DanyMartadinataAvatar border
TS
DanyMartadinata
Wayang Kulit, Tradisi Yang Hampir Punah
Wayang Kulit, Tradisi Yang Hampir Punah

sumber google


Siapa sih yang tidak mengenal tradisi lama kita yang ini, saya yakin semuanya pasti mengenalnya, entah itu tahu sendiri atau mendengar dari perkataan oranglain. Seperti yang kita tahu, di Era Jaman sekarang tradisi ini sudah hampir punah bahkan banyak dalang yang sudah sepi penonton.

Sekitar 75 jenis wayang yang menjadi kekayaan budaya Indonesia kini telah punah. Hanya sekitar 25 jenis wayang yang saat ini masih bertahan dengan jumlah komunitas dan penonton cukup banyak. Semestinya, dengan diakuinya wayang oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB ( UNESCO ) sebagai mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ) pada 2003, wayang bisa berkembang di Tanah Air.




Kalau dilihat dari segi jumlah dalang, untuk saat ini masih ada kurang lebih 2000-an dalang, karena mempunyai perguruan tinggi yang memiliki jurusan pedalangan, sanggar wayang di seluruh Indonesia. Akan tetapi jumlah antusias penonton yang kian makin sedikit. Jenjang karir dalang memang bukanlah masalah yang paling utama dalam terancamnya wayang kulit yang hampir punah, namun harus menjadi perhatian agar kedepan profesi dalang merupakan profesi yang mampu mengangkat citra bahwa dalang juga sebagai profesi yang menjanjikan.




Melihat dari keberadaan wayang sebagai aset kebudayaan menjadikan wayang bukan menjadi pilihan para penyelenggara kegiatan untuk mencari pemasukan dana. Hal itu terlihat dari beberapa kegiatan wayang dilaksanakan untuk memperingati sebuah acara keagamaan dan pemerintah tanpa dipungut biaya. Bukan hanya itu, sepinya pengunjung museum wayang kulit bisa menjadi faktor pemicu terancamnya wayang kulit untuk "punah". Punah bukan berarti hilang, namun posisinya menjadi tergantikan oleh tempat tujuan lain, seperti tempat perbelanjaan yang lokasinya dekat dengan perkotaan.




Faktor biaya, durasi dan bahasa menjadi faktor penentu dalam terancamnya wayang kulit untuk punah. Disebutkan bahwa untuk setiap pertunjukan wayang membutuhkan biaya minimal 10 juta rupiah, hal ini dikarenakan biaya sewa tempat, dan alat. Belum ada lokasi publik permanen yang dapat digunakan untuk pertunjukan wayang. Selain itu durasi pertunjukan wayanh yang memakan waktu hingga semalam suntuk membuat pertunjukan kurang diminati, khususnya oleh anak - anak. Faktir lainnya adalah penggunaan bahasa Jawa dalam setiap penyampaian ceritanya. Tentu saja hal ini menjadi persoalan bagi para penonton yang tidak memahami bahasa Jawa.




Berada di era teknologi dan informasi yang pesat, menimbulkan pergeseran pemaknaan akan hiburan. Sebelum munculnya era teknologi, salah satu kegiatan masyarakat untuk mencari hiburan adalah dengan nonton wayang, kegiatan ini diikuti oleh orang dewasa maupun anak - anak, bahkan durasinya pun semalam suntuk, namun di era modern ini, masyarakat tidak perlu keluar rumah karena bisa mendapatkan hiburan yang sangat beragam melalui televisi dan internet.


Itulah singkat penjelasan yang bisa saya beri,
mohon maaf kalau tulisan saya masih acak-adut,
harap dimaklumi emoticon-Embarrassment



Salam,
danymarta



sumber : disini
YenieSue0101
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 26 lainnya memberi reputasi
27
12.2K
259
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.