aku minta saran, tapi jangan di bully ya
aku ini punya teman tapi tak ada yg bisa diandalkan, jadi selama ini aku menyelesaikan masalahku sendiri
ini bukan masalah perasaan atau baper atau semacamnya, ini fokus masalah ocdku
jadi di saat SMA, aku mulai dapat teman yang bisa diandalkan
skip kewaktu sekarang, aku uda tamat kuliah nunggu masuk kerja dalam hitungan bulan

jadi, bisa dibilang bibit ocd ku yang sudah ada waktu SD, kumat sekarang
bisa dibilang ini ocd paling parah bagiku, bukan sekedar ocd yang bersifat ragu uda cuci tangan, ragu kena kuman atau lupa mengunci pintu
ini ocd berhubungan dengan Agama
yang mana tidak bisa bisa keselesaikan sendiri tanpa orang yang paham tentang Agama lebih dalam

ocd ku ini meningkat seiring waktu(tekanan mental yang berlebihan dari SD sampai sekarang)

jadi karena salah satu teman SMA ku bisa diandalkan,dan bisa dibilang sahabat (entahlah aku ragu iya apa bukan, soalnya dia yang mengklaim hal tersebut)

jadi, menceritakan masalah ocd ku, kebetulan pengetahuan ayah dia tentang Agama cukup dalam
jadi aku mencoba bergantung dan menceritakan masalahku
dan tentu aku diterima disana dan pintu selalu terbuka kalau aku datang (ayah dia yang mengatakan, dan ini bukan klaim dariku)

jadi setiap aku buntu mengatasi ocd ku, aku kesana mampir
aku pun datang sekali sebulan, atau sekali seminggu

sebagai info, disini tidak ada psikiater atau psikolog,
memang sangat disayangkan, saat kuliah dulu, aku g kepikiran ke psikolog atau psikiater karena waktu itu aku g kepikiran punya ocd
sudah pulang setelah tamat, malah kumat ocd ku

semuanya lancar setiap saat aku ingin datang untuk menceritakan masalah ocd ku, tidak ada melarang, tapi sampai pacar teman aku ini terganggu karena aku sering datang, padahal dia yang paling sering datang, dan aku paling sering cuma sekali seminggu
sementara mereka pacaran dari SMA, setiap hari datang kerumah, sudah 5 tahun lebih
pacarnya sering datang kerumah temanku, dan dia ini bagiku dan teman SMA yang lain, dia ini dari dulu kami anggap " mimpi buruk" ,ya soalnya kalau temanku ini diajak jalan-jalan, keluar dll, sipacarnya selalu melarang.
diantara semua teman, cuma aku yang paling diterima pacar teman aku ini, sebagai teman, (kok hak dia yang menentukan?) (teman yang lain gimana?)

karena aku sekali seminggu datang ,sipacar ini terganggu, dia omongin ketemanku, bahwa jngn dtg saat sipacar ini ada
ya aku mikir, ni orang kan tiap hari ada dirumahnya, masa iya terganggu cuma karena aku dtg

normalnya, aku kalau sudah dilarang, datang, bagiku itu sebuah hinaan, jadi disini aku mengesampingkan masalah harga diri, karena disini aku yang butuh bantuan

padahal ni temanku, berharap punya teman yang rela mati demi teman (seperti pertemanan ayahnya) atau seperti persahabatan zaman Nabi

ya aku mikir emang siapa mau begitu? soalnya dia aja mengesampingkan teman demi pacar
ya itu tidak penting

aku bingung, karena aku sudah dilarang datang seperti aku datang biasanya
aku sulit menyelesaikan masalah ocd ku kalau sudah seperti ini
menunggu aku kerja menunggu beberapa bulan lagi, agar bisa ke psikolog atau psikiater (di sana ada psikiater dan psikolog jadi mudah)
aku ga sabar menunggu, sementara aku masi butuh bantuan, tapi dilarang datang karena sipacar

dan sipacar ini pernah menjodoh-jodohkanku dengan temannya lebih dari sekali (aku berpikir, tujuan dia agar aku ga datang lagi kesana) (ya ini cuma pemikiranku aja)

ini bukan masalah pertemanan bagiku tapi tepatnya bagaimana aku meredakan ocd ku ketika pikiran aku buntu
ocd ku sudah sembuh sedikit demi sedikit (karena aku bertanya ke ayah dia soal Agama)
tapi masi berkelanjutan, soalnya ayah dia bukan psikolog atau psikiater

bagaimana aku harus bersikap, soalnya menunggu aku merantau untuk kerja agar bisa ke psikolog atau psikiater setiap hari, menunggu itu sangat berat, hitungan bulan
sementara aku dibatasi datang

setelah ocd aku sembuh, aku takkan minta bantuan orang lain lagi, benar benar mimpi buruk