i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Dubes Saudi: Ada Negosiasi oleh Pejabat Tinggi RI-Saudi soal Habib Rizieq


Dubes Saudi: Ada Negosiasi oleh Pejabat Tinggi RI-Saudi soal Habib Rizieq

Jakarta - Duta Besar (Dubes) Arab Saudi, Esam A Abid Althagafi, mengatakan ada negosiasi antar-otoritas tinggi antara Arab Saudi dan Indonesia soal Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. Namun dia tak mengungkap detail negosiasi itu.

"Masalah ini sebenarnya sedang dinegosiasikan oleh pejabat tinggi antara dua negara dan kami berharap hal itu dapat diselesaikan segera," kata Esam saat ditanya soal Habib Rizieq setelah bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud Md di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

"Saya tidak bisa mengatakan apa-apa karena sedang dinegosiasikan oleh dua otoritas antara Saudi Arabia dan Indonesia," sambungnya.




Habib Rizieq sendiri saat ini berada di Saudi dan mengatakan dirinya 'dicekal' hingga tak bisa pulang ke Tanah Air. Namun Esam menyebut tak ada pembahasan soal 'pencekalan' Habib Rizieq ketika bertemu dengan Mahfud.

"Hari ini kami tidak membahas ini, kami hanya membahas tentang Saudi Arabia dan Indonesia," ujarnya.

Esam mengatakan dia dan Mahfud membicarakan kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi. Kerja sama tersebut seputar mengadakan konferensi di Jakarta dan pariwisata.

"Kami baru saja membicarakan kerja sama antara Saudi Arabia dalam banyak hal berbeda, seperti mengadakan konferensi sistemik di Jakarta dan kami juga mendiskusikan membawa semua warga Saudi Arabia untuk mengunjungi Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia," ujarnya.



Sebelumnya, PA 212 terus berupaya agar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab, pulang ke Tanah Air dan menghadiri Reuni Akbar 212. PA 212 mengaku telah menyurati Dubes Arab Saudi untuk Indonesia hingga Kementerian Luar Negeri.

"Kita tetap sedang berupaya. Kita sudah kirimkan surat ke Dubes Arab Saudi, Kemlu, Komnas HAM, dan kita juga sudah minta audiensi kepada Dubes Arab, Kemlu, Komnas HAM, DPR, dan kepada pihak kepolisian," ucap Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif di DPP FPI, Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).
sumber

========

Sedang dinegosiasikan katanya.
Nanti mungkin kalau deal harga tebusannya, akan dikirim via Lion Parcel atau jasa ekspedisi lain. Soal packing bisa dibuat, pokoknya aman sampai Indonesia.

Memalukan sebenarnya bagi mereka yang punya muka, tapi mungkin rasa malu tak dikenal di kelompok 212, termasuk si Slamet. Bagaimana mungkin, mereka tak henti-hentinya menyebar onar di negeri ini, tapi meminta belas kasihan pada pemerintahan yang selalu mereka hina dan mereka caci. Ini lebih hina dari pramuria jalanan yang minta disetubuhi dengan alasan sesuap nasi.

Bahkan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia tak memandang penting seorang yang bergelar Habib yang tengah memendam rindu ingin pulang ke Indonesia, seperti para TKI yang terganjal kepulangannya ke negeri ini.

Andai boleh memilih, mungkin mayoritas rakyat negeri ini lebih menginginkan pemerintah memulangkan seluruh TKI yang dicekal pulang ke Indonesia karena tak mampu membayar denda. Sebab mereka jelas-jelas pahlawan devisa, memberi kontribusi bagi Indonesia dibanding seseorang yang cuma memanfaatkan kehabibannya untuk jual diri ditengah eskalasi politik 5 tahunan saja. Yang cuma memikirkan keuntungan pribadi dan kelompoknya. Yang tak pernah malu memakai apapun yang berbau aseng asing meskipun selalu berbusa-busa mulutnya teriak anti aseng asing.

Jika seorang Duta Besar Arab Saudi saja enggan membicarakan Rizieq, bagaimana mungkin seorang Raja sebuah negara kaya yang menjadi primadona para negara-negara yang disebut kafir, yang selalu memuji-muji dan berharap proyek petro dollar, mau memandang dengan dua mata seseorang yang sangat tidak penting bagi negara mereka? Sepenting apa memang manusia ini bagi kemajuan Arab Saudi yang tengah membuka diri menjadi negara digital? Semahal apa harga dirinya dibanding dengan alutsista canggih?

Bahkan mungkin manusia yang dipuja-puja bak malaikat disini bisa disepelekan disana?
Dikira gelar didepan itu jadi jaminan disana, nyatanya sama saja.

Lalu kenapa di Indonesia ini begitu banyak manusia yang meninggalkan ciri keIndonesiaannya hanya demi mencitrakan diri berbau-bau gurun sementara yang di gurun sana justru meratapi nasibnya hingga sampai memfitnah sana sini nyebar hoax demi kepulangannya?

Ayolah, berbondong-bondong keluar sana dan jangan kembali lagi. Indonesia tidak butuh manusia-manusia macam ini. Slamet mau mulai Met?
ebureg
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 70 lainnya memberi reputasi
71
18.1K
171
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.