Apa kabarnya para Kaskuser yang masih ada dibumi? Jumpa lagi dengan trid Delia lagi nih! Setelah fakum lama akibat dari angin musuh Barat yang lagi nyantol, pada akhirnya Delia balik dan bikin tulisan lagi. Semoga saja tulisan aku masih banyak yang kepoin untuk dibaca dan berdiskusi ya!
Quote:
Pada hari Minggu pagi yang cerah ini Delia mau menulis tentang asal muasal hanacaraka. Kenapa Delia mau menuliskannya? Sebab dosen memang suka banget memberikan tugas yang aneh dan luar biasa nih! Yuk lanjut baca aja deh!
Asal muasal hanacaraka
Quote:
.
Cerita berawal dari kerajaan Medhangkamulan, yang mempunyai seorang raja bernama Dewata Cengkar. Dia adalah seorang raja yang rakus, bengis, tamak, dan suka memakan daging manusia. Karena hobinya yang kelewat sadis, banyak rakyat yang menyetor upeti berbentuk wujud manusia. Kalian bisa bayangkan tidak? Jika satu bulan minimal lima manusia, lalu setahunya berapa yang sudah habis di makan ya? Dan apakah masih banyak stok manusia berikutnya? Eh lanjut aja yuks ah!
Quote:
Kebengisan Raja didengar oleh seorang pengembara yang bernama Aji Saka. Dia bermaksud menghentikan kegemaran raja dengan memakan daging manusia. Aji Saka mempunyai dua orang abdi setia yang bernama Dora dan Sembada. Dora di ajak Aji Saka ke kerajaan Medhangkamulan. Sembada tidak ikut karena menjaga pusaka Aji Saka dengan pesan untuk tidak memberikan pusaka sakti kepada siapapun selain Aji Saka.
Aji Saka sampai ke istana dan menjumpai patih dan mengatakan bahwa dia ingin menjadi santapan Prabu Dewata Cengkar. Namun saat hendak dimakan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka meminta satu permintaan, yaitu tanah seluas syurban di kepalanya.Prabu Cengkar langsung menyetujuinya. Syurban dibuka dengan ujung salah satunya dipegang oleh Aji Saka dan ujung lainnya di pegang Prabu Dewata Cengkar. Syurban mengembang Prabu Dewata Cengkar berjalan mundur sampai tepi pantai selatan. Aji Saka mengibaskan syurban yang membuat Prabu Dewata Cengkar terbungkus syurban kemudian ditendang oleh Aji Saka sampai masuk ke dalam pantai laut selatan dan berubah menjadi buaya putih.
Quote:
Sejak saat itu, Aji Saka memimpin kerajaan Medhangkamulan. Aji Saka teringat pusaka tiba-tiba, lalu menyuruh Dora mengambilkannya. Sembada yang diberikan pesan untuk tidak memberikan pusaka kepada siapapun juga itu tidak memberikannya kepada Dora. Maka bertarunglah mereka.
Aji Saka menyusul namun terlambat datang. Kedua abdinya sudah meninggal akibat pertarungan. Untuk mengabadikan mereka, Aji Saka sebuah Aksara atau huruf yang bunyi dan tulisannya :
Ha Na Ca Ra Ka (ono utusan = ada utusan)
Da Ta Sa Wa La (padha kekerengan = saling berkelahi)
Pa Da Ja Ya Nya (padha digdayane = sama-sama saktinya)
Ma Ga Ba Tha Nga (padha nyunggi bathange = saling berpangku saat meninggal)
Nah begitulah kisah dari kelahiran huruf aksara hanacaraka ini. Bagaimana menurut agan dan sista? Apakah abjad jawa yang asli ini benar-benar hanacaraka? Yuks kita diskusikan masalah ini!