Tangerang - Kondisi di sektor properti beberapa waktu terakhir dinilai mengalami kelesuan. Hal itu pun diakui oleh pihak Real Estate Indonesia (REI).

Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata, mengungkapkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan industri properti di dalam negeri mengalami kelesuan. Salah satunya ialah masyarakat yang menahan diri untuk membeli properti.

"Jadi kita selalu diingatkan industri properti kan sedang lesu. Semester pertama kan dibilangnya indsutri properti lesu. Memang iya," kata Soelaeman di Pameran Properti Indonesia Future City & REI Mega Expo 2017 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (14/9/2017).

Dirinya menjelaskan, kondisi itu terlihat dari mengendapnya uang masyarakat di pihak perbankan. Masyarakat saat ini masih belum terlalu yakin untuk melakukan investasi di sektor properti.

"Ketika kita deteksi, uang di bank banyak sekali. Jadi kepercayaan masyarakat untuk belanjakan uangnya itu rendah baik sebagai investasi maupun untuk beli kebutuhan rumah primernya. Jadi orang istilahnya katanya wait and see," terangnya.

Padahal, kata Soelaeman, investasi di sektor properti sangat menjanjikan. Pasalnya, semakin lama harga properti akan terus mengalami kenaikan. Oleh sebab itu, pria yang akrab disapa Eman itu mengajak masyarakat untuk mulai melakukan investasi di properti.

"REI ini ingin tunjukkan bahwa anda saatnya berinvestasi saat ini. Kalau investasi nanti, tahun depan harga sudah naik ya susah. Dan kalau anda butuh rumah, sekarang lah waktunya membeli," tukasnya. (dna/dna)

https://m.detik.com/finance/properti/d-3643074/rei-akui-industri-properti-tengah-lesu-ini-penyebabnya