adnanamiAvatar border
TS
adnanami
Hati Sedalam Samudera, Sebuah Tipu Muslihat Buatan Manusia


Terkadang kita terlalu polos untuk menilai seseorang. Menganggap kedekatan kita dengan orang yang sudah lama dikenal adalah suatu bentuk pertemanan yang tulus. Kepercayaan timbul hingga kita mau menceritakan hal - hal privat dalam hidup kita kepadanya. Entah sahabat maupun saudara kandung sekalipun, kita pandang sebagai tim solid yang setia.Meskipun seharusnya memang begitu, tapi tidak bisa dipungkiri jika salah satu dari kita pernah merasakan bagaimana rasanya ketika kepercayaan kita pernah dikhianati, pengorbanan kita tidak dihargai dan tindakan mereka yang seringkali menyakiti.



Walaupun dalam persahabatan, percekcokan adalah hal yang wajar, namun ada batas toleransi tertentu antara perselisihan biasa dengan kesalahan besar yang mempertaruhkan hubungan pertemanan itu sendiri. Kita manusia, pasti sekali dua kali pernah tergesek rasa sakit hati akibat tindakan orang lain, tak terkecuali saudara dan sahabat dekat.

Semua orang punya potensi untuk jadi menyebalkan, atau bisa punya sisi "jahat"-nya sendiri. Apapun hubungannya dengan kita. Persepsi kita yang meninggikan teman adalah "teman" dan orang terdekat kita adalah "orang baik" terkadang tidak cukup benar. Sebab mereka juga manusia yang memiliki hati. Sedangkan dalamnya hati manusia tidak pernah ada yang tau. Hati bisa berbolak - balik, simpati bisa jadi benci, mendukung bisa jadi memusuhi.

Itulah mengapa banyak kakak beradik yang punya ikatan tali sedarah bisa saling tidak akur, saling curiga dan bahkan bermusuhan. Semua karena ketidakcocokan antara apa yang seharusnya dilakukan oleh orang bertitel saudara dengan tindakannya. Hubungan yang baik, saling mendukung seperti sebuah tim tidak mereka dapati sehingga kekecewaan timbul. Sekali lagi, kita hanyalah manusia yang punya nafsu, ego dan hasrat untuk mewujudkan apa yang diinginkan. Mungkin keinginan itu terlalu menyembah dunia, hingga mengorbankan rasa yang mempererat kerukunan.

Aneh memang, seolah dunia ini dipenuhi dengan orang - orang yang bisa menyakiti kita. Krisis kepercayaan dan kelangkaan stok orang - orang baik sempat muncul dalam benak ini. Berdosa rasanya jika kita selalu menaruh curiga pada setiap orang yang kita temui. Tapi selalu percaya pada mereka yang nampak baik juga sebuah kebodohan. Dunia tidak berjalan sedangkal itu. Kebenaran tidak cukup jika hanya dilihat dari mata. Butuh telinga untuk mendengar, perlu logika untuk menimbang - nimbang dan hati untuk merasa. Perpaduan mata, telinga, akal dan hati adalah senjata terbaik untuk tidak tersesat dalam memaknai sebuah kebenaran.
Diubah oleh adnanami 24-11-2019 01:37
sebelahblog
swiitdebby
4iinch
4iinch dan 27 lainnya memberi reputasi
28
4.1K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.