• Beranda
  • ...
  • Lifestyle
  • 9 Tanda Kamu Terjebak Toxic Friendship alias Persahabatan Beracun. Menjauhlah Segera!

elviciAvatar border
TS
elvici
9 Tanda Kamu Terjebak Toxic Friendship alias Persahabatan Beracun. Menjauhlah Segera!
Sering dunia terasa seperti tempat yang negatif dan putus asa, itulah sebabnya memiliki teman yang tepat sangat penting. Teman baik akan membantumu melihat kemungkinan dan peluang dalam hidup.



Keputusan untuk berpisah atau putus bukan hanya untuk kekasih. Jika kamu memiliki teman yang toxic alias beracun, berpisah bisa menjadi hal yang baik bagimu.

Berikut adalah beberapa 'lampu kuning' yang harus diperhatikan menurut Cherie Burbach, dan Andrea Syrtash, pakar hubungan.

1. Kamu ragu memberitahunya kabar baikmu



Kamu memilih menyembunyikan darinya tentang pacar barumu, bahwa kamu mendapat promosi, rumah baru, atau kabar baik lainnya? Kamu mungkin lebih memilih menutupi kebahagiaanmu karena teman-temanmu yang beracun itu cemburu, iri, kompetitif, atau bereaksi negatif ketika kamu mengalami kesuksesan dan prestasi. Perhatikan detak kecil dalam emosimu, detak yang membuatmu berhenti sejenak sebelum berbagi kabar baik dengan seorang teman. Jika kamu khawatir berbagi karena takut dia akan menjatuhkanmu atau berkomentar tak enak, lalu mengapa kamu ingin dia sebagai temanmu? Seorang teman yang baik harus menjadi seseorang yang dapat berbagi dalam kegembiraanmu.

2. Dia seorang 'Debbie Downer'



Siapa Debbie Downer? Ialah istilah yang didapatkan dari nama tokoh yang diperankan komedian dalam acara televisi Amerika, Saturday Night Live tahun 2004, berkarakter melulu berpikiran negatif, pesimistis, dan kehadirannya selalu memperburuk suasana dan mood seseorang dengan komentar negatifnya. Apa pun kabar baikmu, karakter ini akan mengeluarkan komentar negatif, seperti tak rela kamu bahagia. Mungkin sulit untuk bersikap optimis dan positif di sekitar seseorang yang terus mengeluh.

Jika temanmu dulu selalu cerah dan tiba-tiba menjadi marah atau kesal tentang segala hal, coba periksa kesejahteraan hidupnya. Namun, jika dia selalu seperti itu, kamu mungkin perlu menemukan seseorang yang lebih bahagia.

3. Kamu tidak memiliki kesempatan berbicara



Ketika kamu mulai bercerita tentang kafe baru yang luar biasa, dia lalu bercerita tentang restoran baru yang dia datangi tadi malam, bagaimana suasananya asyik, makanannya enak, dan terus dan terus. Dia hanya ingin berbicara tentang dirinya sendiri dan membajak semua percakapan. Akan tetapi, ketika giliranmu untuk berbicara, dia hampir tidak mendengarkan apa yang kamu katakan. Ini adalah seseorang yang tidak mengerti bahwa persahabatan itu timbal balik. Seorang teman sejati harus mendengarkanmu dan memperhatikan apa yang kamu katakan. Teman-teman beracun cenderung sangat fokus pada diri sendiri. Jika kamu menemukan bahwa temanmu tidak terlalu tertarik dengan kehidupanmu, pertimbangkanlah. Persahabatan harus berjalan dua arah.

4. Kamu merasa seperti berada dalam kerangkeng



Mengapa kamu memakai itu? Mengapa kamu menerima undangan makan malam bersama keluarganya? Mengapa kamu membelikannya hadiah? Jika teman toxic-mu terus-menerus menilai keputusan dan pendapatmu, mereka tidak menghargai dirimu. Temanmu tidak ingin kamu menjadi lebih seperti dia. Orang-orang ingin ditantang—tidak diubah. Tidak apa-apa bagi teman untuk menantang kita dengan cara yang mendukung. Namun, ketika mereka menilaimu, mereka memaksakan pemikiran mereka sendiri alih-alih mengakui kebutuhan dan nilai-nilai dirimu.

