i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Kardinal Suharyo Sentil Anies Soal Kunjungan ke Katedral


Kardinal Suharyo Sentil Anies Soal Kunjungan ke Katedral

Jakarta, CNN Indonesia -- Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo menyentil kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Katedral, Jakarta Pusat pada malam Misa Natal, Selasa malam (24/12). Menurutnya, Anies 'nyelonong' ke tengah-tengah jamaah saat ibadah sedang berlangsung.

Ia mengatakan apa yang disampaikannya merupakan pandangan saat kejadian di dalam Gereja Katolik saja.

"Pak Gubernur datang saat ibadah berjalan. Tuhan menyelenggarakan, saya tidak mengatakan kebetulan. Tuhan menyelenggarakan beliau harusnya datang 21.30 WIB ketika ibadah kedua akan mulai. Tapi beliau datang jam 20.15 WIB," kata Ignatius di Katedral, Jakarta Pusat, Rabu (25/12).

"Menurut pendapat banyak orang, ibadah jangan dipotong di tengah jalan, tapi ini Tuhan menyelenggarakan (Harusnya) jam 20.15 di dalam pedoman ibadah, pastor harus ngomong (khotbah)," ucap Ignatius kemudian.

Kedatangan Anies, menurut Ignatius membuat umat Nasrani 'mengalah'. Sebab, jika harus menunggu hingga jadwal yang ditentukan maka Anies bakal menunggu lama.

"Itu kalau menunggu sampai jam 10 terlalu lama. Maka kalau berkenan silahkan masuk di tengah ibadah ketika pastur harusnya berkhotbah. Yang disampaikan Pak Gubernur kan ya khotbah dalam tanda petik ya," ucap Ignatius.

Namun begitu, Ignatius meyakinkan bila itu bukan sesuatu masalah. Jemaat Katedral, menurut dia juga tidak merasa terganggu hanya karena Anies yang terlalu cepat datang.

"Maka beliau masuk memperkenalkan teman-temannya. Kami semua tenang-tenang saja tidak merasa ibadah Natal Katolik di Katedral terganggu. Sama sekali tidak," kata Ignatius.

Hanya saja, Ignatius merasa sesuatu yang beda saat tokoh muslim lain datang ke Misa Natal hari ini. Tokoh Islam tersebut berasal dari Gusdurian, Caknurian, dan Cahaya Guru.

Ignatius mengatakan mereka masuk ke dalam Katedral setelah ibadah usai. Menurutnya itu entah kebetulan atau memang tidak mau mengganggu jalannya misa berlangsung.

"Tadi Pak Yudi Latief dan teman-teman datang menunggu dari Jam 9. Beliau memilih menunggu tidak masuk pada awal dan memilih menunggu. Dan pas juga.

sumber

☆☆☆☆☆

3x sudah menjalani masa dimana Natal datang dalam jabatannya, tapi ternyata tak juga bisa mengetuk etikanya sebagai pejabat.

Jika ummat muslim mau mengibaratkan kedatangan Anies, maka ini seperti saat Imam tengah menyampaikan khutbah Iedul Fitri, lalu harus berhenti karena Anies datang ingin menyampaikan "khutbah" juga. Dan akhirnya Imam mengalah menyampaikan khutbah sampai anies selesai berbicara. Pantaskah? Pasti tidak. Dan cuma orang tolol yang menganggap bahwa disana pantas disini tidak pantas. Semuanya jelas tidak pantas.

Sikap Anies menunjukan bahwa dirinya ingin dipandang penting, tak peduli saat itu ada peribadatan yang seharusnya tidak dijeda oleh kedatangannya.

Jika dia mempunyai etika, maka seharusnya dia mau menunggu hingga peribadatan usai. Dan itu salahnya. Kenapa dia datang ngaret padahal waktu telah diberikan untuk dia bicara.

Anies jelas kalah etika dibandingkan dengan kelompok Gus Durian, Cak Nurian, dan Cahaya Guru yang rela menunggu hingga peribadatan usai. Mereka nampaknya tahu arti menghargai dan menghormati, lebih tinggi nilainya dibanding nilai sebuah jabatan tinggi sekalipun.

Manakala seseorang selalu ingin memperlihatkan sisi superiornya dihadapan orang lain, jelas itu adalah sebuah kebodohan. Dan kebodohan ini bisa bersumber dari hati, bisa juga karena kebiasaan. Dan ketika tak ada seorangpun yang mau mengingatkan, maka dia akan terus menikmati kebodohannya.

Bolehlah jika dikatakan bahwa Anies mungkin tak paham soal peribadatan ummat Kristiani. Tapi hal ini juga mustahil, sebab selama Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anirs telah mengalami Natal untuk ketiga kalinya. Lantas dimana pembenaran bagi Anies melakukan hal itu?

Jika seorang pemimpin merasa tak bersalah telah mengganggu jalannya ibadah sebuah ummat, bagaimana mungkin dia bisa sadar atas segala kesalahan-kesalahan lain yang mungkin dianggap kecil? Padahal sebuah ibadah adalah ritual yang menjembatani antara manusia dengan Tuhannya. Dan Anies memotongnya, berdiri ditengahnya, seolah dia adalah perantara antara manusia dengan Tuhan.

Sadar tidak Nies? Memalukan sekali.
alizazet
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 53 lainnya memberi reputasi
52
8.9K
155
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.