• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kampus dan Rumah Sakit, Tempat yang Seharusnya Bebas dari Biaya Parkir

az.freak
TS
az.freak
Kampus dan Rumah Sakit, Tempat yang Seharusnya Bebas dari Biaya Parkir

Ketika kita berkunjung ke suatu tempat dengan menggunakan kendaraan pribadi tentunya kita harus mencari tempat untuk meletakkan kendaraan kita dengan aman dan nyaman baik itu sepeda, sepeda motor atau pun mobil. Kita sebagai pengunjung seharusnya tidak perlu direpotkan soal tempat parkir, karena biasanya pemilik tempat baik itu tempat pelayanan publik mau pun tempat perbelanjaan selalu menyediakan lahan parkir bagi para customernya. 

Indonesia khususnya di kota Jakarta, lahan parkir sudah menjadi bisnis yang sangat menjanjikan baik itu yang resmi atau yang ilegal sekali pun, dan kita sebagai orang yang membawa kendaraan secarfa terpaksa harus merogoh kocek untuk biaya parkir tersebut. Bukan soal ada atau tidaknya uang di saku kita untuk membayar parkir namun seharusnya biaya parkir tidak ada di kedua tempat ini.

Kampus

Mahasiswa UINAM vs Parkir Kampus




Kampus adalah tempat bagi para mahasiswa mencari ilmu, menambah kreatifitas, bersosialisasi secara bebas dan menemukan apa yang mereka inginkan. Seperti kita ketahui bahwa tujuan berdirinya kampus adalah guna menjunjung pendidikan tinggi secara sistematik dan efisien. Mereka dengan uang yang tidak sedikit tentunya sudah membayar biaya per semester untuk bisa menuntut ilmu di universitasnya. Baik itu dengan sistem UKT mau pun bukan seharusnya mahasiswa sudah harus bebas dari yang namanya uang parkir.


Memang sudah banyak universitas yang menerapkan biaya gratis untuk parkir di kampusnya namun apakah kualitas keamanannya sudah terjamin dengan baik? Nyatanya juga banyak kasus kehilangan di kampus yang menggratiskan biaya parkir. Hal ini membuat mahasiswa secara tidak langsung memaksa kita untuk lebih baik membayar parkir demi keamanan. Padahal ini seharusnya menjadi tanggung jawab pihak kampus yang sudah memberlakukan sistem UKT tersebut.


Berbeda dengan universitas swasta yang notabene-nya masih banyak memberlakukan tarif normal untuk biaya parkir sendiri. Walau pun ada fasilitas member namun dirasa itu pun seharusnya tidak. Mahasiswa harusnya bebas keluar masuk kampus tanpa adanya biaya parkir seperti itu. Itu adalah idealnya, namun realitanya parkir memang dijadikan bisnis yang luar biasa.


Rumah Sakit

Salah Satu Tarif Parkir di RS Medan


Ini yang lebih menyakitkan. Saya sempat berpikir dengan sangat keras dimana daya nalar mereka yang memberlakukan biaya parkir apalagi dengan tarif normal bagi mereka keluarga pasien yang sedang dirawat. Mereka yang keluarganya harus masuk rumah sakit atau dirawat berhari-hari terpaksa juga harus merogoh kocek yang jika dihitung tidak murah untuk bisa keluar masuk rumah sakit. Sungguh bentuk kapitalisme yang sangat halus. Bayangkan jika ada dari keluarga kita yang dirawat kemudian kita harus menjaga mereka siang dan malam, maka tidaklah sedikit uang yang harus dikeluarkan untuk parkir. Jika ada yang bilang sesederhana "yasudah tidak usah bawa kendaraan kalau begitu". Poinnya bukan di sana, kendaraan justru penting dibawa bagi mereka yang menjaga pasien guna mobilitas yang cepat karena tak semua fasilitas kesehatan bisa menjangkau secara langsung angkutan umum.


Saya pernah membawa salah satu keluarga ke rumah sakit di Jakarta dan harus menginap, saat itu harus berjaga secara bergantian, dan ketika saya tanya soal biaya parkir mereka bilang bahwa subsidi parkir hanya berlaku untuk satu kendaraan, sementara kendaraan lain dengan plat yang berbeda tentu berlaku tarif normal tanpa tarif maksimal. Ini sangat menyedihkan dimana kita harus rela merogoh kocek lebih dalam lagi untuk bisa menjaga kerabat. Dari praktek inilah banyaknya parkiran liar berjamuran di sekitar rumah sakit yang lagi-lagi menjadi bisnis yang sangat menjanjikan.


Saya sendiri sangat menyesali mengapa di Indonesia khususnya di Jakarta ini parkir dijadikan bisnis yang sangat menjamur. kasarnya "Kalau kalian gak mau bayar parkir, maka siap-siap kendaraan tidak aman". Loh bukan di sana poin of view-nya. Dari sini kita harusnya sadar bahwa setiap individu dari kita masih tidak bisa menghargai kepemilikan orang lain sehingga jika dilihat ada "tulang" bergeletak tanpa penjagaan maka "kucing" bisa saja merebutnya. Tulisan ini memang tak akan berdampak banyak bagi para pembacanya namun setidaknya bisa menyadarkan kita bahwa dua tempat penting itu harusnya bebas dari biaya parkir.

--------

anasabilasebelahblog4iinch
4iinch dan 45 lainnya memberi reputasi
42
25.5K
162
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.