aniesdayAvatar border
TS
aniesday
Pak Yajid, Inspirasi dibalik Berdirinya Kafe Laut Semare


MLDSPOTKONTENHUNT dan KASKUSXMLDSPOT. INSPIRING PEOPLE

Tak ada yang berani membayangkan sebelumnya bahwa akan ada sebuah Kafe, berdiri di atas lumpur piggir pantai. Sebuah lokasi yang biasanya hanya dijadikan tempat bersandar perahu nelayan. Yang ketika air pasang dipenuhi air laut dan ketika surut berubah menjadi lautan lumpur tempat kepiting berkembang biak.


Sumber: dokumen pribadi ( Adam)

Di tempat itu kini terlihat kokoh berdiri sebuah kafe, terbuat dari bilah bambu dan kayu. Dengan sekitar 14 meja lesehan 5 booth makanan berbagai menu. Mulai dari lalapan bubur kacang hijau, bakso, aneka kudapan sea food panggang atau goreng hingga booth minuman. Menyajikan rupa rupa jus buah, kopi tentu saja panas atau dingin dan minuman lain layaknya di Kafe kafe yang ada di kota.

Sumber gambar : dokumentasi pribadi ubed

Kafe itu dinamakan Cafe Laut Semare. Yang mempunyai pemandangan menakjubkan. Ada selat madura terhampar luas di hadapan siap diarungi perahu nelayan atau pengunjung. Ada gugusan hutan bakau menghijau dengan burung bangau menghuni di dalamnya. Eksotis, itu yang saya rasakan ketika berkunjung ke sana.


Suasana kafe laut malam
Sumber: dokumentasi pribadi ( Anis Hidayatie)

Kehadirannya memberi pengaruh sangat baik terhadap masyarakat desa Semare Kraton Pasururuan Jatim secara ekonomi. Masyarakat kini mempunyai pilihan lain dalam mengais rezeki. Tak hanya menggantungkan dari profesi sebagai nelayan, namun juga mulai melirik sektor wisata ini. Tukang parkir, penjual makanan, menyewakan perahu, edukasi tentang laut dan mangrove. Serta terkini yang baru saja kami mulai dengan komunitas menulis buku pasuruan, yakni English On The Semare Boat. Belajar Bahasa Inggris di Atas Perahu.

English On The Semare Boat
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi

Ekses positif yang timbul itu tak lepas dari tangan dingin Kepala Desanya, Yajid. Sosok rendah hati, bukan jebolan sekolah formal. Santri, ya pendidikannya diperoleh dari pondok pesantren saja. Di berbagai tempat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Meski demikian dia sungguh visioner. Gemblengan sebagai leader santri di berbagai pesantren rupanya cukup mewarnai ide dan gaya kepemimpinannya. Untuk kemaslahatan umat, itu yang menjadi ruh dari setiap langkah pembangunan yang disentuhnya.

Kepala desa mendampingi anak muda mengelola Kafe

Sumber gambar: dokumentasi pribadi ( Anis Hidayatie)

Ini saya tangkap dalam beberapa kali wawancara untuk kepentingan pembuatan buku. Eksotisme Desa Wisata Semare, Kraton-Pasuruan. Lelaki yang lahir pada 29 Juli 1969 Itu pernah menyebutkan, apapun yang diupayakan sebisa mungkin membawa dampak positif bagi masyarakat desanya. Anfa uhu linnas. Bermanfaat untuk orang lain. Termasuk keberadaan kafe dengan nama Cafe Laut Semare ini.

Wawancara dengan Pak Yajid, Kepala desa Semare

Maka tak salah, bila saya mengambil lelaki ini sebagai sosok inspiring people. Mengupas ketokohannya, peranannya untuk ikut event Kaskus tentang sesuatu yang menginspirasi. Sebagai bagian dari INSPIRING PEAOPLE dari beberapa pilar yang bisa ditulis, TASTETHELOCAL, INSPIRING PEOPLE/PRODUCT/PLACE/COMMUNITY, MLDSPOTKONTENHUNT dan KASKUSXMLDSPOT

Tentang kafe , pria yang sudah memimpin desanya selama dua tahun berturut turut itu mengatakan, " Saya tidak mau, penduduk hanya menjadi penonton. Ingin saya mereka juga terlibat, ikut merasakan geliat dan keuntungan dari adanya lokasi wisata itu. Maka dari itulah saya menolak investor yang ingin menguasai 100% pengelolaan wisata di daerah Semare ini".

Bincang sore dengan anggota komunitas menulis buku Pasuruan, KomalkuPas

Begitulah, digandeng Universitas Brawijaya melalui program Doktor Mengabdi yang diketuai Prof. Maftuch serta Doktor Adam sebagai pandega di lokasi Pak Yajid mulai beraksi mewujudkan mimpi, menjadikan Semare sebagai destinasi wisata. 3 tahun rintisan itu dilakukan. Tidak semudah membalikkan telapak tangan memang, perlu kerja ekstra keras. Yang paling sulit adalah merubah mind set. Menumbuhkan percaya diri pada masyarakat hingga muncul antusias melakukan sesuatu, bekerjasama, bahu membahu, menjadikan desa itu layak menjadi tujuan wisata.

