• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kapasitas kerja otak cuma 10%? Se-bodoh itu kah manusia? ini mitosnya.

rendyprasetyyoAvatar border
TS
rendyprasetyyo
Kapasitas kerja otak cuma 10%? Se-bodoh itu kah manusia? ini mitosnya.




Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES :



Mitos yang selama ini beredar bilang kalau manusia hanya menggunakan 10% dari kapasitas otak mereka yang sebenarnya. 90% sisanya? para ahli percaya kalau 90% dari bagian otak kita cuma hadir dimode standby dan biasanya dipakai untuk "gudang" alias tempat penyimpan aja. Beberapa ahli menjanjikan metodametoda seminar untuk memperbesar potensi penggunaan otak ini, tapi kebanyakan yang mereka lakukan hanya sekedar basa-basi yang membuat audience mengeluarkan biaya yang besar untuk bisa ikut serta dalam acara tersebut.

2 dari 3 orang masyarakat umum dan hampir setengah populasi ilmuwan percaya dengan mitos yang beredar ini. Pada tahun 1890, William James yang merupakan bapak Psikologi dari Amerika, berpendapat kalau manusia belum bisa mencapai potensi mental mereka yang sebenernya. Statement ini sih katanya lebih kearah memberi tantangan dibanding dengan arah statement kurangnya penggunaan potensi otak. Akhirnya, misunderstanding dari penggunaan otak ini tetap tidak menunjukkan jalan keluar.



Fakta ini diperparah oleh keterbatasan pengetahuan para ilmuwan tentang kegunaan dari frontal lobes dan pariental lobes yang punya porsi besar di otak. Selama ini frontal lobes dan pariental lobes tidak mengalami kerusakan apapun jika diberi ransangan cedera jadi para ahli berpendapat kalau bagian ini merupakan bagian yang "diam" (alias gak kerja atau makan gaji buta) di otak manusia. Tetapi kemudian diketahui kalau bagian ini lah yang membantu kita untuk menjadi manusia sebenarnya karena bagian ini memiliki fungsi dalam: Abstrack Reasoning (mencari pembenaran akan sesuatu), Planing (merencanakan sesuatu), Deciding (memutuskan sesuatu), dan Adapating (kemampuan beradaptasi akan suatu hal).

Satu hal yang mengganjal tentang keterbatasan penggunaan otak kita ini bisa dilihat dari berapa jumlah energi yang diperlukan otak kita perhari. pembahasannya ada dibawah.

Otak dan energi yang dibutuhkannya.



Sebelum masuk ke pembahasan otak manusia, gue pengen ngebandingin dulu data penggunaan energi oleh otak dibandingkan dengan total kebutuhan energi yang dihasilkan tubuh perhari dari beberapa spesies hewan. ini datanya:

Rodentia (tikus dan marmut) dan Anjing memiliki otak yang menggunakan 5% energi dari total kebutuhan energi tubuh mereka.
Monyet memiliki otak yang menggunakan 10% energi dari total kebutuhan energi tubuh mereka.


Otak manusia? hmm gini. Otak manusia dewasa (yang beratnya cuma 2% dari total berat tubuh keseluruhan) membutuhkan 20% energi dari total energi yang dibutuhkan tubuh perhari. Remaja (dengan berat otak 2% dari massa tubuh) membutuhkan 40% energi dari total energi tubuh mereka sedangkan anak-anak membutuhkan 60% energi dari total energi tubuh mereka. Data ini menunjukkan kalau dengan persentase berat yang cuma 2% otak manusia membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan otak beberapa hewan lain. Nih gue tambahin lagi datanya:

Otak manusia (berat rata-rata 1.5 kg)
Otak gajah (berat rata-rata 5 kg)
Otak paus (berat rata-rata 9 kg)

Kecil? iya. diliat dari berat dan hubungannya dengan kecerdasan, para ilmuwan setuju kalau otak manusia (walaupun ukurannya kecil) memiliki kerapatan atau densitas neuron yang paling besar. Tapi dilema terjadi disini. Pada primata (manusia, monyet, kera, simpanse, gorilla) ada hubungan berbanding terbalik antara ukuran tubuh dengan jumlah neuron yang bisa dihandle oleh primata. Artinya dengan ukuran tubuh yang besar maka jumlah neuron yang bisa dihandle menjadi semakin sedikit. Alasannya gue jelasin dibawah deh.

Gimana cara otak kita berkerja?



Ukuran tubuh yang besar membuat primata memiliki penurunan jumlah neuron yang bisa dihandle. Gini, seekor kera dengan bobot 25 kg membutuhkan asupan makan selama 8 jam untuk memenuhi kerja otaknya sepanjang hari. YA BETUL, mereka harus full makan dalam jangka waktu 8 jam (karena dipengaruhi juga oleh waktu penyerapan makanan) untuk menjaga potensi otaknya dengan jumlah neuron sekitar 53 juta. Coba bayangin waktu makan yang diperlukan manusia yang punya neuron 80 juta lebih.

