exorio
TS
exorio
5 hal yang perlu lo ketahui tentang "introvert"
Halo gansis sekalian, gue mau bahas satu topik yang sepertinya banyak orang masih bingung dan sering salah kaprah, yaitu tentang "introvert".

Gue sendiri jelas seorang introvert, dan dulunya pasif dan pemalu, ini semua berubah seiring waktu boleh dikata ane sekarang cenderung proaktif dan pede. Tapi "proaktif" dan "pede" tidak semerta merta mengubah gue jadi ekstrovert.

Maksudnya gimana sih? Jadi biar ga bingung, langsung aja gue paparkan 5 poin salah kaprah tentang introvert.



1. Introvert TIDAK Sama Dengan Pemalu

Banyak orang menganggap "introvert" itu sebagai tipe orang yang pemalu dan tidak bisa bersosialisasi, inilah anggapan yang paling banyak beredar di masyarakat luas.

Orang yang mudah bergaul selalu disebut sebagai "extrovert", padahal bukan engga mungkin seorang "introvert" itu memiliki pergaulan luas, atau bahkan menjadi public figur yang sangat besar namanya.

Bukan engga mungkin juga misalnya dilakukan testing di ruangan berisi banyak orang, yang extrovert malah berdiam diri di pinggiran, sedangkan yang introvert malah berkenalan dengan semua orang disitu. Mungkin karena yang extrovert pemalu sedangkan yang introvert memang pede dan sosial.



Beberapa contoh introvert yang menjadi public figur internasional yaitu Keanu Reeves, Elon Musk dan Barack Obama.

Anggapan ini cukup fatal menurut gue, karena orang yang pemalu semerta-merta bisa mencap dirinya sebagai introvert dan kemudian tidak melakukan apa-apa untuk mengubahnya, intinya menjadikan kata "introvert" sebagai alasan.



2. Sifat Introvert Tidak Bisa Diubah

Beberapa tahun lalu gue minder berabis dan kayak ngalamin inferiority complex. Akibatnya gue sangat kesulitan bersosialisasi, bahkan di lingkungan kerja gue sekalipun.

Sampai satu hari gue berlatih pelan-pelan untuk bersosialisasi dan membaca buku pengembangan diri yang berkaitan dengan rasa percaya diri dan cara bersosialisasi (dari cara berbicara, bahasa tubuh sampai dinamika sosial).

Setelah gue mencapai tingkat rasa percaya diri yang gue rasa cukup buat diri gue, gue tetaplah seorang introvert. Nah tapi sekali lagi gue tekankan, introvert bukan pemalu.

Gue membawakan presentasi di atas panggung, kenalan sama orang baru atau dateng ke pesta ga masalah sama sekali sekarang ini. Dibandingkan dengan gue yang dahulu, gue selalu menghindari hal-hal tersebut, karena gue malu dan minder bila menghadapi orang-orang banyak. Gue tetap introvert tapi lebih pede.



3. Faktor Gen Sangat Mempengaruhi

Seseorang bisa menjadi introvert dari lahir, tapi juga bisa dipengaruhi lingkungannya. Sebenarnya hal ini tidak aneh dan bukan sesuatu yang baru.  Jelas ini masalah nature vs nurture, bawaan lahir atau pengaruh lingkungan dan segala aspek fisik maupun non fisik seseorang semuanya bergantung terhadap nature dan nurture, dan masalah introvert atau extrovert termasuk didalamnya.

Ini pun dibuktikan dari hasil penelitian psikologis Harvard Jerome Kagan dan Nancy Snidman, bahwa introvert dan extrovert adalah bawaan dari lahir, dimana sekelompok bayi diberi rangsangan dari luar dan hasinya reaksi masing-masing berbeda (yang menandakan kelompok bayi A sebagai introvert dan kelompok bayi B sebagai extrovert). Dan hal ini terbawa hingga mereka dewasa.

Tapi jelas bila sudah berkaitan dengan gen (nature), hal ini nyaris tidak bisa diubah, meskipun lingkungan (nurture) bisa mempengaruhi. Yang positif bisa lo ubah hanyalah personality/kepribadian. Rasa pede dan semacamnya.

