babygani86Avatar border
TS
babygani86
Menyapih Anak memang Gampang-gampang Susah
“Bingung nih, anakku sudah umur 2 tahun, belum mau juga disapih. Aku sudah coba segala cara, tetap mentok. Kata orang, bisa dengan mengoleskan jamu di payudara, tapi takut anakku trauma. Gimana, ya?” keluh Dewi (32 tahun).

Menyapih anak memang gampang-gampang susah. Karena sudah terlalu lekat pada sang ibu, tak jarang anak menolak saat disapih. Secara kedokteran dan agama, mestinya anak memang sudah harus disapih saat berumur 2 tahun. Itu karena, lebih dari 2 tahun, ASI sudah tak terlalu baik untuk anak. Karena dia kan tumbuh gigi. Itu artinya, waktunya anak untuk dikenalkan kepada makanan padat.



Seringkali, alasan menyapih juga dikarenakan kendala ibu bekerja untuk menyusui. Umumnya cuti melahirkan bagi ibu bekerja hanya 3 bulan. Itu pun tidak fleksibel. Yang jadi persoaian, banyak di antara orangtua yang tak tega menyapih bayinya, meski sudah tiba waktunya.

Memang, anak sudah punya naluri dasar untuk dekat dengan ibunya. Dengan menyusu, ia akan merasa hangat dan aman. Saat rasa aman itu dilepas, tak jarang terganti oleh kompensasi yang aneh-aneh. Anak tidak percaya diri, atau ngenyut jempolnya atau ngempeng.

Meski demikian, orangtua tetap harus menyikapinya dengan bijak. Jadilah ibu yang konsisten. Akan lebih bijak jika anak diajak ngomong, misalnya 'kan Kakak sekarang sudah besar, sudah 2 tahun, masa masih nyusu seperti adek bayi'. Atau “Kan Abang udah gede sekarang. Mimi—nya Mamajuga sudah mau habis, jadi nanti kita ke supermarket, pilih susu buat Abang ya."

Agar lebih efektif, dalam memberikan susu pengganti ASI sebaiknya bukan Ibu yang memberikan langsung. Ada baiknya, untuk sementara, meminta tolong anggota keluarga lain atau pengasuhnya. Cara ini akan menghindarkan anak dari kebingungan. Kalau Ibu yang memberikan, anak mungkin akan berpikir mengapa bentuk, rasa dan cara pemberian susu berbeda dari biasanya?

Bagaimana dengan cara-cara menyapih tradisional? Misalnya mengoleskan jamu atau sesuatu yang pahit di payudara, cara yang diyakini menjadi cara yang cespleng melepaskan anak dari kenyamanan menyusui ASI. Dengan cara itu diharapkan, si anak tak mau lagi menyentuh payudara sang ibu.

Disarankan sebaiknya cara itu dihindari, sebab itu berarti membohongi anak. Cara cara seperti itu akan membawa dampak psikis yang buruk. Pastilah anak akan merasa takut. Apalagijika yang dibubuhkan bukan dari jenis makanan akan berbahaya jika tertelan oleh anak ketika si anak memaksa menyusu.

Membubuhkan sesuatu pada payudara ibu juga akan menerbitkan rasa kuatir pada anak. Anak akan mengira ibunya sedang sakit karena tampilan payudara ibu yang biasanya polos jadi berubah warna, menjadi merah misalnya. Bukannya menjauhi perilaku menyusui, si kecil malah akan setia menunggu payudara ibunya kembali berpenampilan normal.



Tetap berikan rasa nyaman pada anak, tanpa harus menyusuinya. Misalnya dengan dibeiai, dipeluk, atau dicium. Saat anak menangis, jangan buru—buru disusui. Tanyakan duiu,a1asannya menangis, dan pikirkan solusi lain untuk menyamankannya selain dengan menyusui.

Pelan—pelan kenalkan makanan pendamping pada anak. Berikanlah makanan pendamping (padat) padajam makan, kemudian tutup dengan meminum susu formula. Hendaknya, makanan padat itu diberikan pada jam yang sama setiap harinya.


Spoiler for Referensi:


sunshii32
ujellyjello
Shyesun.pucha
Shyesun.pucha dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.7K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.