Untungnya manusia dari zaman 1.5 juta tahun yang lalu sudah menemukan metode memakan makanan yang sudah dimasak yang terbukti membantu penyerapan diusus (dibandingkan dengan memakan makanan mentah) dalam hal penyerapan energi sehingga kita bisa menjaga kualitas kerja otak kita dengan jumlah neuron 86 juta (40% lebih banyak dari jumlah neuron kera).

Kerja otak ngapain aja emang?



Energi yang udah ada mau dipake buat apa? Nih gue kasih tau kerja otak kita sebenernya. Sepanjang hari otak kita sibuk menjaga stabilitas aliran ion sodium dan potassium di sel syaraf supaya bisa menjaga aliran elektris ransangan disana. Dari jumlah 86 juta sel neuron diotak, tau berapa jumlah energi (atau biasa disebut ATP) yang dibutuhkan otak kita perhari? siap siap karena angkanya besar banget: 3.4 x 10 pangkat 21 ATP. iya, jumlah nol yang ada bisa sampai 21 buah dan ini hitungannya udah diluar nalar. ATP ini lah yang menjadi sumber energi untuk keberlangsungan perpindahan ion diotak tadi.

Jumlah energi yang terlalu besar untuk me-maintain aliran sinapsis disetiap neuron ini lah yang membuat sedikit energi tersisa untuk otak kita menghantarkan sinyal terhadap aktifitas fisik lainnya. Ya walaupun aktifitas yang kita lakukan cuma butuh sedikit bagian di otak, tetep aja bisa mengganggu proses otak secara keseluruhan kalau kita kekurangan energi.

Cara mengefisiensikan energi yang dibutuhkan otak?



Sebenernya cara ini udah gue singgung dipoin sebelumnya. Cara agar otak kita bisa berfungsi dengan baik (dengan keterbatasan energi yang tersisa) adalah memberi kerja otak dengan porsi kecil dalam satu waktu. Hal ini yang bikin manusia terlihat gak berbakat dalam hal "multitasking" karena semakin banyak aktifitas yang dilakukan, bagian otak yang terlibat akan semakin besar, dan akhirnya energi yang terpakai jumlahnya juga akan semakin besar padahal otak kita sudah menghabiskan porsi energi lain untuk memaintain aktifitas diluar kendali reflek (memompa jantung, paru-paru, aliran darah dipembuluh, kerja usus, dll)

Melakukan satu aktifitas dalam satu waktu menunjukkan efisiensi yang lebih baik dari segala sisi dibandingkan dengan melakukan multitasking. berdasarkan perhitungan jumlah optimal bagian otak yang bisa diaktifkan dengan energi yang tersisa, ilmuwan berkesimpulan kalau penggunaan otak sebesar 1 - 16% bisa memaksimalkan potensi otak kita sehari-hari.

Inilah keterbatasan energi yang membuat potensi otak kita juga semakin sedikit bisa terpakai. Perlu gue garis bawahi lagi kalau kerja otak itu sebagian besar berada di ALAM BAWAH SADAR (memompa jantung, paru-paru, aliran darah dipembuluh, kerja usus, stimulasi otot tubuh, fungsi indera, dll) jadi ya kerjanya itu sebenernya udah banyak banget emang.

Kesimpulan yang bisa gue kasih sekarang adalah: Jangan melakukan multitasking karena OTAK KITA UDAH CAPEK, dan dari segimanapun data menunjukkan kalau multitasking gak pernah sekalipun memberi manfaat. Otak kita itu sebenernya udah smart dan powerful, jadi ya semakin smart semakin banyak energi yang dibutuhkan sehari-hari. Jadi jangan percaya mitos-mitos yang bilang kalau manusia itu pemalas, atau kalian gak pernah bisa pinter sama sekali, karena memikirkan hal-hal kayak gini bikin otak menghabiskan energi untuk kepentingan yang gak perlu. Padahal kan otak kita, yang punya 86 juta neuron, bakal lebih berfungsi kalau diberi asupan informasi-informasi berguna.

Pembahasan gue segini dulu. sekarang gue pamit.
Sumber: potensi otak gue sebesar 16%, youtube, dan google


Next silahkan mampir kesini bre.
Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles




Sinopsis:
Ditahun 2025 terjadi kekacauan besar yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi virus yang semakin memburuk, serangan teror, unjuk rasa, banyak orang harus kehilangan keluarga dan mata pencarian, sampai akhirnya pemerintah menetapkan status darurat nasional untuk menghentikan semua aktifitas yang dapat membahayakan warga. Ditengah kekacauan ini, Rendy dan Bianca bertemu dengan Mr.Klaus yang akan merubah hidup mereka dan membawa mereka pada petualangan baru di Desa Praijing, Sumba. Siapakah yang akan memperbaiki keadaan tersebut? Apakah kekacauan tersebut bisa diselesaikan? Siapakah sebenernya Mr.Klaus?

On going
Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles


Note:Ceritanya mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa jadi mohon pengertiannya gaiz
emoticon-Betty emoticon-Betty emoticon-Betty







[/center]
Diubah oleh rendyprasetyyo 17-06-2020 19:57
anasabila
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 39 lainnya memberi reputasi
40
10.7K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.