Prof. Maftuch dan DR. Adam.
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi Anis Hidayatie

Pak Inggi, kependekan dari kata Petinggi, begitu Pak Yajid biasa dipanggil melakukan banyak upaya di tahun pertama pencanangan Kafe Laut itu. Selain merubah mind set, upaya kongkrit lain yakni meningkatkan Sumber daya masyarakat agar siap mengelola Kafe di pantai tersebut. Dana desa dikucurkan pada tahun pertama, berikutnya serangkaian pelatihan digelar.

Mencari sponsorship dari perusahaan terdekat, memberdayakan BUMDES, Badan Usaha Milik Desa, melibatkan perguruan tinggi yang notabene adalah universitas Brawijaya, sebagai pembimbing utama. Hingga melibatkan media sosial, Instagram dan Facebook serta media massa baik on line maupun cetak sebagai alat promosi juuga menyebarkan informasi, disamping untuk memperoleh feed back apa saja yang harus dibenahi.

Maka tak heran jika kerja keras dan cerdas itu membuahkan hasil. Cafe Laut Semare berhasil meraih juara 1 Community Service Award dari Universitas Brawijaya Malang. Sebuah penghargaan untuk kategori Inovasi Rekayasa Sosial. Dari program Doktor Mengabdi. Yang di dalamnya melibatkan nama Prof. Dr. Ir. Maftuch, MSi, serta DR.Moh. Awaludin Adam, SPi, MP, yang sekarang juga tercatat sebagai dosen di kampus Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ibrahimy Situbondo merupakan tangan dingin yang ikut mengembangkan Semare hingga mempunyai Kafe Laut.


Menerima penghargaan
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi Samian

Pak Yajid, sosok itu begitu humble. Dekat dengan rakyat, tak pernah berhitung biaya bila itu untuk kepentingan rakyatnya. Jauh dari mementingkan diri sendiri. Ini saya dapati ketika menengok Kafe yang sekarang ramai pengunjung itu. Tak satupun gerai usaha dimiliki keluarganya. Dia menjaga betul hal itu. Yang penting adalah rakyat. Bisa berjalan sesuai harapan, itulah hal yang menjadi tujuan.

Saya terkagum tentu saja, maka ketika dia mengutarakan ingin ada yang memberikan pelajaran bahasa Inggris pada Pokdarwis, Kelompok Sadar Wisata yang ikut terlibat di Kafe tersebut, saya menyanggupi. Kebetulan saya juga seorang tour guide selain jurnalis, jadi saya pikir tak ada salahnya saya ikut menjadi bagian dari project tersebut.

Bisa mendapatkan materi untuk menyelesaikan buku, meliput peristiwa disana sekaligus mengamalkan sedikit ilmu yang saya punya. Free, karena saya terinspirasi oleh kegigihan, semangat berjuang dari pak Kades Yajid tersebut. Yang juga tak pernah memperhitungkan finansial ketika sedang melakukan sesuatu untuk masyarakatnya. "Biar Allah saja yang menghitungnya, " begitu kata Pria berkharisma yang telah memimpin desa Semare selama 2 periode ini.

Sumber gambar : dokumentasi pribadi Adam

Subhanallah, saya terkesima, tergetar karenanya. Maka saya mantapkan hati dan kawan seiring dari KomalkuPas, komunitas Menulis Buku Pasuruan dengan Shammy dan Fatur yang biasa mendampingi. Semare adalah project jihad. Belajar dan berjuang. Sebagaimana motto KomalkuPas, Berjuang untuk Bangsa Lewat Kata-Kata.


Sharing literasi bersama KomalkuPas di Kafe Laut

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi Anis Hidayatie

Uang memang sesuatu tapi berbuat tidak demi uang ternyata sungguh membahagiakan. Bisa melihat tawa lepas kawan saat mencoba speaking, conversation dengan ke pede an tingkat dewa menjadi pelipur tersendiri. Samian, pemuda pelopor yang menjadi panglima BUMDES desa Semare, dia memberikan hal itu. Kami dibawa berperahu bersama beberapa temannya ke arah laut lepas jelang senja suatu sore, sambil praktek bahasa Inggris di sana. Seru.


Sumber gambar : dokumentasi pribadi


Cafe Laut Semare, kini sudah makin ramai dikunjungi wisatawan. Dari berbagai kalangan. Anak -anak, tua, muda. Sendiri, berpasangan atau berkelompok. Mereka datang untuk satu tujuan, menikmati suguhan alam Semare, sambil menikmati kaliner di kafe. Bravo Pak Yajid. Semoga spirit, antusias, ikhlas dan aksi yang dilakukan menular ke banyak orang. Sehingga ruh khoirunnas anfa uhu linnaas, sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain, bisa diterapkan oleh banyak orang.

Sumber gambar : dokumentasi pribadi Ubed

Quote:



Anis Hidayatie, untuk Kaskus. Jakarta rumah Mas Dwi, 22/11 /2019
Diubah oleh aniesday 22-11-2019 22:32
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 19 lainnya memberi reputasi
20
4.5K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.