Badan WHO ( World Health Organization) telah memasukkan kecanduan game sebagai kondisi kesehatan mental. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa kasus yang terjadi akibat sering bermain game online. Kedua tangannya bergerak seperti bermain game dengan posisi yang sama.

Maraknya anak mengalami gangguan penglihatan mata minus secara signifikan ditambah Presiden Xi Jinping juga mengampanyekan anti video game pada tahun 2018 ini membuat Negeri Tirai Bambu tidak tinggal diam. Mereka membuat peraturan demi mencegah bahaya aktivitas tersebut bagi penduduknya. Berikut aturan ketat yang diterapkan Tiongkok dalam membatasi game online :

Sejauh ini, Indonesia tidak atau belum mengeluarkan kebijakan tentang aturan online maupun game online. Tentu ini akan mengancam generasi milenial bila mereka dibiarkan. Bisa jadi mereka buat alasan bermain karena dukungan pemerintah. Contoh kecil di sekitar, saat penerimaan raport semester orang tua mengeluh ke gurunya nilai merosot sebab seringnya main game. Diambil gadgetnya pun mereka bisa marah dan membentak. Aneh bukan ?


Perhatian khusus bukan hanya untuk perlombaan saja, harus diikuti aturan pendukung seperti yang Tiongkok lakukan. Jika memang ada dukungan penuh, harusnya ada pembibitan mulai dini seperti cabang olahraga lain yang sudah terbukti mencetak generasi unggul dan berprestasi. Tengok saja di sekitar lingkungan kalian, anak kecil datang ke warung kopi hanya membayar sewa internet seharga 2000 rupiah saja tanpa pesan minum. Penyewa pun bermain game sampai berjam jam lamanya. Itu pun terkadang tidak ada larangan atau himbauan pemilik warung. Bagaimana sikap anda ? Tentu sangat menjengkelkan bukan ? Waktu mereka seharusnya digunakan aktif bergerak dan belajar lingkungan sekitar, malah berdiam diri dan asik dengan gadgetnya. Betapa ruginya mereka dengan waktu, tenaga, dan kesempatan untuk melakukan hal positif lainnya.
Jika seandainya memang kalian mendukung dan tertarik dengan game, maka beri dukungan minat dan bakat anak anak dengan arahan dan kontrol yang jelas supaya bisa bermanfaat demi mencetak generasi unggul.

Sumber jpdan pemikiran sendiri
Pict nyomot google