Taukah kamu apa yang paling aku benci sebelum saat ini? Adalah kegiatan menulis, apalagi sampai menyusun diksi. Sebenarnya cerita ingin aku tulis di thread motivasi. Namun lebih baik di true story saja. Jujur aku agak ragu menulis semua ini. 

Urya yang sekarang kamu kamu panggil, Suhu, Guru, Teman, Sahabat Abang, Kakak, Adek, Om  atau apapun itu dulu benci menulis. Beda dengan sekarang kamu panggil dengan berbagai sebutan itu. Karena kamu belajar menulis denganku. Lucu bukan? Orang yang dulu membenci menulis sekarang justru mengajari orang menulis. 

Hanya ada satu jawaban kenapa Urya membenci dan sekarang hobi menulis. Apa itu? Adalah karena wanita, mungkin ini akan membuatmu tercengang atau akan berpikir yang bukan-bukan. Terserah, inilah kisahku yang sebenarnya dan hanya baru pertama aku tulis di Kaskus. Tidak ada diplatform lain. 

Saat di bangku SMA, Urya remaja pernah punya seorang teman sepesial. Sebut saja namanya Ani Kusuma Ningrum, gadis cantik asal Ngawi Jawa Timur Indonesia.  Ani punya hobi menulis cerpen dan puisi. Setiap tulisanya selalu Urya remaja untuk menilai atau sekedar memberikan krisan. 

Bukan hanya sampai di situ, setiap jam pelajaran kosong, selalu dihabiskan bersama dengan membaca banyak buku di perpustakaan sekolah. Kata orang jawa; Witing tresno jalaran songko nglibet. Mungkin benar pribahasa itu. Hingga akhirnya benih-benih rasa itu tumbuh. 

Seperti anak remaja umumnya, semua berasa istimewa. Urya remaja yang biasanya gemar membaca buku Fisika, Saint dan Sejarah. Berganti mulai suka membaca sastra, novel, roman dan semua jenis tulisan semacamnya. 

Jadi malu sendiri jika  ingat masa itu. Ada sedikit 'nakal' sih, em tidak usah ditulislah. Namun semesta bercanda suka tidak lucu sama sekali, hubungan Urya dan Ani kandas alias putus. Benang kali putus? Enggak ya. 

Gak lucunya lagi, Urya remaja dan Ani ini masih mesra walaupun hanya berteman. Yah bisa dibilang teman tapi mesra. Ia pacaran sama cowok lain dan Urya jatuh hati sama adik kelas. Parahnya, cowoknya Ani selingkuh sama ceweknya Urya. Perang dunia kesembilan'pun jadi. 

Semua kenangan pahit hari itu yang membuat Urya remaja membenci menulis. Semua wanita memang tidak dapat dipercaya? Entahlah.. Konspirasi semesta  berlanjut merenggut cinta Urya hingga dewasa bahkan setelah menikah. Singkat cerita, suatu hari tanpa sengaja masuk ke group kepenulisan di media sosial yang akhirnya mengubah Urya yang sekarang. 

Semua emosi dan kenangan jahat dalam minda Urya kini menjadi rangkaian aksara dari  yang manja, nyesek, gombal, nyebelin, gemesin, brengsek, motivasi, indah dan juga sering bikin sakit hati. Maklum namanya juga penulis tomat; Kadang tobat kadang kumat. 

Akankah Urya hatinya bisa percaya lagi dengan wanita? Atau justru akan semakin membencinya. Biarlah jawabanya akan menjadi karya-karya indah di Kaskus. Siapa Urya? Adalah aku sendiri. Di mana aku juga tidak tau siapa aku. Karena aku tidak ada, yang ada hanya cerita yang sudah ditetapkan bahkan saat dunia ini belum ada. 

Kiranya storyku gak jelas ini bisa menjadikan kisah indah; bahwa kenangan jahat terkadang juga menyenangkan. Asalkan bisa menempatkan pada tempatnya. Ini kisahku, apa kisahmu? Silahkan tuliskan saja menjadi karya.