sumber: https://www.homecredit.co.id/
Ngomongin soal kegagalan, beliau sudah terlalu akrab dengan kata gagal. Sudah tidak dapat dihitung berapa kali Henry gagal dalam kehidupan. Saat semangat-semangatnya bersekolah, ia terpaksa berhenti. Begitupun saat memulai berjualan buku yang kurang laku, sampai sempat jadi TKI ilegal dan semua gagal. Hiruk-pikuk alur kehidupan beliau menjadi tamparan keras buat ane ataupun GanSist yang membaca thread ini.

Tetapi sekarang, sosok Henry Jufri sudah menjadi teladan yang menginspirasi banyak orang. Beliau juga sempat menyindir ane waktu itu, ia mengatakan 'Apakah harus berada di kondisi serba kekurangan dulu baru mau berjuang?'. Kalimat ini benar-benar melekat di otak ane sampai sekarang, mungkin juga bisa menjadi pemantik semangat buat GanSist.

sumber: https://fakta.news/
Seperti yang ane katakan pada topik sebelumnya, Henry bukan seorang lulusan sekolah tinggi. Jangankan kuliah, bahkan beliau hanya bisa lulus di kelas 4 SD. Dengan bermodalkan pintar membaca, Henry Jufri bisa menjadi seorang pembuat aplikasi game. Ia haus akan dunia digital dan terus menambah ilmunya lewat internet.

Dari sosok Henry, kita belajar bahwa ilmu itu bisa didapatkan dimana saja. Tergantung lagi dari masing-masing individu, apakah mau mengembang potensi diri atau terbelenggu dengan zona nyaman.

sumber: https://www.maxmanroe.com/
Apapun itu jika sudah berbicara dunia digital, tentunya membutuhkan perangkat tertentu. Hal itulah yang dirasakan juga oleh Henry. Ia bercerita bahwa waktu itu ia membeli sebuah laptop bekas seharga Rp 800 ribu. Karena minimnya pengetahuan soal dunia digital, ia baru menyadari kalau laptop bekas yang dibelinya tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Laptop itu hanya dilengkapi dengan memori RAM sebesar 1 GB, sedangkan untuk membuat aplikasi Androidnya ia butuh laptop yang memiliki spesifikasi minimal 2 GB.

Jangan panggil dia Henry kalau gara-gara ini langsung menyerah, ia sudah kebal. Akhirnya untuk merealisasikan keinginannya, ia meminjam uang pada keluarganya sebesar Rp 2,7 juta. Setelah membeli laptop yang diinginkan, semangat ia makin terpompa dan mulai menciptakan ratusan aplikasi game dan umum yang rata-rata bertema pendidikan. Aplikasi pertama kali yang berhasil ia buat adalah Tebak Gambar Artis.

sumber: https://www.liputan6.com/
Pria kelahiran Makassar, 20 September 1982 ini berhasil menuai hasil kerja kerasnya selama ini. Ia menghasilkan ratusan dollar per bulan dan puncaknya mendapatkan angka fantastis sebanyak $1.200. Seketika pemberitaan tentang dirinya menyebar dibeberapa media internet kala itu, dan sempat diundang juga di acara televisi. Walaupun mendapatkan penghasilan sebanyak itu, ia tetap setia dengan pekerjaan utamanya yaitu kuli panggul.

Aplikasi Android yang dibuat Henry Jufri waktu itu adalah game Unyil the Adventure, King Arthur, Ninja Konoha Run, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya, termasuk aplikasi edukasi pembelajaran buat anak balita.

BACA JUGA THREAD APA AJA LAINNYA !!!
5 Tempat Inspiring yang Mampu Mengembalikkan Mood untuk Menulis

Pulau Komodo, Si Raja Kadal yang Menjelma Jadi Wisata Mahal

Sambut Halloween Dengan Membuat Hidangan Bola Salju Monster