ndsteam
TS
ndsteam
Neraka Dalam Surga

pic : Google, edited by photoshop.


*   *   *   *   *


P R O L O G
*   *   *   *   *


Rumah, seharusnya menjadi hunian ternyaman bagi setiap manusia. Tempat pulang yang selalu dirindukan, dan menjadi tujuan terakhir pelepas penat setelah seharian beraktifitas. Namun, tidak bagi Arief Matari, seorang anak korban poligami. Memiliki ibu yang merupakan seorang istri kedua terasa tidak menyenangkan bagi Arief. Setiap hari ia selalu menjadi bahan bully-an di sekolah. "Anak Pelakor" begitulah kalimat yang sering dilontarkan oleh teman-temannya, sehingga julukan tersebut melekat erat di kalangan sekolah. Tatapan sinis selalu mengarah pada remaja tersebut, pun para guru sebagian besar memandang Arief sebelah mata karena status, terutama guru dari kaum hawa.

Mereka seolah jijik dengan pemuda tersebut, bahkan tak jarang ia mendapatkan perlakuan tidak adil dari sang guru. Sering terkena hukuman bila didapati memiliki kesalahan walau hanya seujung kuku. Bully sudah menjadi makanan sehari-hari, tapi sebagai manusia biasa sebesar apapun Arief berusaha kuat dan tegar, tetap saja ada titik terendah dalam diri, memaksa pemuda tersebut untuk menyerah. Rasa muak, benci, marah, kesal, serta lelah terus saja menghantui nurani dalam menghadapi perilaku lingkungan tempat tinggal Arief.

Namun, pemuda itu terus berusaha sabar saat mendapat berbagai cibiran serta perilaku tak manusiawi dari orang-orang sekitar.

Tumbuh diantara keluarga poligami, jelas bukanlah hal yang menyenangkan. Belum lagi ketika sang ayah tiba-tiba membawa ibu baru dalam keluarga mereka--Istri Ketiga. Hal ini tak mudah diterima oleh anak tersebut terutama saat ia sedang menghadapi ujian nasional kelulusan sekolah menengah pertama.

Hati Arief Matari hancur berkeping-keping. Kenyataan pahit harus ditelan tatkala seorang wanita kembali hadir dalam keluarga mereka. Sedih, marah, kecewa, kesal, benci memenuhi benak dan hati. Sebagai seorang anak tak ada yang bisa dilakukan kecuali menerima secara lapang dada.

Hujan hadir menyapu debu-debu jalanan, menggerayangi rumput, membuat tumbuhan tak lagi gersang. Begitulah yang dirasakan Arief Matari malam ini. Menangis di bawah hujan adalah sebuah kebebasan yang luar biasa. Melegakan perasaan di setiap tetesan yang membasahi bumi tanpa seorangpun tahu, darimana asal air mengalir di pipi, langit atau ....

Menjadi anak pertama dari istri kedua sekaligus kakak bagi seorang adik yang juga bersekolah tentu tidaklah mudah. Di tambah setiap hari ia harus mendengar curhatan si ibu mengenai hubungannya dengan sang ayah semakin membuat hidup Arief terasa sulit. Pemuda itu harus berpura-pura kuat di hadapan  keluarga, meski dalam hati hancur tak berupa.

"Wahai hujan, basahilah aku malam ini! Agar segala kepedihan sirna. Tak ada lagi air mata membasahi jiwa raga. Saat sang surya mencumbu permukaan bumi, raga ini sudah mengering kembali. Wahai, langit dan bumi. Akhirnya aku masuk sekolah baru. Persetan dengan anak-anak di sekolah lama!" teriak Arief Matari lantang. Suara kerasnya tersamarkan dengan derai hujan. Ia begitu bahagia karena merasa mendapatkan kesempatan kedua.


tata604lina.whNadarNadz
NadarNadz dan 42 lainnya memberi reputasi
43
7.3K
145
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.