Anies soal Banjir Jakarta: 85 Persen Air Bisa Dikendalikan

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun ke salah satu kawasan terdampak banjir di Kampung Makassar, Jakarta Timur, Minggu (5/1) pagi. Dalam aktivitasnya, Anies melakukan kegiatan kerja bakti dan mengajak serta seluruh masyarakat.

Sebelum Dalam arahannya tersebut, ia menyebutkan ratusan Rukun Warga (RW) terendam banjir.

Dari total 742 RW di Jakarta, Anies mengklaim berhasil menyelamatkan sebagian besar wilayah Jakarta dari banjir.

"Ada 390 RW yang terendam. 85 persen, alhamdulilah bisa kami kendalikan airnya," kata Anies di kutip dari siaran langsung media sosial Instagram Anies @aniesbadwedan, Minggu (5/1).

Karena itu, hari ini Anies mengajak seluruh jajarannya untuk membersihkan 15 persen kawasan yang tersisa dampak banjir. Ia meminta kegiatan ini bukan dipandang sebagai ajang seremonial belaka, namun penuh makna solidaritas.

"Untuk itu, kita mau kerja, mau bersihkan, mau menunjukkan solidaritas kepada saudara kita yang kemarin mengalami bencana banjir. Ini bukan soal kerja pemerintah saja," ungkap dia.

"Pemerintah TNI dan Polri bisa mengerahkan jajaran untuk bekerja. Tapi kenapa kita tidak mengajak seluruh rakyat kita untuk gerakan bersama, Jakarta kita perbaiki sama," imbuh Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menambahkan giat kerja bakti ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat memiliki rasa kepedulian. Ia berharap agar kegiatan ini bisa mempercepat pemulihan fisik di ibu kota.

"Kita turun tangan langsung bukan panggil orang lain untuk turun tangan. Insyaallah ini mempercepat pemulihan. Tidak hanya secara fisik tapi juga semangat karena semua sebagai saudara sekota," tutup dia.

Diketahui, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi mengakibatkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) serta ribuan orang harus mengungsi.
[url=https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200105095707-20-462495/anies-soal-banjir-jakarta-85-persen-air-bisa-dikendalikan
]sumber[/url]

******

Alhamdulillah. Akhirnya DKI Jakarta punya Avatar!
Setelah sekian lama menunggu pemimpin yang mampu mengendalikan air banjir, Jakarta perlu berbangga hati. Kedepannya, tak perlu ada normalisasi sungai. Cukup Anies datang ke jalan Kalibata, lalu dari atas jembatan yang menghubungi jalan Kalibata dengan jalan Dewi Sartika, Anies akan menunjukan kemampuannya mengendalikan air Ciliwung.

Selalu saja sombong.

Nies....
Yang namanya banjir, cepat atau lambat pasti akan surut. Dan surutnya banjir bukan karena masuk kedalam tanah, tapi mengalir ke hilir.

Bicara mengendalikan air banjir setelah datangnya banjir, itu bukan sebuah keberhasilan. Yang benar itu sebelum banjir datang, air yang akan menggenangi wilayah terdampak bisa dilokalisir tetap pada alirannya. Bisa mengalir dengan cepat.
Jadi jangan berbangga hati jika banjir telah membuat banyak kerusakan material dan korban jiwa lantas dianggap telah bisa dikendalikan.

Sakit jiwa. Itu yang melanda diri Anies.
Selalu merasa benar dan bangga dengan segala yang dilakukannya. Sampai-sampai bisa mengklaim wilayah yang terkena banjir besar tak kena banjir sama sekali. Ini hebat. Hebat begonya.

Sudahlah Nies.
Berjuta-juta kata yang keluar dari mulut seseorang yang sakit jiwa tak akan pernah punya makna. Apalagi melihat realita yang ada.

Meskipun seluruh pendukung berusaha menutupi dengan segala berita yang berlebihan, mereka pada dasarnya menutup mata.

BPPT telah merekayasa hujan agar tidak tercurah di Jakarta ini. Mereka merekayasa agar curah hujan jatuh di Laut Jawa. Apa itu bukan hasil kerja orang lain? Apa itu hasil kerja Pemprov DKI Jakarta? Itu mau diklaim juga?

Jadi jangan malu untuk berterima kasih kepada mereka. Jangan tetap angkuh dan sombong seolah Pemprov DKI Jakarta bekerja luar biasa demi masyarakatnya.

Entah apa yang merasuki Anies dan seluruh jajarannya sampai tim TGUPPnya. Cuma mereka yang tahu.

Selalu ada pembelaan dan pembenaran untuk sesuatu yang salah. Benar jadi salah dimata mereka. Dan salah jadi benar dimata mereka.

Sakit jiwa.