missforget21
TS
missforget21
MEMBUNUH ATAU DIBUNUH…???
 
 

            Pernahkah terlintas dibenak kalian untuk membunuh seseorang..?, Seseorang yang mungkin tanpa sengaja melukaimu, atau bahkan dia melakukannya dengan sengaja..?, Pernah..??, jika pernah. Maka kita Sama. So, Welcom to the Club, Jajaja.

 

Aku pernah dipenuhi oleh iblis yang terus membisik kepadaku. Mengajarkan ku banyak hal dan taktik untuk membunuh. UUU…,Yups., mulai dari rencana awal, mengajaknya bertemu di sebuah tempat yang jauh dari keramaian, kemudian meracuni nya, atau mungkin memukulnya dari belakang hingga dia pingsan kemudian mengikatnya dan menyiksanya,(But sorry.., orang gak semudah itu pingsan), lalu akhirnya membunuhnya, mengubur jasad nya, atau menghancurkannya sekalian. Yah.., fikiran keji nan gila itu selalu membayangi kepalaku. Dan yah.., aku selalu ingin melancarkan aksi ku itu terhadap satu orang. Dia wanita bertubuh kecil yang sangat menjengkelkan. Dia adalah Queen of Bullying, dan aku adalah Loser from Bullying. Jadi.., yah..,  Tanpa perlu ku jelaskan panjang, kalian tentu tau alasan aku ingin menghabisisnya.

 

Perlakuan tidak adil dan penyiksaan yang selalu ku dapat membuat iblis itu semakin gencar menyemangati. Tapi aku selalu buntu dengan satu hal. “Dimana ku sembunyikan Jasadnya..?,”. Ok.., aku selalu berfikir setelah menguburnya mungkin akan beres. Tapi Tunggu.., bukankah di berita sering kali kita melihat bahwa polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang bahkan ketika jasad yang ditemukan itu tinggal tengkorak..?, “D*MN..!!”. Ini namanya menyelesaikan masalah dengan masalah sehingga masalah-masalah yang ada malah menjadi masalah yang lebih besar dari masalah- masalah yang sebelumnya. Upss JJ..

 

Aku gila bukan..??, yups., semua kegilaan ini tumbuh dari benci yang kubiarkan merambat hingga ke akar jiwa.  Menjadi jiwa yang gila dan marah pada diri sendiri. Aku benci pada penindasan dan ketidak adilan yang aku dapat, Tapi pusatnya, aku membenci diriku lebih dari apapun.

 

“Kenapa aku begitu lemah..?, kenapa aku diam saja..?, Kenapa aku tidak menarik rambutnya..? kenapa aku tidak merobek Bukunya..? kenapa aku tidak menampar wajahnya..? Kenapa..?, Kenapa..?, KENAPA..??!!”

 

            Yups.., terlalu banyak kenapa-kenapa yang aku pertanyakan, dan semua kenapa itu, adalah upaya pemabalasan. Kalimat Makian, Kata tidak terima dan inti dari sakit hati. Aku terlalu focus pada kenapayang bertumpu pada penghakiman. Hingga aku lupa menanyakan kenapa yang lain.

            Yah…, ada Kenapayang lain. Yang selama ini aku abaikan.

“Kenapa mereka melakukan ini padaku..?”

            Kenapayang sama-sama berisi kalimat tidak terima tapi berbeda itu.

 Aku melupakannya.

 

-Kenapa mereka melakukan ini padaku..?

            Aku seharusnya mempertanyakan itu lebih awal. Kenapa..? karena tidak ada asap jika tidak ada Api., akan lebih baik mungkin, jika aku mempertanyakan hal itu lebih awal, agar aku bisa memperbaiki diriku lebih cepat. Dan akhirnya aku sadar akan Faktor utama yang membuat mereka melakukan hal itu terhadapku. Apa itu..?Karena aku Miskin. Yups, aku terlahir dari keluarga kelas bawah yang juga kacau, Ibu dan ayah bercerai, hanya tinggal dengan Nene yang hanya tukang jahit.. dan aku berjualan shampoo keliling pasar setiap kali libur sekolah,. Aku juga mengembala kambing milik neneku, dan hal itulah yang membuat mereka terkadang mengatakan bahwa aku bau Kambing, aku gila karena berbicara dengan kambing. Hm.. aku memang sering mengajak kambing-kambingku itu ngobrol sih. Hehe, Tapi bukan tanpa alasan. Itu karena kambing-kambing itu, jauh lebih ramah, dan mereka mengerti ucapanku. Ketika aku meminta mereka kembali ke kandang, mereka akan kembali dengan sendirinya tanpa perlu ku tuntun. Sedangkan mereka..?, Anak-anak dari kelas atas itu..?, mereka bahkan tidak bergeming ketika aku teriak kesakitan.

But Ok.. balik lagi ke Miskin tadi. Lalu apa yang aku lakukan dengan itu..?, tentu aku tidak bisa merubah keadaan yang Miskin menjadi Kaya untuk menghindari Bullyan itu lagi…?, lantas Apa yang aku lakukan..?

