• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ngeri! Beginilah Tekhnik Pengobatan Zaman Dulu, No 3 Pakai Besi Panas

hvzalf
TS
hvzalf 
Ngeri! Beginilah Tekhnik Pengobatan Zaman Dulu, No 3 Pakai Besi Panas


Dewasa ini, praktik pengobatan sudah semakin canggih. Bahkan hampir si pasien tidak merasakan sakit apapun saat pengobatan berlangsung. Hal ini dikarenakan memang telah ditemukan tekhnik dan ilmu-ilmu baru dalam proses pengobatan yang mampu meminimalisir rasa sakit.

Namun, beda halnya dengan proses praktik pengobatan zaman dulu. Hampir menggunakan peralatan sederhana serta tekhnik yang digunakan pun cukup membuat ngeri. Berikut tekhnik pengobatan masa lampau yang pernah ada :

1. Trepanasi



Trepanasi adalah praktik pengobatan dengan cara melubangi otak. Biasanya dokter akan melubangi tulang tengkorak hingga lapisan luar otak (Durameter) terlihat.

Kebiasaan pengobatan ini bertujuan untuk meringankan tekanan dan menyembuhkan penyakit yang memang bersumber dari kepala. Selain itu, trepanasi juga bertujuan untuk pengobatan seperti epilepsi, gangguan mental, migrain, dan cedera yang menimpa kepala.

Kayaknya pengobatan trepanasi terlalu berisiko sebab dengan melubangi tulang tengkorak bisa jadi bakteri-bakteri masuk lewat kepala. Hih ngeri!

2. Menggunakan Urine



Air kencing adalah hal dipandang yang menjijikkan. Namun, itu tidak terjadi saat abad pertengahan. Di eropa, air seni digunakan untuk pengobatan.

Seorang ahli bedah bernama Thomas Vicary merekomendasikan bagi para korban luka perang untuk membasuh lukanya dengan air kencing.

Urine tidak hanya dijadikan sebagai pengobatan tapi juga kerap dimanfaatkan untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh seseorang dengan cara melihat warna air kencing tersebut.

3. Mengobati Wasir dengan Besi Panas



Wasir atau ambeien adalah sebuah penyakit yang terjadi di sekitar dubur seseorang. Biasanya ada semacam daging tumbuh di sekitarnya yang membuat sakit ketika duduk.

Di masa lalu, penyakit ini bisa diobat dengan cara memasukkan batang besi panas ke dalam anus si pasien.

Duh kira-kira gimana rasanya ya? Ketika besi panas itu sempurna mendarat di tempat yang sakit.

4. Melukai Pasien Hingga Berdarah



Pengobatan ekstrem lainnya adalah dengan cara melukai pasien sampai berdarah. Tekhnik pengobatan ini dilakukan di abad pertengahan oleh orang eropa.

Mereka berpendapat bahwa tubuh manusia memiliki 4 macam cairan yaitu darah, lendir, air empedu kuning, dan air empedu hitam.

Pengobatan semacam ini dilakukan oleh orang Yunani kuno tetapi masih dijadikan pedoman masyarakat eropa hingga abad pertengahan. Pengobatan ini disebut bloodletting.

Adapun penggunaannya bisa dilakukan dengan 2 cara, pertama menggunakan lintah. Di mana lintah tersebut ditaruh di tubuh pasien hingga terhisap darahnya. Kemudian yang kedua dengan cara melukai tubuh pasien hingga darahnya mengucur.

5. Hydrotheraphy



Di zaman sekarang, pengobatan ini mungkin terlihat biasa saja. Karena pengobatannya hanya berendam di dalam air. Tapi, di zaman dulu pengobatan hydrotheraphy cukup terbilang ekstrem. Pasalnya si pasien akan dibungkus menyerupai mumi dengan kain basah sedingin es. Lalu, pasien diikat dan direndam di dalam air.

Duh, kok akhirnya seperti bukan pengobatan tetapi lebih terlihat macam hukuman ya.

6. Transolbital Lobotomy



Tekhnik pengobatan ini bisa dibilang ekstrem. Sebab dokter akan melakukan operasi dengan cara memasukkan benda tajam melalui lubang mata atau hidung untuk memotong syaraf otak. Hal ini dilakukan untuk penyembuhan penyakit mental.



Jika pengobatan ini dilakukan di zaman sekarang, apa yang akan terjadi. Bersyukur ya sebab pengobatan saat ini sudah sangat maju dan memberikan kenyamanan bagi pasien.


Sumber :
Di sini

Di sini
Diubah oleh hvzalf 17-11-2019 23:26
Daniswara92swiitdebbysebelahblog
sebelahblog dan 36 lainnya memberi reputasi
37
18.2K
194
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread81KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.