Tewasnya Jenderal Iran membuat dunia heboh, terutama ketegangan yang terjadi antara dua negara akan semakin memanas. Bukan tanpa sebab Jenderal Qassem Soleimani, pimpinan Pasukan Quds Iran memiliki banyak langkah briliant dan sangat mengkhawatirkan AS.

Tentu saja tewasnya sosok Jenderal yang sangat dikagumi masyarakatnya itu, membuat heboh dunia karena akan memicu perang dunia ke tiga. Apa benar semudah itu akan terjadi perang antar bangsa?



Sebab Jenderal Qassem Soleimani bisa dibilang sosok paling penting nomor dua di Iran bahkan sudah dikenal sebagai tokoh revolusioner Iran. Kematiannya akan memicu serangan balasan pada Amerika Serikat, namanya pun disegani di Suriah, Libanon dan juga Irak.

Hingga pimpinan Iran Ayatollah Ali Khamenei, menyebutnya "martir revolusi yang hidup". Namun AS menganggap beliau dan pasukannya adalah teroris yang sangat berbahaya dan harus di musnahkan karena menjadi prioritas utama dari AS. Ketika Timur Tengah mulai di acak-acak Amerika Serikat hingga runtuhnya Irak, maka yang terjadi nanti adalah Iran akan menyerang sekutu-sekutu AS di wilayah timur tengah.



Nah berdasarkan wacana tadi ini opini saya bisa benar bisa juga salah, maka bukan tak mungkin akan ada pertikaian dengan Arab Saudi yang menjadi sekutu AS, maka propaganda yang terjadi adalah perang Sunni dan Syiah akan dikobarkan. Di Indonesia sendiri ketika membawa embel-embel agama tentu akan laku, akan ada peperangan yang tak bisa dihindarkan bila Saudi sudah terkena imbasnya dan pergolakan perang di Timur Tengah sana juga berimbas hingga ke banyak negara dengan mayoritas muslim.

Disini AS akan menjadikan perang antar golongan agama sebagai perang suci, maka yang menarik hubungan Iran dengan Rusia dan Turki disini tak semua Sunni benci dengan syiah, terlebih setelah kematian sang Jenderal akan membuat huru hara di banyak tempat markas besar AS di wilayah sekutu termasuk Saudi, bisa saja kedepannya nanti ketika raja Salman wafat akan terjadi perebutan kekuasaan di tanah Saudi oleh para pangerannya.



Namun yang jelas pintu perang dunia ke 3 memang sudah dibuka, Bila melihat hadis riwayat At Tabrani dan Al Hakim dijelaskan, "Sesungguhnya benteng kaum Muslimin di hari malhamah al kubra, yakni di Ghutoh, dekat Damaskus, di antara kota-kota terbaik di Syam."

Syam sendiri merupakan nama lama dari negara Suriah yang sekarang, disebut juga negeri Syria. Sekitar Syam ada Palestina, Yordania, Libanon, Israel. Jenderal Qassem Soleimani di segani di dua negara pecahan Syam.

Tapi untuk menjadi perang dunia ke 3 sepertinya harus ada konflik antar negara super power. Bila Rusia dan Turki turun tangan membantu Iran bukan tak mungkin perang dunia terjadi, namun bila tidak maka bisa dikatakan ini perang Timur Tengah abad modern.



Posisi Indonesia yang non blok sangat di untungkan, tapi melihat fenomena sekarang ketika Indonesia terpapar khawarij dapat dipastikan negara akan selalu bentrok dengan kelompok seperti ini. Mereka akan merongrong dan akan melawan pemerintah yang lemah karena tak membela Timur Tengah.

Itu opini saya, lalu apa opini kalian?

Salam lur, saya c4punk see u next thread.



Video Yang Katanya Penyerangan Dari Drone AS

Dibantah kaskuser