Maksudnya gimana? Contohnya apabila lo dengar orang "dulu gue ekstrovert sampai suatu hari kejadian tersebut menjadikan gue introvert" atau "dulu gue introvert sampai gue belajar bersosialisasi sehingga kini gue menjadi extrovert". Yang mereka sampaikan adalah tingkat rasa percaya diri mereka, atau kepribadian mereka yang berubah. Bukan perubahan dari introvert menjadi extrovert atau sebaliknya.

Sekali lagi, baca point pertama.



4. Hal-hal yang sangat dibenci oleh para introvert

Setidaknya dari diri gue yah. Pertama, orang menginterupsi ketika gue sibuk di dalam pikiran gue, Ini bener-bener annoying banget. Mungkin seringnya karena kecampur sama waktu "mancaving" gue jadi kalo ada yang menggangu waktu introvert merangkap mancaving gue itu bener-bener sangat annoying banget, pake sekali.



Kedua, orang menanyakan pendapat gue misalnya di waktu meeting dan semacamnya. Yang biasanya dimulai dengan "ada yang mau disampaikan" dan pertanyaan itu spesifik langsung ditujukan kepada gue.

Ketika seorang introvert tidak punya hal untuk disampaikan, mereka ga akan ngomong apa-apa. Nah ketika introvert punya sesuatu untuk disampaikan yakinlah itu sesuatu yang cukup penting, karena memang para introvert cukup irit dalam  berbicara emoticon-Leh Uga

Ketiga, masih mirip sebelumnya, cuma ini di suasana santai, dan ini merusak mood banget. Calling out our silence. My god ini annoying banget. "Kok diem aja? Kok cuma senyum aja? Kok ga ngomong?". Biasanya kalo gue dibeginiin, gue lirik matanya terus gue senyumin aja, biar  pikiran tuh orang tambahkemana-mana emoticon-Leh Uga

Keempat, salah kaprah menyamakan introvert dengan pemalu, atau menggunakan istilah "introvert" tidak pada tempatnya. Penggunaan istilah introvert yang salah misalnya "gue itu introvert jadi gue ga suka clubbing" atau "gue itu introvert jadi ga berani kenalan sama itu cewek" atau "gue itu introvert jadi gue ga bisa bersosialisasi". Kalo masalah pemalu atau engga, orang extrovert juga bisa jadi pemalu.

Mungkin yang introvert bisa tambahin poin-poin lainnya?



5. Jadi apa bedanya introvert dan extrovert sebenarnya?

Apa aja indikasinya?



Kalau seseorang mudah bergaul apakah orang itu sudah pasti extrovert? Atau seseorang yang kesulitan bergaul sudah pasti introvert? Engga dan engga.

Yang membedakan introvert dengan extrovert adalah darimana sumber stimulus mereka. Extrovert lebih reaktif terhadap stimulus dari luar diri mereka, sedangkan introvert lebih terfokus terhadap stimulus dari dalam diri mereka (dalam kasus ini pikiran, imajinasi dan semacamnya).

Perlu diingat terlebih dahulu, ini bukan masalah mana yang lebih baik. Sama seperti membandingkan pria vs wanita, tidak ada yang lebih baik, yang ada itu berbeda. Dan masing-masing punya kelebihannya sendiri.

Inilah yang sering menimbulkan salah kaprah tentang tingkat sosialitas kedua trait, dimana extrovert mendapatkan energi/terpuaskan dengan stimuli dari sekitar mereka, introvert mendapatkannya dengan membiarkan pikirannya bekerja.Singkatnya, extrovert mendapatkan energi dari rangsangan external, introvert mendapatkan energi dengan menelusuri pikirannya.

Extrovert akan mendapatkan stimuli tersebut salah satunya dengan berbicara, sedangkan introvert tidak perlu berbicara. Ini pula yang menyebabkan biasanya introvert cenderung tidak suka berbasa-basi dan straight to the point (biasanya terkesan kasar).



Gimana mbakgansisbro? Ane harap sih bisa membantu gansis memahami topik ini.

Ada poin lain yang mau ditambahkan? Atau ada uneg-uneg mengenai masalah extrovert/introvert ini? Monggo dicurahkan di komentar bawah
emoticon-Toast

Daniswara92sebelahblogcoolaboy2k
coolaboy2k dan 40 lainnya memberi reputasi
39
11.4K
167
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.