5. Persahabatanmu hanya satu sisi



Kita masing-masing berkontribusi sesuatu yang unik dalam hubungan persahabatan. Apakah itu lebih proaktif membuat rencana atau menjadi pendengar yang baik, bukan terus-menerus hanya kamu yang mengerahkan semua upaya dalam persahabatan. Coba untuk menguji dengan tidak menelepon atau menghubungi terlebih dahulu temanmu. Jika ia sepertinya melupakanmu, kamu akan tahu bahwa persahabatanmu hanya sepihak. Teman yang hanya bisa menyediakan waktu untuk menghubungi saat mereka menginginkan sesuatu, bukan teman yang baik. Sebaliknya, cari teman yang memperlakukan satu sama lain dengan baik.

6. Dia menempel seperti tentakel gurita



Temanmu menginginkanmu menemani acaranya setiap Kamis malam. Dia meminta bantuan pada setiap kerjanya yang akan menjadi prestasinya. Bahkan dia mengendalikan atau posesif padamu, marah mengapa kamu tidak segera menelepon balik ketika teleponnya tak terjawab. Ada juga yang mencapai titik ketika dia sangat tergantung sehingga menghabiskan seluruh waktumu. Jika temanmu terlalu melekat, beri tahu ia. Bicarakan dengannya tentang apa yang dapat kamu terima dan apa yang tidak.

7. Dia mendorongmu membuat keputusan buruk



Apakah temanmu selalu berusaha membuatmu melakukan sesuatu yang buruk? Mungkin dia mendorongmu untuk merokok ketika kamu mencoba untuk berhenti, menyibukkanmu ketika dia tahu kamu tak ingin pulang malam, atau berkonspirasi membuat pelanggaran. Teman sejati tidak mendorongmu untuk bertindak tidak baik atau mungkin ilegal. Tidak sopan menempatkanmu dalam situasi di mana kamu merasa tidak nyaman. Pikirkan mengapa dia menyeretmu ke dalam situasi ini. Apakah dia ingin mencari teman agar menguatkannya dalam perbuatan salahnya? Terkadang teman-teman yang beracun suka membawamu ke dalam perilaku yang tidak sehat sehingga mereka merasa kurang bersalah atau tidak malu atas tindakan mereka.

8. Dia tidak bisa diandalkan



Kamu membuat rencana berbulan-bulan yang lalu untuk nonton dengannya. Tiba-tiba, dia mengatakan dia harus bekerja lembur atau memberikan alasan tidak jelas untuk melanggarnya. Atau mungkin dia bahkan lupa tentang rencanamu sepenuhnya. Rencana gagal atau kadang-kadang dilupakan; itu terjadi pada semua orang. Namun, siapa yang menginginkan teman yang selalu tidak menghargai waktumu? Seorang teman yang secara konsisten membatalkan-- atau lebih buruk--benar-benar lupa tentang rencanamu, mengesankan pesan yang jelas bahwa kamu tidak mendapat perhatian sepadan dengan usahamu. Teman baik bisa diandalkan dan konsisten. Titik! Namun, sebelum kamu bertindak, pastikan temanmu tidak memiliki masalah kesehatan mental atau penyalahgunaan zat yang dapat memengaruhi perilakunya. Bagaimanapun, menjadi teman yang baik bekerja dua arah.

9. Dirimu tidak menantikan kehadirannya



Kamu menghindari panggilannya, cemas dengan ajakannya, merasa lebih baik ketika dia tidak ada. Di sanalah masalahnya—Kamu harus menantikan saat-saat untuk menghabiskan waktu bersama seorang teman, bukan malah berusaha menghindarinya. Ini karena pikiran dan tubuhmu yang memberi tahumu bahwa orang ini tidak cocok untuk hidupmu. Ingatlah bahwa kamu dapat memilih temanmu secara sukarela. Jika kamu menetap dalam hubungan karena rasa bersalah dan tidak enakan, itu bukan hal yang baik untuk salah satu pihak. Kita semua layak menjalin hubungan dengan orang-orang di mana kita senang menghabiskan waktu bersamanya.

Bagaimana dengan teman-teman di seputaran lingkaran hidupmu? Hey, ayolah, kamu tahu mana teman yang mendukungmu dan mana teman yang melecehkanmu.


Ref: ini| Ilustrasi: shutterstock
Diubah oleh elvici 21-12-2019 03:08
jonwongndeso
tata604
lina.wh
lina.wh dan 46 lainnya memberi reputasi
47
11.6K
283
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lifestyle
Lifestyle
icon
10.4KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.