betiatinaAvatar border
TS
betiatina
Kumpulan Cerpen Betiatina
Cerpen dengan berbagai tema





Ada Rindu di Sudut Kantin Sekolah


Cerpen Remaja



Bulir-bulir bening mulai menetes perlahan di kedua pipi tirus Haifa. Suara sendok yang beradu piring terdengar sangat gaduh, siswa-siswi berebut tempat duduk. Ada pula yang berteriak tidak sabar menunggu pelayan kantin menyediakan bakso dan es. Namun, Haifa tetap merasa sepi sendiri. Teh panas yang dipesannya belum juga tersentuh. Ada gumpalan sesal mengganjal disudut hati yang mendalam. Sorot matanya kosong. Tangan kanan tak henti mengaduk minuman panas yang kini telah berubah menjadi dingin.

Teeettt ... Teeettt ... Teeettt .... Suara bel tanda masuk kelas telah berbunyi. Haifa tertunduk lesu. Langkah gontai membawanya ke ruang kelas. Pelajaran demi pelajaran tak ada satu pun yang mampu mengisi kepalanya yang masih enggan berfikir. Haifa masih larut dalam kesedihan.

Semua teman dekat selalu memberi dukungan dan penguatan. Tapi entahlah, Haifa seperti kehilangan setengah hati. Semangatnya ikut melebur bersama sudut hati yang merapuh. Keceriaan dan kekuatan yang selama ini menjadi ciri khas gadis manis dengan lesung pipit di satu sisi pipinya itu ikut layu.
-----------------

Rintik gerimis sore ini menambah udara semakin dingin, sedingin perasaannya. Haifa terus terbayang rekaman satu bulan silam. Saat dirinya sedang berbunga bunga menerima cinta dari Rangga.
Satu minggu setelah jadian, mereka membuat janji untuk jalan - jalan berdua.

"Kita ke taman kota saja ya Fa." Rangga menawarkan pada Haifa.

"Bioskop?." Haifa meminta pilihan lain.

"Alun - Alun." Rangga ngeledek dengan senyum manis.

"Mall." Haifa menawar lagi.

"Pasar". Rangga memberi pilihan berbeda.

"Kafe." Haifa tambah semangat mendebat kekasih barunya.

"Timezone haahaaahaaa." Rangga terkekeh. Rundingan sengit khas remaja kasmaran yang akan menjalani ritual kencan pertama, heeee ritual apaan ya?, digelar dengan rasa haru dan penasaran sampai mereka memutuskan ketemuan di taman kota dekat sekolah.
------

Haifa berdandan sangat cantik, kaos lengan panjang warna biru senada dengan celana jeans yang dikenakan.
"Duh ... Gadisnya mama cantik banget, mau kemana neng?" Mama Haifa heran dengan anak gadisnya yang biasa dirumah, kini sudah dandan sangat cantik. Yang ditanya hanya tersipu, pipi memerah pertanda malu. Sang mama tersenyum, memahami akan perubahan pada gadisnya.

'Sudah remaja kini anakku, mulai berbunga hatinya punya teman spesial', batinnya.

Haifa memesan ojeg online agar mengantar menuju sekolah, hatinya berbunga-bunga tak sabar ingin merasakan kencan diluar untuk pertama kali. Karena biasanya mereka hanya bertemu di sekolah. Saat jam istirahat di perpustakaan atau saat jajan du kantin. Kadang-kadang sih ya, kalau ada rapat perwakilan kelas barulah mereka bertemu, pun malu-malu karena sudah tentu mereka berdua menjadi bahan ledekan teman-teman.
----------

Haifa menunggu di kantin sekolah yang sudah tutup. Hari memang sudah sore, hanya anak-anak team basket yang masih nampak bermain.
Satu jam berlalu, suasana sekolah semakin sepi. Beberapa pasang muda-mudi nampak lalu lalang. Haifa nampak gelisah. Satu jam, dua jam, tiga jam, sang pujaan tak kunjung datang. Haifa menyerah, ia pun segera pulang. Ojeg online masih setia mengantarnya kemana saja.

Tiba-tiba ponsel Haifa berbering, satu nomor asing menelepon. Haifa hampir pingsan mendengar kabar jika Rangga kecelakaan.

Cairan hangat terus saja mengalir deras dari matanya.

"Rangga tadi pamit mau jalan-jalan sama kamu, Haifa." Ibunya Rangga tersedu.

"Ternyata tadi itu adalah pertemuan terakhir." Wanita setengah baya yang telah membesarkan Rangga itu sangat terpukul.

Haifa tak mampu berkata apapun, bahkan rasa hati tak kuat melihat kekasihnya ditutup kain kafan, sudah tak bernyawa.
------------------

Setiap jam istirahat, Haifa selalu duduk di sudut kantin. Pandangannya tidak fokus, tersirat kesedihan yang mendalam. Ia lebih sering memesan segelas minuman, pun jarang diminum. Selera makannya selalu hilang, meski perut keroncongan minta jatah makan siang. Ada rasa yang entah apa namanya selalu menyembul manja disisi hatinya. Rasa yang ingin terus dibelai dan tak mau beranjak pergi.

Tempat ini, saksi bisu Haifa terus menahan rindu. Rindu yang mungkin hanya bisa diobati oleh orang lain.

Sekian

sumber gambar
Diubah oleh betiatina 28-06-2020 14:11
bukhorigan
armand112
kanyaanatasya
kanyaanatasya dan 30 lainnya memberi reputasi
31
4.5K
211
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.