Kalian tau tidak apa itu simulasi? Kenapa orang-orang korsel mencari kebahagiaan dengan cara simulasi kematian? Dan bagaimana proses dari simulasi kematian itu?

Simulasi kematian bertujuan untuk lebih bisa memahami artinya sebuah kehidupan dengan lebih dalam. Dengan ber-ramai-ramai melakukan simulasi kematian, maka mereka akan merasakan bahwa hidup adalah keindahan yang harus dan patut disyukuri dan diperjuangkan. Sehingga angka bunuh diri bisa di Tanggulangin dengan baik.

Lebih dari 25 orang berpartisipasi dalam layanan simulasi kematian yang disediakan oleh Hyowon Healing Center yang berdiri pada tahun 2012. Dan yang mengikuti simulasi kematian, pesertanya tidak hanya dari usia remaja saja, namun semua usia melakukannya. Dan memang setelah mereka melakukan simulasi kematian, mereka lebih termotivasi untuk menjalani hidupnya surupa biasa dengan lebih baik lagi.

Prosesnya di mulai dari menggunakan kain kafan, pemotretan pemakaman, menulis surat wasiat dan berbaring dalam peti mati yang tertutup sekitar sepuluh menit.

Di dalam peti mati yang tertutup selama sepuluh menit, mereka akan merenungkan kembali, tentang apa yang mereka perbuat selama ini, masalah yang dihadapi dan tujuan serta artinya mereka hidup. Sehingga ketika bangun dari peti mati mereka merasakan pembaharuan dalam diri yang membuat mereka lebih termotivasi untuk menjalani hidup dan memperjuangkannya.

Ya kalau dipikir-pikir, kebahagiaan itu mahal sekali harganya ya? Namun jika kita mampu menyederhanakan kehidupan untuk bahagia, kemungkinan besar pasti menemukannya. Sebab kebahagiaan itu sendiri ada pada diri kita masing-masing. Tergantung bagaimana kalian memandang kehidupan dari sisi sebelah mana.

Dan memang menyederhanakan sebuah kebahagiaan untuk sebagian orang itu tidaklah semudah berbicara ataupun menuliskannya dengan kata-kata. Pencaharian kebahagiaan ini harus benar-benar dikuasai setelah kita berdamai dengan hati.

So masihkah anda mempunyai hati yang besar untuk bahagia?

sumber tulisan ada di sini