• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 4 Cocoklogi Ngawur Warga +62, Dari Kota Atlantis Hingga Borobudur Karya Nabi Sulaiman

malaikatrindu
TS
malaikatrindu
4 Cocoklogi Ngawur Warga +62, Dari Kota Atlantis Hingga Borobudur Karya Nabi Sulaiman

nuonline.com


Sejak dahulu, manusia memang sangat gemar melakukan cocoklogi. Secara pengertian, cocoklogi dapat diartikan sebagai sebuah penelitian yang mencocok-cocokan sesuatu dan menarik kesimpulan dari kecocokan yang ada. Padahal bisa jadi berbagai hal yang dicocokan itu tak sengaja terjadi. Saking seringnya dilakukan, cocoklogi bahkan dianggap sebagai sebuah budaya.

"Budaya" ini menimbulkan sebuah pemikiran yang cenderung nyelenehdan ngawur. Nah, @malaikatrindu telah merangkum 4 cocoklogi tentang Indonesia yang absurd abis!

1. Indonesia Adalah Atlantis yang Hilang

nusantaratv.com


Seberapa sering GanSist mendengar teori cocoklogi yang mengatakan jika Kota Atlantis yang hilang berada di Indonesia? Pasti sering banget 'kan?

Saking seringnya teori cocoklogi ini dibahas, banyak orang yang memercayai hal tersebut sebagai sebuah kenyataan. Teori ini juga kian populer setelah beberapa konten kreator mengupasnya di channel Youtube maupun blog mereka. Namun, tak sedikit pula yang menolak teori cocoklogi ini dengan dalih tidak masuk akal dan terlalu dipaksakan untuk menemukan kecocokan antara Antlantis yang digambarkan Plato dengan kondisi Indonesia.

Teori ini kemudian dibantah oleh turnbackgoax.iddan menyatakannya sebagai hoax alias berita bohong dengan judul artikel "[Edukasi, Hoax] Prof. Arsyio Santos menyatakan Lokasi Atlantis Ada di Indonesia". Berikut kutipannya:

Quote:


Jikalaupun Kota Atlantis memang ada, maka lebih logis jika letaknya berada di Spanyol. Hal ini karena beberapa fakta yang disebutkan Plato sangat identik dan spesifik dibanding dengan cocoklogi Indonesia. Sejak 2009, tim gabungan arkeologi mulai fokus melakukan penelitan. Beberapa fakta yang mendukung hipotesis ini adalah Selat Gibraltar, penemuan miniatur kota masa lalu dan struktur kota yang hilang karena tsumani berbentuk bulat seperti kota Atlantis versi Plato.

2. Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman


borobudurpark.com


Teori cocoklogi ini bermula dari KH Fahmi Basya, seorang pendakwah Islam dan matematikawan, yang menyatakan jika Candi Borobudur sebenarnya peninggalan Nabi Sulaiman AS dan bukan dibangun oleh Wangsa Sayilendra pada abad ke-8. Bahkan, dia menyampaikannya di forum terbuka dalam seminar di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM pada tanggal 18 November 2017 silam. Pertanyaannya ini kontan dibanjiri kritik dan cercaan baik dari masyarakat umum maupun akademisi.

Tak selantang Munjid, Dwi Prandyawan dari Departemen Arkeologi UGM meyakinkan bukti sejarah arkeologis Borobudur adalah bangunan Budha, dan dibangun penguasa Budhist pada abad 8.

Para pendukung cocoklogi ini menambahkan "bukti" kevalidan hipotesis ini bukan sekadar kebohongan, misalnya menyatakan bahwa Sleman adalah serapan dari Sulaiman dan Wonosobo merupakan serapan dari Saba' (kerajaan Ratu Balqis).

3. Suku Jawa Adalah Suku Bani Israel yang Hilang

okezone.com


Teori ini mungkin salah satu dari cocoklogi paling ngawur dan absurd. Bagaimana tidak, beberapa blog menuliskan jika suku Jawa adalah salah satu dari 10 suku Bani Israel yang hilang. Bahkan, sang blogger menulis jika Jawa = Jewish (bahasa Inggris: Yahudi).

Salah satu blogger memberikan kesimpulan jika Jawa disebut juga Bani Lukman karena karakternya serupa dengan Lukmanul Hakim yang termaktub dalam Alquran. Satu-satunya Nabi yang nama depannya SU dalam Alquran hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang diwariskan olehnya dipimpin oleh orang-orang berawalan SU yakni Soekarno, Soeharto dan Susilo.


4. Suku Sunda Adalah Suku Nordik yang Hilang

wikipedia.com


Beberapa orang yang merasa sebagai "pemikir" merasakan ada yang unik dari Suku Sunda dibanding suku lain di Nusantara, bahkan dari suku tetangganya yakni Jawa. Perbedaan ini meliputi bahasa yang cukup beda jauh, karakter, warna kulit dan budaya.

Misalnya saja kata "apa" yang dalam bahasa Sunda disebut "naon". Bandingkan dengan "opo" dalam bahasa Jawa dan "ape" dalam bahasa dan dialek Melayu serta bahasa lainnya yang masih cenderung mirip satu sama lain. Tentu sangat beda jauh dengan "naon".

Bagaimana menurut GanSis? Apakah masih ada lagi cocoklogi ngawur lainnya? Silakan klik di kolom komentar!
shoemantriesudampotsebelahblog
sebelahblog dan 35 lainnya memberi reputasi
36
18.8K
216
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.