Cerita ini sudah terjadi bertahun2 yang lalu, namun setiap kali ada permasalahan selalu diungkit2, jadi aku berkesimpulan bahwa hal tersebut sangatlah membekas dan membuat ia (istri) sangat marah.

Orang tua ku (ayahku) saat itu membutuhkan uang beberapa juta rupiah, tapi ia menempuh dengan cara yang kurang tepat menurut ku.. ayahku bertanya pada istriku tanpa sepengetahuanku, “apakah kamu memiliki perhiasan emas, kalau ada bapak mau pinjam”,, karena ia tidak ada maka dibilang tidak ada,, istri cerita padaku,, aku pun bilang ke ayah,, lain kali kalau butuh uang jangan minta langsung sama dia,, aku ada uang cash ini,,, ibu ku yg dengar juga bilang sama ayahku jangan seperti itu kalau butuh uang bilang saja sama anakmu.. ya setelah itu tidak pernah lagi ayahku minta bantuan sama istriku,,

Tapi istriku sering menungkit2 masalah ini setiap ada masalah, ia mempermasalahkan kenapa ayah kamu mau pinjam sama aku, padahal istrinya (ibuku) punya perhiasan emas.. setiap kali kita berselisih pasti ini terus yg di ungkit2..

Aku sudah jelaskan ibuku tidak tahu masalah ini sebelumya, mungkin ayahku ga mau minta sama ibuku atau gimana aku ga ngerti,, yg jelas aku sudah minta maaf sama istriku atas permintaan ayahku kepadanya..

Sekarang tiap aku mau bantu ortu aku dia seperti ga terima seperti tu,, dan ungkit2 masalah diatas,, dia selalu bilang kamu cukupin istri dan anak kamu dulu baru bantu ortu,, ya definisi cukup disini adalah semua sandang pangan papan pendidikan dll.. kalau itu semua sudah cukup baru kamu boleh bantu ortu kamu,, 

aku merasa sudah mengikuti apa yg dia inginkan,, kebutuhan dia & anak2 (masih balita) susu pakaian rekreasi dll selalu terpenuhi,, untuk papan memang kami masih mengontrak karena aku berprinsip tidak mau ambil kpr padahal kalau aku mau bisa2 saja, tapi aku mau hidup itu jangan melebihi kemampuan..


Ortu aku juga di usia senjanya masih kerja, banting tulang, tidak minta makan ke anak,, tidak spt ortunya dia dan mertua kakanya yg sudah tdk bekerja

Padahal aku juga sering kasih bantuan ke ortu dia, & ke kakaknya ke adiknya kalau lagi gak punya uang aku kasih tidak aku beda2kan dengan keluargaku.. utk bayar kontrakan atau tambahan modal usaha aku kasih bukan pinjam,, (kalau yg bilangnya pinjam tapi tdk diganti2 juga ada)

Aku sendiri berprinsip membantu orang lain apalagi keluarga itu tidak harus menunggu kaya atau sukses, kalau kita ada ya kita bantu, tapi mengapa dia merasa kalau kita bantu orang tua, itu berarti rejeki dia dan anak akan berkurang ya,,

Aku sendiri tidak bisa menerima begitu saja kalau dia dengan emosional mengungkit2 masalah diatas,,
Kalimatnya kira2 “enak aja kamu bantu2 ortu, buat aku dan anak saja belum cukup” … belum cukup dimana? masih bisa makan tidur nyenyak jalan2,,, tapi apakah utk bantu orang lain kita harus kaya dulu

karena kalau ortu sedang butuh bantuan,, kita sebagai anak juga baru bisa kasih bantuan seadanya,, kenapa harus marah dengan ortu.. sedangkan keluarga dia saja kalau butuh bantuan aku bantu,,

aku Cuma bingung dan sedih apakah berbakti pada ortu harus memenuhi semua keinginan istri dulu