Aku membuat diriku, menjadi anak yang cukup diperhitungkan.
Menurutku, jika mereka bisa menjadi anak yang diperhatikan karena Harta atau derajat MILIK., saya ulangi,.. MILIK ORANG TUA MEREKA,, maka saya akan membuat diri saya diperhatikan Karena prestasi saya.

 

Yups.., jujur, dari yang awalnya selalu masuk lima besar di kelas, aku sempat menjadi 20 orang paling bodoh dalam kelas, dan masuk katefori merah yang akan tinggal kelas. Tapi aku membalas itu semua. Aku merebut itu kembali, yah.., walau belum berhasil masuk ke lima besar, tapi setidaknya, aku bisa kembali masuk dalam sepuluh besar, dan mendapat nilai ujian yang sempurna, satu-satunya anak di sekolah itu dengan nilai IPS 9,75, salah satu cukkk..

 Dan ketika try out, aku berhasil meraih nilai bahasa Indonesia yang paling tinggi kala itu,,. Kala itu yah cuk., hehe....

Masih sangat jelas kalimat guru waktu itu.

“Masa kalian kalah sama dia..?”(Aku yang tidak pernah menonjol diantara yang lain)

Dalam hati.., “YEIIYYY MPOZZZHHH LU..” AKu juga menjadi perwakilan sekolah untuk ikut olimpiade catur tingkat kabupaten waktu itu, walau yah.., aku gugur dan belum sempat masuk 5 besar, tapi setidaknya, dari ratusan siswi di sekolah itu, aku adalah satu-satunya yang bisa mewakili sekolah setelah babak seleksi antar kelas. And yah.., dari situ aku belajar, balas dendam terbaik adalah dengan membuat dirimu menjadi lebih baik dari mereka,

 

            Dan seiring berjalannya waktu, Bully yang mereka lakukan terus berlanjut, dengan satu kata dari nene yang terus menjadi penguat. “Sabar..”

            Yah.., sabar.., sabar.., dan sabar.. OH PLEASE…!!

Dah berapa banyak kata sabar yang aku telan dan berakhir seperti angin, tidak Nampak.!

Jujur, aku sangat bosan mendengar kata Sabar itu., Sangat.., dan oleh karena itu, aku terus melancarkan aksi balas dendamku.

Yah…, aku menjadikan diriku seorang anak yang diperhitungkan., aku menjadikan diriku lebih baik dari mereka semua. (Mereka, karena emang banyak, dari 52 orang dalam satu kelas, semuanya membuli. Berarti 51 orang..). Dan puncak dari itu semua, ketika aku memasuki masa SMK, di sekolah yang baru dengan teman-teman dan lingkungan baru, Btw, Bully itu terjadi dari gua masih TK sampai Lulus SMP, dengan pelaku yang hampir sama semua, bahkan nambah. Masa SMK, menjadi masa pembalik buatku, semuanya benar-benar berbalik. Aku kini bersaing dengan sehat bersama teman-teman yang baru, nilaiku stabil, peringkatku stabil, bahkan terus meningkat, walau belum bisa sampai ke 3 besar.., hehe.. Menjadi kesayangan guru, karena aktif dalam kelas dan baik di keseharian. EHm.., kesannya pamer yah..?,but bukan itu inti dari SABAR yang akan ku beritahu,

 

            Tuhan, menunjukkan padaku, Bahwa KARMA itu, BENAR ADANYA., atau mungkin, pembalasan itu ada. Kebaikan itu ada balasannya, begitupun dengan kejahatan.

 

Tepat setelah lulus sekolah menengah kejuruan,  terlihatlah semua balasan dari sang kuasa,.

Mereka para Pembuli itu, kehidupan mereka berbalik, yang dulu menghina keluargaku yang bercerai dan mengatakan Ibuku Seorang L*nte ketika merantau ke Arab, kini kedua orang tuanya telah bercerai, Dengan kisah yang tidak kalah mirisnya, Yang dulu menghina pakaianku, yang hanya pakaian bekas, kini keluarganya bangkrut dan bahkan kabarnya tidak terdengar lagi setelah pindah. Mereka yang menertawakanku, banyak yang berakhir menjadi pengangguran tanpa kejelasan,.  Dari sini, aku mengubur dan membunuh semua kebencianku, dan Hasrat untuk membalas. Kenapa..?, untuk apa mengotori tangan, Jika Tuhan selalu bisa ADIL dalam membagi.

 

Jadi pilihanmu..? Membunuuh..?, Atau Dibunuh..?

 

Tunggu..!!!,

 

Bagaimana Dengan Memafkan..??,

 

Yups.., Jangan lupakan bahwa Tuhan selalu Adil dalam Membagi. Apapun, Apapun itu..!!

 

lina.whNadarNadznona212
nona212 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.2K
45
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.5KThread26.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.