shifu356Avatar border
TS
shifu356
Said Didu: Mulai Muncul Pernyataan-pernyataan untuk Menutupi Masalah Jiwasraya

AKURAT.CO Mantan [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Sekretaris][color=#f9a01b][b]Sekretaris[/b][/color][/url] [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Kementerian+BUMN][color=#f9a01b][b]Kementerian BUMN[/b][/color][/url], [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Muhammad+Said+Didu][color=#f9a01b][b]Muhammad Said Didu[/b][/color][/url] mengatakan bahwa sudah mulai bermunculan pernyataan-pernyataan untuk menutupi kasus gagal bayar PT Asuransi [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] (Persero).
Terutama saat kejadian tahun [url=tel:20172018][color=#2b2e34]2017-2018[/color][/url], yang menurutnya adalah tahun dimana terjadinya perampokan besar-besaran dana nasabah.

Dalam akun Twitternya, @msaid_didu yang dipantau [url=http://akuraS E N S O R][color=#2b2e34]Akurat.co[/color][/url], Jumat (27/12/2019) dirinya menyatakan, "Mulai muncul pernyataan-pernyataan untuk menutupi kejadian di [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] thn [url=tel:20172018][color=#2b2e34]2017 - 2018[/color][/url] yang menurut perkiraan saya pada tahun itulah terjadi perampokan lewat investasi pembelian saham gorengan dan properti tidak laku."

Baca Juga:
[url=https://akuraS E N S O Rekonomi/id-927364-read-yunarto-kasus-jiwasraya-cuma-bagian-dari-rapuhnya-pasar-modal-kita][color=#ef4623][b]Yunarto: Kasus Jiwasraya Cuma Bagian Dari Rapuhnya Pasar Modal Kita[/b][/color][/url]
[url=https://akuraS E N S O Rekonomi/id-927309-read-ferdinand-tuding-kementerian-bumn-merekayasa-kronologis-kasus-jiwasraya-gagal-bayar-era-jokowi][color=#ef4623][b]Ferdinand Tuding Kementerian BUMN Merekayasa Kronologis Kasus Jiwasraya: Gagal Bayar Era Jokowi![/b][/color][/url]
[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-927044-read-mahfud-md-ujaran-kebencian-turun-80-persen-pasca-pilpres][color=#ef4623][b]Mahfud MD: Ujaran Kebencian Turun 80 Persen Pasca Pilpres[/b][/color][/url]

Sebelumnya Said Didu pernah mengunggah sebuah video ke akun YouTube dengan judul 'Ungkap Modus [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Perampokan][color=#f9a01b][b]Perampokan[/b][/color][/url] di [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url]', dan sudah ditonton mencapai 5.926 kali. Dia mengatakan ada keanehan pasalnya, suatu perusahaan yang sangat sehat, tiba-tiba sakit alias labanya anjlok atau malah minus.



Dia menyebutkan ada tiga kemungkinan yang terjadi, kenapa [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] seperti sakit tiba-tiba, yaitu pimpinan jadi gila, ada tsunami ekonomi, dan perampokan.
Dari tiga hal tersebut, Said menduga kemungkinan besar terjadi perampokan di [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url]. Sebab, jika dikatakan pimpinan gila ternyata tidak. Pasalnya, salah satu direksi malah menjadi pejabat di Kantor Staf Presiden (KSP) setelah selesai menjabat di [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] pada 2018.

"Berarti waras dong, baik-baik saja. Kedua, tidak ada tsunami ekonomi. Bagaimana resiko bisnis tidak mungkin terjadi sebegitu dahsyat sampai puluhan triliun dalam waktu bulanan, itu tidak mungkin kalau tidak terjadi perampokan," kata Said seperti dilansir dari YouTube channelnya.

Hal yang memperkuat hipotesanya, perusahaan sangat sehat langsung rugi, produk yang dikeluarkan punya risiko sangat tinggi dan investasi sangat aneh, di mana premi diinvestasikan di saham-saham gorengan dan agen-agen yang melakukan pembelian saham pun bukan sekuritas terpercaya.

Selain itu, investasinya sebagian besar ke properti, padahal sektor properti pada tahun 2018 sedang tidak bagus.   
Ia menceritakan bahwa pada 2005, Said menerima laporan dari direksi bahwa [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] memang sedang sakit karena punya utang sekitar Rp6 triliun. Itu terjadi dampak dari krisis moneter pada tahun 1998.
"Kemudian dibenahi sampai sembuh pada 2009. Tahun 2009, mendapat laba dan menjadi salah satu asuransi terbaik. Bahkan, bukan di Indonesia, itu pada [url=tel:20152016][color=#2b2e34]2015-2016[/color][/url]," ujarnya.
Tahun 2016, kata dia, [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] berhasil membukukan keuntungan hampir Rp2 triliun. Tahun 2017, keuntungan [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] naik Rp2,3 tiliun, namun dikoreksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi hanya Rp400 miliar.
"Tahu-tahu tahun 2018, itu langsung terjadi kerugian puluhan triliun. Jadi agak aneh karena tidak ada kejadian apapun yang terjadi 2018, kecuali persiapan pilpres 2019," ujarnya.

Nah, Said Didu juga melihat pimpinan [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] saat itu terlena dengan kepercayaan publik karena berhasil meningkatkan kepercayaan sangat tinggi dari perusahaan yang bangkrut punya utang Rp6 triliun menjadi perusahaan sehat.
"Dia lupa bahwa kalau lagi sehat, hati-hati bisa stroke mendadak. Ini stroke mendadak," ucapnya.
Dilansir dari CNNIndonesia, sebelumnya [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Kementerian+BUMN][color=#f9a01b][b]Kementerian BUMN[/b][/color][/url] telah membongkar kronologi gagal bayar dan dugaan mega korupsi di PT Asuransi [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] (Persero) sejak 2006. Hal itu dipaparkan dalam informasi kronologi yang disebarkan kepada media.

"Permasalahan likuiditas PT Asuransi [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] (Persero) sejatinya sudah terjadi sejak 2006 silam. Banyak pihak mulai 'buang badan' menyelamatkan diri," ujar [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Kementerian+BUMN][color=#f9a01b][b]Kementerian BUMN[/b][/color][/url] dalam informasi tersebut, dikutip Kamis (26/12/2019).
Ihwal persoalan dimulai pada Desember 2006, saat ekuitas [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] tercatat negatif Rp3,29 triliun. Setelah itu, pada April 2008, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluarkan laporan audit terhadap [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] untuk laporan keuangan 2006 dan 2007 dengan pendapat disclaimer.
"Akuntansi [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Jiwasraya][color=#f9a01b][b]Jiwasraya[/b][/color][/url] tidak dapat diandalkan untuk mendukung kewajiban manfaat polis (cadangan) dan penyajian informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya," tulis [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Kementerian+BUMN][color=#f9a01b][b]Kementerian BUMN[/b][/color][/url]. []



alizazet
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.