah lebih baik, resolusi ditanamkan pada diri kita sejak kita bangun tidur tiap pagi.

Tanamkan dalam otak dan pikiran, bahwa kita harus lebih baik dan terus berubah jauh lebih baik. Nah, pola pikir seperti ini yang nantinya perlahan-lahan akan menghipnotis diri kita menjadi pribadi dengan mindset maju dan visioner.

Okeh sekarang menurut aku nih menghadapi 2020 ke deoan yang pertama dilakukan adalah

1. Refleksi

Apa yang sudah dikerjakan di 2019 direfleksikan, dicerminkan pada 2020. Di tahun ini adalah hasil dari usah tahun sebelumnya, se perti itu cara paling mudah memahami sebuah kata refleksi. Bisa jadi dikaji ulang atau ditinjau kembali.

2. Kontemplasi atau Perenungan

Apakah sudah sesuai dengan harapan di th 2019 atau masih ada yang harus diperbaiki lagi. Bila banyak kekurangan maka 2020 harus lebih baik lagi. Selalu rendah hati dan jauhkan rasa egosentris. Harapan boleh tinggi tapi sesuaikan dengan kemampuan diri dan membuat komitmen dengan apa yang akan dijalani.

Nah seperti itu resolusi, btw kata resolusi ini sebenarnya sebuah kesepakatan dari hasil sidang, entah mengapa menjadi sebuah keinginan bagi perseorangan menjelang akhir dan awal tahun.

»»» end «««

kalau menurut agan sista bagaimana? Boleh berkomentar