Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior KPK Novel Baswedan menyatakan dua orang tersangka penyiraman air keras terhadap dirinya tak mirip dengan pelaku yang menyerangnya. Kedua tersangka itu, yakni RM dan RB ditangkap polisi pada 27 Desember 2019.
"Setelah dikonfirmasi dari dua orang ini, menurut Novel Baswedan bahkan dia sendiri (bilang) tidak ada kemiripannya. Nah, dasar itulah saya kira," ujar kuasa hukum Novel, Saor Siagian di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 6 Januari 2020.
Saut menjelaskan, Novel dapat mengatakan hal itu karena dia melihat wajah pelaku yang menyerangnya. Selain itu, Novel mengaku tak pernah mengenal RM dan RB saat berkarier di kepolisian.
"Nah itu dia, kan dia belum pernah kenal yang dua orang ini," ujar Saor.
Novel Baswedan menjadi korban penyiraman air keras pada 11 April 2017 usai menunaikan salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara dekat rumahnya. Kasus ini sempat bergulir selama dua tahun setengah tanpa ada tersangka yang ditetapkan.
Hingga pada akhir tahun lalu, polisi menangkap dua pelaku Novel di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Polisi memastikan kedua pelaku adalah Polri aktif.
Atas perbuatannya, RM dan RB saat ini terancam dengan pasal penganiayaan. Mereka disangkakan pasal menganiaya seseorang hingga mengakibatkan luka berat.
Meskipun sudah ada penetapan tersangka, sempat muncul keraguan terhadap RM dan RB. Sebab keduanya tidak mirip dengan sketsa yang pernah polisi keluarkan usai penyerangan Novel.
https://metro.tempo.co/read/1291593/...aku-penyiraman
Berbelit2 ya..
Kmren katanya pelakunya polisi.. Terus ngeliat sedang lari2 pagi.. Tau mukanya.. Tapi dmintai keterangan susah sekali..